26.4 C
Surabaya
24 July 2025, 1:38 AM WIB

KONI Jatim Dorong Pembinaan Atlet Berprestasi Hasil Porprov

METROTODAY, SURABAYA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur meminta seluruh kabupaten/kota untuk terus membina atlet-atlet berprestasi jebolan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX 2025 Malang Raya. Hal ini disampaikan Ketua KONI Jatim, Muhammad  Nabil, dalam rapat evaluasi hasil Porprov bersama seluruh ketua KONI daerah di Gedung KONI Jatim, Surabaya, Selasa (22/7).

Dalam acara tersebut, Nabil menyampaikan bahwa Porprov Jatim IX telah memenuhi harapan sebagai ajang peningkatan prestasi. Banyak atlet potensial yang mencatat hasil membanggakan, termasuk 51 nomor pertandingan yang berhasil memecahkan rekor.

“Potensi yang ada ini harus terus dibina secara berkelanjutan di tingkat daerah. Tak hanya menjadi tanggung jawab cabang olahraga (cabor) masing-masing, tetapi juga menjadi tugas KONI daerah untuk aktif membina para atlet,” ujar Nabil.

Dia menegaskan bahwa para atlet jebolan Porprov adalah cikal bakal atlet Jawa Timur untuk ajang PON, single event tingkat nasional, maupun kompetisi internasional.

“Kalau kita bicara Jawa Timur, pasti akan muncul nama Eko Yuli di Olimpiade. Dua kali meraih medali perunggu, lalu dengan pembinaan yang lebih maksimal, ia meraih medali perak. Itu bukti pembinaan jangka panjang yang berhasil,” ujarnya, mencontohkan.

Nabil menambahkan, Porprov merupakan ajang penting dalam pembinaan karena banyak lulusan dari ajang dua tahunan ini yang kemudian berprestasi di tingkat nasional.

“Maka dari itu, perlu ada regenerasi dan pembinaan berkelanjutan agar prestasi tidak menurun,” tuturnya.

Sementara Wakil Ketua Umum KONI Jatim, Irmantara Subagio, menambahkan bahwa pihaknya telah mendata seluruh atlet yang meraih prestasi dan memecahkan rekor di ajang Porprov. Dari data tersebut, terdapat ribuan atlet berprestasi, namun karena keterbatasan sumber daya, sementara ini dipilih 200 atlet dari cabang olahraga Olimpiade dan nomor perorangan untuk menjalani tes fisik dan kesehatan yang diselenggarakan oleh KONI Jatim.

“Potensi-potensi ini menurut kami harus dipelihara dan ditindaklanjuti melalui berbagai kegiatan. Bahkan yang tidak juara satu pun tetap memiliki potensi besar. Salah satunya adalah dengan melakukan tes fisik dan tes kesehatan,” ujar pria yang akrab disapa Ibag itu.

Tes ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dasar atlet, yang akan menjadi acuan daerah dalam menentukan skema pembinaan.

“Olahraga prestasi itu sifatnya memaksa. Yang dipaksa itu fungsi tubuh. Kalau ternyata ada persoalan dalam fungsi tubuh, itu yang ingin kami deteksi sejak awal, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Jadi kami sampaikan, misalnya ada ketidakseimbangan atau kelainan fungsi tubuh, agar bisa segera ditangani,” terang Ibag.(*)

METROTODAY, SURABAYA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur meminta seluruh kabupaten/kota untuk terus membina atlet-atlet berprestasi jebolan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX 2025 Malang Raya. Hal ini disampaikan Ketua KONI Jatim, Muhammad  Nabil, dalam rapat evaluasi hasil Porprov bersama seluruh ketua KONI daerah di Gedung KONI Jatim, Surabaya, Selasa (22/7).

Dalam acara tersebut, Nabil menyampaikan bahwa Porprov Jatim IX telah memenuhi harapan sebagai ajang peningkatan prestasi. Banyak atlet potensial yang mencatat hasil membanggakan, termasuk 51 nomor pertandingan yang berhasil memecahkan rekor.

“Potensi yang ada ini harus terus dibina secara berkelanjutan di tingkat daerah. Tak hanya menjadi tanggung jawab cabang olahraga (cabor) masing-masing, tetapi juga menjadi tugas KONI daerah untuk aktif membina para atlet,” ujar Nabil.

Dia menegaskan bahwa para atlet jebolan Porprov adalah cikal bakal atlet Jawa Timur untuk ajang PON, single event tingkat nasional, maupun kompetisi internasional.

“Kalau kita bicara Jawa Timur, pasti akan muncul nama Eko Yuli di Olimpiade. Dua kali meraih medali perunggu, lalu dengan pembinaan yang lebih maksimal, ia meraih medali perak. Itu bukti pembinaan jangka panjang yang berhasil,” ujarnya, mencontohkan.

Nabil menambahkan, Porprov merupakan ajang penting dalam pembinaan karena banyak lulusan dari ajang dua tahunan ini yang kemudian berprestasi di tingkat nasional.

“Maka dari itu, perlu ada regenerasi dan pembinaan berkelanjutan agar prestasi tidak menurun,” tuturnya.

Sementara Wakil Ketua Umum KONI Jatim, Irmantara Subagio, menambahkan bahwa pihaknya telah mendata seluruh atlet yang meraih prestasi dan memecahkan rekor di ajang Porprov. Dari data tersebut, terdapat ribuan atlet berprestasi, namun karena keterbatasan sumber daya, sementara ini dipilih 200 atlet dari cabang olahraga Olimpiade dan nomor perorangan untuk menjalani tes fisik dan kesehatan yang diselenggarakan oleh KONI Jatim.

“Potensi-potensi ini menurut kami harus dipelihara dan ditindaklanjuti melalui berbagai kegiatan. Bahkan yang tidak juara satu pun tetap memiliki potensi besar. Salah satunya adalah dengan melakukan tes fisik dan tes kesehatan,” ujar pria yang akrab disapa Ibag itu.

Tes ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dasar atlet, yang akan menjadi acuan daerah dalam menentukan skema pembinaan.

“Olahraga prestasi itu sifatnya memaksa. Yang dipaksa itu fungsi tubuh. Kalau ternyata ada persoalan dalam fungsi tubuh, itu yang ingin kami deteksi sejak awal, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Jadi kami sampaikan, misalnya ada ketidakseimbangan atau kelainan fungsi tubuh, agar bisa segera ditangani,” terang Ibag.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/