METROTODAY, SURABAYA – Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 tahun ini diwarnai oleh kisah inspiratif yang mengharukan dari Inspektur Dua (Ipda) Ahmad Nurhadi, seorang anggota Polsek Gubeng Surabaya.
Tujuh tahun silam, tepatnya pada 13 Mei 2018, ia menjadi salah satu korban dalam peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel, Surabaya.
Ledakan dahsyat tersebut mengakibatkan Ipda Ahmad kehilangan penglihatannya dan mengalami kerusakan parah pada kaki kirinya.
Luka fisik yang mendalam tersebut seharusnya bisa mematahkan semangat siapapun, namun tidak bagi Ipda Ahmad.
“Meskipun sekarang saya cacat, kedua mata saya tak bisa melihat dan kaki kiri saya hancur, saya bangga. Semua ini saya alami demi menjaga dan melayani masyarakat,” ungkap Ipda Ahmad, Selasa (1/7), saat ditemui di kediamannya di Jalan Semampir AWS Gang 3, Sukolilo, Surabaya.
Suaranya, meskipun terdengar lemah, dipenuhi dengan tekad yang kuat dan semangat pengabdian yang tak pernah padam.
Saat ini, Ipda Ahmad tengah menjalani cuti sakit. Namun, keterbatasan fisiknya sama sekali tidak menghalangi semangatnya untuk terus berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Dalam pesan penuh haru yang disampaikannya untuk memperingati Hari Bhayangkara pada 1 Juli ini, ia memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh rekan-rekannya di kepolisian.
“Kepada seluruh rekan-rekan di kepolisian, tetap semangat, bekerja dengan ikhlas dalam menjalankan tugas negara, dan selalu berikan yang terbaik dalam melayani masyarakat,” pesannya.
Kisah Ipda Ahmad bukan hanya sekadar catatan sejarah, melainkan sebuah inspirasi yang luar biasa bagi seluruh anggota Polri.
Dedikasi dan pengorbanannya yang begitu besar menjadi bukti nyata bahwa pengabdian tanpa batas untuk negeri tetap terpatri dalam hati seorang Bhayangkara, walaupun harus dibayar dengan harga yang sangat mahal.
Ia adalah teladan hidup yang membuktikan bahwa kekuatan jiwa mampu mengatasi segala keterbatasan fisik.
Kisahnya menjadi pengingat akan pentingnya pengorbanan dan dedikasi dalam menjalankan tugas, serta menjadi sumber motivasi bagi generasi penerus Polri untuk selalu mengutamakan pengabdian kepada masyarakat.
Ketegaran dan semangat juang Ipda Ahmad Nurhadi telah menginspirasi banyak orang, dan menjadi bukti nyata bahwa semangat pengabdian bisa tetap menyala bahkan di tengah keterbatasan. (ahm)