METROTODAY, SURABAYA – Kreatif dan peduli lingkungan! Sejumlah ibu rumah tangga di Surabaya menunjukkan aksi keren dengan menyulap kain bekas hotel menjadi kain Shibori Jepang yang artistik dan ramah lingkungan.
Kegiatan ini berlangsung dalam workshop di Artotel TS Suites Surabaya, yang digelar bersama komunitas Ibu Semangat Indonesia Kuat (ISIK), Senin (13/5).
Workshop diikuti 20 peserta, terdiri dari anggota ISIK, ibu-ibu Kecamatan Wonokromo, hingga rekan media.
Mereka belajar teknik membatik Shibori, seni ikat celup khas Jepang, yang menghasilkan pola indah dari kain yang diikat dan dicelupkan ke dalam pewarna alami.
Yang membuatnya istimewa, kain linen bekas hotel menjadi bahan utama. Langkah ini tak hanya mengurangi limbah tekstil, tetapi juga menghadirkan karya bernilai seni tinggi.
Desainer Shibori, Veni Rosita, mengungkapkan kunci utama terletak pada pewarna alami dari daun indigo.
“Pewarna ini ramah lingkungan dan menghasilkan warna biru khas batik Shibori Jepang. Tekniknya cukup sederhana, kain diikat, lalu dicelup,” jelas Veni.
Ia menambahkan, kain katun paris yang digunakan membuat warna lebih menyerap dan menonjol.
Tak hanya diminati ibu-ibu, tren Shibori kini mulai digemari anak muda karena desainnya yang unik dan kekinian.
“Anak muda suka yang asimetris, tidak terlalu formal. Jadi batik Shibori cocok untuk gaya milenial,” ujarnya.
General Manager Artotel TS Suites Surabaya, Teddy Patrick, menyebut workshop ini sebagai bentuk nyata pemberdayaan perempuan dan kepedulian lingkungan.
“Kami ingin mendukung semangat Kartini sekaligus menciptakan peluang ekonomi kreatif bagi para ibu rumah tangga,” ungkapnya.
Suasana workshop berlangsung seru dan penuh semangat. Hasil karya para peserta tidak hanya menunjukkan kreativitas, tetapi juga komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan nilai-nilai lokal yang dikemas dalam nuansa global.
Kegiatan ini diharapkan jadi langkah awal terciptanya ekosistem fashion berkelanjutan dan membuka peluang usaha berbasis daur ulang tekstil di kalangan perempuan Surabaya. (*)