METROTODAY, SIDOARJO – Belum banyak yang tahu jika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ternyata memiliki guru besar termuda. Bahkan, dia kini menduduki jabatan sebagai Wakil Rektor I Umsida. Dia adalah Prof. Dr. Hana Catur Wahyuni, ST., MT.
Wanita yang lahir di Nganjuk pada 47 tahun yang lalu itu sejak kecil tumbuh dengan didikan disiplin dan nilai-nilai luhur dari sang ayah yang berprofesi sebagai guru. Hal ini diakuinya membentuk karakter pribadi yang tangguh, jujur dan pekerja keras.
”Bapak mengajarkan saya jadi pribadi yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Jangan takut gagal, harus berani mencoba dan mencoba lagi. Ini juga yang saya ajarkan kepada para mahasiswa di kampus,” katanya saat ditemui di ruang Wakil Rektor I di Kantor Pusat Umsida pada Selasa (12/08/2025).
Kepada Metrotoday, Prof. Hana menceritakan jenjang pendidikannya. Ia menempuh pendidikan formalnya dari SD, SMP Negeri 1, dan SMA Negeri 2 di Nganjuk, sebelum melanjutkan studi S1 di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pada Program Studi Teknik dan Manajemen Industri.
Konsistensi minat akademiknya terlihat dari kelanjutan studi S2 dan S3 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada jurusan Teknik Industri. Inilah yang menjadi landasan keahlian utamanya di bidang manajemen rantai pasok industri.
Khususnya di bidang halal supply chain yang memastikan kehalalan produk dari awal sampai akhir, mulai dari bahan baku sampai produk jadi hingga sampai ke tangan konsumen.

Karier akademik Prof. Hana dimulai pada tahun 2002 sebagai dosen di Program Studi Teknik Industri Umsida. Beliau pernah mengemban amanah sebagai Kepala Badan Penjaminan Mutu (2010–2019), hingga dipercaya menjadi Wakil Rektor I Umsida sejak 2019 hingga kini memasuki periode kedua (2023–2027).
Dalam kapasitas ini, ia tidak hanya mengelola kebijakan akademik, tetapi juga terus mengajar di rumah akademiknya di Teknik Industri, serta memberikan perkuliahan di Magister Manajemen (MM), Magister Inovasi Sistem dan Teknologi (MIST) dan Magister Pendidikan Agama Islam (MPI) Umsida.
Puncak kariernya diraih pada 17 Desember 2024 ketika ia resmi menyandang gelar guru besar di bidang manajemen rantai pasok dengan fokus pada halal supply chain.
“Senang sekali saya bisa melalui ini dengan dukungan dari pihak kampus dan keluarga,” kata ibu tiga anak ini.
Pencapaian gelar guru besar itu diraih setelah proses panjang yang penuh dedikasi. Di antaranya publikasi artikel ilmiah terindeks Scopus, yang bahkan melampaui syarat minimum yang ditetapkan.
Sejak 2022 hingga 2023, beliau berhasil menerbitkan lima artikel Scopus yang beberapa di antaranya memerlukan waktu publikasi hingga 1,5 tahun.
Keuletannya ini berpadu dengan dukungan penuh dari keluarga dan institusi. Hal ini menjadikan momen tersebut sebagai salah satu pencapaian paling berkesan dalam hidupnya.
Bidang penelitian Prof. Hana meliputi pengukuran risiko keamanan pangan dan halal, analisa risiko rantai pasok, penentuan prioritas perbaikan kualitas, peningkatan kualitas produk, hingga pendampingan sertifikasi halal bagi UMKM maupun industri besar.
Keahliannya di bidang tersebut menjadikan Prof. Hana rujukan di bidang halal supply chain yang relevan dengan perkembangan industri, kebijakan pemerintah dan kebutuhan masyarakat saat ini.
Karena keahlian tersebut, di luar kampus, Prof. Hana dipercaya sebagai Auditor Halal di bawah Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halalan Thayyiban (LPHKHT) Muhammadiyah dan anggota Halal Center Umsida. Ia terjun langsung melakukan pendampingan sertifikasi halal, edukasi halal di masyarakat, hingga asesmen bagi pelaku usaha.
Bagi Prof. Hana, filosofi hidupnya sederhana namun mendalam. “Saya ingin selalu menjaga kejujuran, berpikir positif dan selalu bisa memberi manfaat bagi orang lain,” papar wanita kelahiran Nganjuk, 1 Juni 1978 itu.
Kini dengan gelar akademik tertinggi yang telah diraih, ia memfokuskan diri untuk terus berkarya dan memastikan setiap langkahnya bisa memberi dampak bagi keluarga, Umsida, dan masyarakat luas.
Semangatnya untuk terus belajar, mengajar dan berkontribusi, menjadi inspirasi bagi generasi akademisi berikutnya. Bahwa dengan perencanaan matang, komitmen, konsisten dan dukungan tim yang solid, setiap tujuan besar dapat tercapai. (elfira armilia/ana sofiana)