31.3 C
Surabaya
10 July 2025, 17:20 PM WIB

Parade Surabaya Vaganza 2025: Keajaiban Dongeng Rakyat yang Hipnotis Wisatawan

METROTODAY, SURABAYA – Kota Pahlawan kembali menunjukkan pesonanya melalui gelaran akbar Parade Surabaya Vaganza 2025 yang berlangsung meriah pada Minggu (25/5).

Ribuan warga tumpah ruah memenuhi Jalan Pahlawan hingga Balai Pemuda demi menyaksikan iring-iringan kendaraan hias bertema dongeng nusantara yang memukau mata dan hati.

Mengusung tema “The Magical of Folktales” atau Keajaiban Dongeng Rakyat, perayaan ini menjadi puncak peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732 yang jatuh pada 31 Mei.

Suguhan visual nan kreatif dari legenda-legenda lokal seperti Sawunggaling, Timun Mas, hingga Ande-Ande Lumut, menambah daya tarik parade yang sarat nilai budaya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, tampil istimewa mengenakan kostum tokoh legendaris Sawunggaling, didampingi oleh sang istri, Rini Indriyani, serta anak-anak mereka yang juga mengenakan busana adat.

Dalam sambutannya, Eri menekankan pentingnya kebersamaan dan semangat gotong royong dalam membangun Kota Pahlawan.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, tampil istimewa mengenakan kostum tokoh legendaris Sawunggaling, didampingi oleh sang istri, Rini Indriyani, serta anak-anak mereka yang juga mengenakan busana adat. (Foto: Istimewa/Humas Surabaya)

“Alhamdulillah, peringatan HJKS tahun ini terasa sangat meriah. Kehadiran berbagai komunitas, pelaku usaha, hingga perwakilan budaya dari NTT, Minahasa, dan Bengkulu menunjukkan bahwa Surabaya adalah kota yang inklusif dan penuh toleransi,” kata Eri.

Parade ini tak hanya menyedot perhatian warga lokal, namun juga berhasil menggaet wisatawan mancanegara. Pemerintah Kota Surabaya pun menjalin kerja sama erat dengan sejumlah konsulat negara sahabat demi memperkuat diplomasi budaya.

Eri menyebut, pemilihan tema cerita rakyat bertujuan menghidupkan kembali khazanah kisah-kisah lokal yang mulai terpinggirkan oleh dongeng asing.

“Anak-anak kita lebih mengenal Cinderella atau Elsa daripada legenda Surabaya. Melalui tema ini, kami ingin menanamkan kebanggaan pada budaya sendiri,” tegasnya.

Melihat animo masyarakat yang terus meningkat, Pemkot Surabaya optimistis untuk kembali mengajukan Surabaya Vaganza dalam Kalender Event Nasional (KEN) tahun depan.

Langkah ini diharapkan bisa mengangkat citra Surabaya sebagai destinasi wisata budaya unggulan.

“Setiap tahun, tema Surabaya Vaganza akan kami perbarui agar selalu segar dan menarik. Ini jadi strategi untuk menjaring wisatawan lebih luas, khususnya dari luar negeri,” tambah Eri.

Dengan kolaborasi antara kreativitas, budaya, dan semangat persatuan, Surabaya Vaganza 2025 bukan sekadar parade, tetapi juga panggung megah yang memperlihatkan wajah Surabaya sebagai kota global yang tetap setia pada akar budayanya. (*)

METROTODAY, SURABAYA – Kota Pahlawan kembali menunjukkan pesonanya melalui gelaran akbar Parade Surabaya Vaganza 2025 yang berlangsung meriah pada Minggu (25/5).

Ribuan warga tumpah ruah memenuhi Jalan Pahlawan hingga Balai Pemuda demi menyaksikan iring-iringan kendaraan hias bertema dongeng nusantara yang memukau mata dan hati.

Mengusung tema “The Magical of Folktales” atau Keajaiban Dongeng Rakyat, perayaan ini menjadi puncak peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732 yang jatuh pada 31 Mei.

Suguhan visual nan kreatif dari legenda-legenda lokal seperti Sawunggaling, Timun Mas, hingga Ande-Ande Lumut, menambah daya tarik parade yang sarat nilai budaya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, tampil istimewa mengenakan kostum tokoh legendaris Sawunggaling, didampingi oleh sang istri, Rini Indriyani, serta anak-anak mereka yang juga mengenakan busana adat.

Dalam sambutannya, Eri menekankan pentingnya kebersamaan dan semangat gotong royong dalam membangun Kota Pahlawan.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, tampil istimewa mengenakan kostum tokoh legendaris Sawunggaling, didampingi oleh sang istri, Rini Indriyani, serta anak-anak mereka yang juga mengenakan busana adat. (Foto: Istimewa/Humas Surabaya)

“Alhamdulillah, peringatan HJKS tahun ini terasa sangat meriah. Kehadiran berbagai komunitas, pelaku usaha, hingga perwakilan budaya dari NTT, Minahasa, dan Bengkulu menunjukkan bahwa Surabaya adalah kota yang inklusif dan penuh toleransi,” kata Eri.

Parade ini tak hanya menyedot perhatian warga lokal, namun juga berhasil menggaet wisatawan mancanegara. Pemerintah Kota Surabaya pun menjalin kerja sama erat dengan sejumlah konsulat negara sahabat demi memperkuat diplomasi budaya.

Eri menyebut, pemilihan tema cerita rakyat bertujuan menghidupkan kembali khazanah kisah-kisah lokal yang mulai terpinggirkan oleh dongeng asing.

“Anak-anak kita lebih mengenal Cinderella atau Elsa daripada legenda Surabaya. Melalui tema ini, kami ingin menanamkan kebanggaan pada budaya sendiri,” tegasnya.

Melihat animo masyarakat yang terus meningkat, Pemkot Surabaya optimistis untuk kembali mengajukan Surabaya Vaganza dalam Kalender Event Nasional (KEN) tahun depan.

Langkah ini diharapkan bisa mengangkat citra Surabaya sebagai destinasi wisata budaya unggulan.

“Setiap tahun, tema Surabaya Vaganza akan kami perbarui agar selalu segar dan menarik. Ini jadi strategi untuk menjaring wisatawan lebih luas, khususnya dari luar negeri,” tambah Eri.

Dengan kolaborasi antara kreativitas, budaya, dan semangat persatuan, Surabaya Vaganza 2025 bukan sekadar parade, tetapi juga panggung megah yang memperlihatkan wajah Surabaya sebagai kota global yang tetap setia pada akar budayanya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/