METROTODAY, JEMBRANA — Kesaksian mengharukan datang dari para penumpang yang berhasil selamat dalam tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu malam (2/7).
Beberapa penumpang menggambarkan momen mencekam saat kapal feri itu terbalik hanya dalam hitungan menit setelah mengalami gangguan mesin dan mati lampu.
“Saya sempat melompat begitu kapal mulai oleng. Tidak sampai tiga menit, kapal langsung terbalik,” ujar Bejo Santoso, penumpang asal Banyuwangi, saat ditemui Antara di Posko Terpadu Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Kamis (3/7).
Beruntung Bejo berada di sisi luar kapal dan sempat meraih jaket pelampung sebelum melompat ke laut. Sambil mengapung hingga subuh, Bejo bahkan sempat membawa jenazah penumpang lain yang dia ikatkan pada ban pelampung.
Penumpang lainnya, Imron, menceritakan bahwa kapal sempat oleng tiga kali sebelum akhirnya air laut masuk ke ruang penumpang. Ia berhasil selamat setelah terdorong air keluar dari celah kabin.
“Saat itu air sudah masuk. Saya beruntung terdorong ke luar oleh arus dan menemukan jaket pelampung di laut,” ujar warga asal Kabupaten Banyuwangi tersebut.
Kesaksian serupa juga datang dari Saiful Munir yang mengaku tak sempat mendapat jaket pelampung dari kapal. Namun, nasib baik menolongnya ketika ia menemukan pelampung tercecer dan segera memakainya sebelum diselamatkan nelayan.
Kapal Alami Gangguan Mesin dan Mati Lampu Sebelum Tenggelam
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, mengatakan keterangan dari beberapa penumpang menunjukkan bahwa sebelum kapal tenggelam, sempat terjadi gangguan mesin dan mati lampu.
“Mesin dan lampu mati, sempat hidup kembali sebentar, lalu kapal langsung miring dan tenggelam. Prosesnya sangat cepat,” ungkap Kombes Ariasandy mengutip kesaksian Farid dan Dayat, penumpang asal Banyuwangi.
Dugaan sementara, kapal mengalami kebocoran di ruang mesin yang dengan cepat masuk ke kabin penumpang dan memicu kondisi darurat.
“Pada pukul 00.16 WITA terdengar permintaan tolong di saluran radio. Tiga menit kemudian kapal dilaporkan terbalik dan hanyut,” jelas Ariasandy.
Hingga pukul 11.30 WITA, sebanyak 31 penumpang telah ditemukan selamat dan empat lainnya meninggal dunia. Sebanyak enam penumpang yang mengalami gangguan kesehatan telah dievakuasi ke Puskesmas Banyubiru untuk mendapat perawatan.
Proses pencarian dan evakuasi oleh tim SAR gabungan masih terus dilakukan, dengan harapan seluruh penumpang dan awak kapal yang belum ditemukan dapat segera dievakuasi. (red)