18 August 2025, 21:01 PM WIB

Hari Juang Polri di Surabaya Dimeriahkan Parade Marching Band dan Peresmian Patung M Jasin

METROTODAY, SURABAYA – Polrestabes Surabaya tengah mempersiapkan puncak peringatan Hari Juang Polri dengan menggelar gladi dan parade marching band di Surabaya, Senin (18/8).

Rangkaian acara ini bertujuan untuk mengenang dan menghidupkan kembali semangat perjuangan para pahlawan kepolisian yang telah berjuang bersama rakyat Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

AKP Satriono, KBO Lantas Polrestabes Surabaya, menjelaskan bahwa parade marching band akan dimulai dari depan Polrestabes Surabaya dan berakhir di Monumen Perjuangan Polri di Jalan Polisi Istimewa, Tegalsari, Surabaya.

Gladi kotor dan resik juga digelar di Jalan Polisi Istimewa, tepat di lokasi acara. “Dalam rangkaian parade dan defile, marching band dari Satbrimob diikuti dengan kendaraan C7 dan Rantis,” jelasnya.

Selain parade, peringatan Hari Juang Polri yang akan dilaksanakan pada Kamis (21/8) mendatang juga akan dilakukan peresmian patung M. Jasin, tokoh penting dalam sejarah kepolisian Indonesia asal Surabaya.

GLADI: Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfi Sulistiawan saat mengikuti marching band persiapan Hari Juang Polri di Jalan Polisi Istimewa. (Foto: Istimewa)

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfi Sulistiawan, menegaskan bahwa peringatan Hari Juang Polri tahun 2025 bukan sekadar seremoni. Melainkan momentum untuk menggali kembali api perjuangan yang diwariskan para pahlawan kepolisian bersama rakyat Surabaya.

“Dalam sejarahnya, kepolisian memiliki peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, khususnya pada masa pertempuran Surabaya tahun 1945,” ujarnya.

Kombes Pol Luthfi menjelaskan bahwa salah satu peristiwa penting yang menjadi penanda perjuangan kepolisian adalah pengibaran bendera Merah Putih oleh Negolan, seorang laskar rakyat Dinoyo.

Aksi ini memicu semangat perlawanan rakyat Surabaya terhadap penjajahan pada masanya. Kala itu, M. Yasin yang menjabat sebagai komandan pasukan polisi di bawah pimpinan Jepang, memimpin operasi pembongkaran senjata.

Senjata tersebut kemudian dibagikan kepada laskar rakyat dan pasukan Polisi Istimewa yang resmi menjadi Polisi Indonesia pada 21 Agustus 1945.

“Polisi bahu-membahu bersama laskar rakyat untuk merebut senjata musuh, menghadapi pasukan sekutu, hingga meletus pertempuran besar di Surabaya,” tuturnya.

Pertempuran Surabaya 1945 meninggalkan catatan penting yaitu pengorbanan jiwa raga demi tegaknya kemerdekaan Republik Indonesia. Banyak anggota kepolisian dan rakyat gugur dalam pertempuran itu, namun semangat mereka tidak pernah padam.

“Peristiwa bersejarah ini adalah filosofi yang mengajarkan kita untuk tidak gentar menghadapi tantangan, meski dengan keterbatasan sekalipun,” tegas Kombes Luthfi.

Ia menambahkan nilai perjuangan para pahlawan kepolisian Surabaya akan terus menjadi pegangan dalam melaksanakan tugas dan pengabdian kepada bangsa.

Peringatan Hari Juang Polri menjadi momen refleksi agar setiap anggota kepolisian tidak melupakan akar perjuangan yang telah ditorehkan para pendahulu.

“Semangat juang itu harus terus diwariskan sebagai pedoman dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta mengabdi kepada masyarakat,” kata Kombes Luthfi.

