METROTODAY, SURABAYA –Â Di tengah pesatnya perkembangan dunia digital, ancaman kejahatan siber semakin nyata.
Aktivitas sehari-hari seperti berbelanja online, menggunakan media sosial, hingga transaksi perbankan digital bisa menjadi pintu masuk bagi pelaku kejahatan jika pengguna lengah menjaga keamanan data pribadi.
Kejahatan digital umumnya dilakukan oleh peretas atau penipu online yang menargetkan data pribadi seperti akun media sosial, rekening bank, hingga dokumen penting.
Modus yang digunakan beragam, mulai dari phishing melalui email palsu, malware pada tautan mencurigakan, hingga penipuan investasi online.
Pihak kepolisian mengingatkan bahwa kejahatan ini tidak hanya merugikan materi, tetapi juga dapat berdampak pada reputasi korban
Untuk mencegahnya, para ahli keamanan siber merekomendasikan beberapa langkah penting berikut:
- Gunakan kata sandi yang kuat dan unik
Buatlah kombinasi kata sandi yang sulit ditebak dengan gabungan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Jangan gunakan informasi pribadi seperti tanggal lahir atau nama hewan peliharaan. Untuk memudahkan pengelolaan banyak akun, Anda bisa menggunakan password manager.
2. Aktifkan verifikasi dua langkah (Two-Factor Authentication/2FA)
Fitur ini menambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun Anda. Meski seseorang mengetahui kata sandi Anda, mereka tetap memerlukan kode verifikasi tambahan yang biasanya dikirim melalui SMS atau aplikasi autentikasi untuk bisa masuk.
3. Hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak resmi
Aplikasi bajakan atau dari situs tidak jelas bisa mengandung malware atau virus yang mencuri data pribadi. Selalu gunakan toko aplikasi resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store, dan periksa ulasan serta izin aplikasi sebelum menginstalnya.
4. Jangan sembarangan mengklik tautan mencurigakan
Email atau pesan yang berisi link mencurigakan sering menjadi trik phishing untuk mencuri data. Periksa alamat pengirim dan pastikan link menuju situs resmi. Jika ragu, jangan diklik sama sekali.
5. Rutin memperbarui sistem operasi dan aplikasi
Update perangkat lunak penting karena berisi perbaikan celah keamanan yang sering dimanfaatkan oleh peretas. Pastikan ponsel, komputer, dan aplikasi Anda selalu diperbarui secara berkala.
6. Gunakan jaringan internet yang aman
Hindari melakukan transaksi penting melalui Wi-Fi publik, karena koneksi ini mudah disusupi. Jika terpaksa, gunakan VPN untuk mengenkripsi aktivitas online Anda.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga mendorong masyarakat untuk meningkatkan literasi digital.
Edukasi tentang cara mengenali modus penipuan online hingga praktik keamanan siber dasar menjadi langkah penting agar masyarakat tidak mudah menjadi korban.
Kesadaran dan langkah pencegahan yang konsisten dapat meminimalisasi risiko kejahatan digital. Di era serba online ini, menjaga data pribadi bukan sekadar kewaspadaan, tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap pengguna internet. (amelia/mg/red)