31.4 C
Surabaya
9 July 2025, 17:03 PM WIB

Cedera Mata, Dua Penumpang KA Sancaka Korban Pelemparan Batu Dapat Pendampingan Medis dari PT KAI

METROTODAY, SURABAYA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya memberikan pendampingan penuh kepada dua penumpang Kereta Api (KA) Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng yang menjadi korban pelemparan batu pada Sabtu (6/7) lalu.

Insiden pelemparan baru terjadi saat kereta melintas antara Stasiun Klaten dan Srowot yang mengakibatkan pecahnya kaca jendela dan melukai dua penumpang, Widya Anggraeni dan Farah Aqmarinah.

Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan kronologi penanganan korban.

“Begitu tiba di Stasiun Surabaya Gubeng, kedua korban langsung kami rujuk ke RS Mata Undaan untuk pemeriksaan lanjutan. Sebelumnya, mereka telah mendapatkan perawatan medis di RS Triharsi Surakarta setelah kejadian di Solo Balapan,” ujar Luqman, Selasa (8/7).

Luqman menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut dan mengecam keras tindakan vandalisme yang membahayakan keselamatan penumpang.

“KAI sangat prihatin dan mengecam tindakan pelemparan batu ini. Ini pelanggaran serius yang berpotensi fatal,” tegasnya.

Pihak KAI memastikan perlindungan asuransi perjalanan bagi kedua korban dan akan terus memantau perkembangan kondisi mereka.

“Fokus kami adalah keselamatan dan pemulihan para korban. Mereka mendapatkan penanganan medis terbaik dan pendampingan dari tim kami,” jelasnya.

Widya Anggraeni, salah satu korban, menceritakan pengalamannya. “Kejadian sekitar pukul 22.45. Saya sedang membaca buku, tiba-tiba ada yang melempar dari luar dan mengenai kaca di samping saya,” kenangnya.

Meskipun dirinya tidak mengalami luka serius, Farah penumpang di sebelahnya, terkena serpihan kaca di kornea matanya.

Dr. Dedik Ipung Setiyawan dari RS Mata Undaan menjelaskan kondisi kedua pasien. “Kita tidak temukan bekas kaca, hanya goresan kecil di kulit dan kornea. Kami berikan obat tetes untuk mencegah infeksi. Lukanya kecil dan bisa sembuh sempurna,” ujarnya.

Selanjutnya kedua korban akan menjalani kontrol medis satu minggu kemudian. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya memberikan pendampingan penuh kepada dua penumpang Kereta Api (KA) Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng yang menjadi korban pelemparan batu pada Sabtu (6/7) lalu.

Insiden pelemparan baru terjadi saat kereta melintas antara Stasiun Klaten dan Srowot yang mengakibatkan pecahnya kaca jendela dan melukai dua penumpang, Widya Anggraeni dan Farah Aqmarinah.

Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan kronologi penanganan korban.

“Begitu tiba di Stasiun Surabaya Gubeng, kedua korban langsung kami rujuk ke RS Mata Undaan untuk pemeriksaan lanjutan. Sebelumnya, mereka telah mendapatkan perawatan medis di RS Triharsi Surakarta setelah kejadian di Solo Balapan,” ujar Luqman, Selasa (8/7).

Luqman menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut dan mengecam keras tindakan vandalisme yang membahayakan keselamatan penumpang.

“KAI sangat prihatin dan mengecam tindakan pelemparan batu ini. Ini pelanggaran serius yang berpotensi fatal,” tegasnya.

Pihak KAI memastikan perlindungan asuransi perjalanan bagi kedua korban dan akan terus memantau perkembangan kondisi mereka.

“Fokus kami adalah keselamatan dan pemulihan para korban. Mereka mendapatkan penanganan medis terbaik dan pendampingan dari tim kami,” jelasnya.

Widya Anggraeni, salah satu korban, menceritakan pengalamannya. “Kejadian sekitar pukul 22.45. Saya sedang membaca buku, tiba-tiba ada yang melempar dari luar dan mengenai kaca di samping saya,” kenangnya.

Meskipun dirinya tidak mengalami luka serius, Farah penumpang di sebelahnya, terkena serpihan kaca di kornea matanya.

Dr. Dedik Ipung Setiyawan dari RS Mata Undaan menjelaskan kondisi kedua pasien. “Kita tidak temukan bekas kaca, hanya goresan kecil di kulit dan kornea. Kami berikan obat tetes untuk mencegah infeksi. Lukanya kecil dan bisa sembuh sempurna,” ujarnya.

Selanjutnya kedua korban akan menjalani kontrol medis satu minggu kemudian. (ahm)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/