Dengan menghidupkan kembali nilai-nilai heroisme, kepolisian diharapkan mampu menjaga kepercayaan publik serta menguatkan sinergi dengan masyarakat dalam membangun bangsa. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Polrestabes Surabaya tengah mempersiapkan puncak peringatan Hari Juang Polri dengan menggelar gladi dan parade marching band di Surabaya, Senin (18/8).

Rangkaian acara ini bertujuan untuk mengenang dan menghidupkan kembali semangat perjuangan para pahlawan kepolisian yang telah berjuang bersama rakyat Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

AKP Satriono, KBO Lantas Polrestabes Surabaya, menjelaskan bahwa parade marching band akan dimulai dari depan Polrestabes Surabaya dan berakhir di Monumen Perjuangan Polri di Jalan Polisi Istimewa, Tegalsari, Surabaya.

Gladi kotor dan resik juga digelar di Jalan Polisi Istimewa, tepat di lokasi acara. “Dalam rangkaian parade dan defile, marching band dari Satbrimob diikuti dengan kendaraan C7 dan Rantis,” jelasnya.

Selain parade, peringatan Hari Juang Polri yang akan dilaksanakan pada Kamis (21/8) mendatang juga akan dilakukan peresmian patung M. Jasin, tokoh penting dalam sejarah kepolisian Indonesia asal Surabaya.

GLADI: Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfi Sulistiawan saat mengikuti marching band persiapan Hari Juang Polri di Jalan Polisi Istimewa. (Foto: Istimewa)

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfi Sulistiawan, menegaskan bahwa peringatan Hari Juang Polri tahun 2025 bukan sekadar seremoni. Melainkan momentum untuk menggali kembali api perjuangan yang diwariskan para pahlawan kepolisian bersama rakyat Surabaya.

“Dalam sejarahnya, kepolisian memiliki peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, khususnya pada masa pertempuran Surabaya tahun 1945,” ujarnya.

Kombes Pol Luthfi menjelaskan bahwa salah satu peristiwa penting yang menjadi penanda perjuangan kepolisian adalah pengibaran bendera Merah Putih oleh Negolan, seorang laskar rakyat Dinoyo.

Aksi ini memicu semangat perlawanan rakyat Surabaya terhadap penjajahan pada masanya. Kala itu, M. Yasin yang menjabat sebagai komandan pasukan polisi di bawah pimpinan Jepang, memimpin operasi pembongkaran senjata.

Senjata tersebut kemudian dibagikan kepada laskar rakyat dan pasukan Polisi Istimewa yang resmi menjadi Polisi Indonesia pada 21 Agustus 1945.

“Polisi bahu-membahu bersama laskar rakyat untuk merebut senjata musuh, menghadapi pasukan sekutu, hingga meletus pertempuran besar di Surabaya,” tuturnya.

Pertempuran Surabaya 1945 meninggalkan catatan penting yaitu pengorbanan jiwa raga demi tegaknya kemerdekaan Republik Indonesia. Banyak anggota kepolisian dan rakyat gugur dalam pertempuran itu, namun semangat mereka tidak pernah padam.

“Peristiwa bersejarah ini adalah filosofi yang mengajarkan kita untuk tidak gentar menghadapi tantangan, meski dengan keterbatasan sekalipun,” tegas Kombes Luthfi.

Ia menambahkan nilai perjuangan para pahlawan kepolisian Surabaya akan terus menjadi pegangan dalam melaksanakan tugas dan pengabdian kepada bangsa.

Peringatan Hari Juang Polri menjadi momen refleksi agar setiap anggota kepolisian tidak melupakan akar perjuangan yang telah ditorehkan para pendahulu.

“Semangat juang itu harus terus diwariskan sebagai pedoman dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta mengabdi kepada masyarakat,” kata Kombes Luthfi.

Dengan menghidupkan kembali nilai-nilai heroisme, kepolisian diharapkan mampu menjaga kepercayaan publik serta menguatkan sinergi dengan masyarakat dalam membangun bangsa. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/