30.1 C
Surabaya
5 May 2025, 18:55 PM WIB

Menular, Dua Semifinalis Liga Champions Kompak Kalah di Liga Domestik

METROTODAY, LONDON – Paris Saint-Germain (PSG) dan Arsenal bakal kembali berhadapan di leg 2 semifinal Liga Champions 2024-2025 di Paris, Kamis dini hari WIB. Sebelum menjalani laga menentukan menuju final itu, mereka malah mendapatkan hasil buruk di kompetisi domestic masing-masing.

Paris Saint-Germain (PSG) memenangi leg 1 semifinal Liga Champions kontra Arsenal di Stadion Emirates, London, pekan lalu (30/4). Meski begitu, kemenangan dengan skor tipis 1-0 itu masih belum aman untuk PSG dalamleg 2 di Parc des Princes, Paris. Arsenal masih terbuka untuk membalikkan keadaan.

Hal itu pula yang membuat PSG maupun Arsenal seolah kompak ”mengorbankan” laga di liga domestik pekan kemarin (4/5). Kedua tim sama-sama menelan kekalahan.

The Gunners –julukan Arsenal– tumbang 1-2 di kandang sendiri kontra AFC Bournemouth. Sementara PSG mencatat dua laga beruntun kalah di Ligue 1 saat menyerah dengan skor serupa oleh tuan rumah RC Strasbourg. Kekalahan PSG masih bisa dimaklumi karena klub berjuluk Les Parisiens itu telah memastikan gelar juara ke-13 Ligue 1 sebulan lalu (5/4).

Pelatih PSG Luis Enrique juga merotasi sepuluh dari starternya alias hanya menyisakan gelandang Joao Neves. Bahkan, PSG jadi klub pertama di liga elite Eropa yang menurunkan empat pemain kelahiran 2006 (usia 19 tahun) ke atas sebagai starter.

Hal berbeda dengan kekalahan Arsenal. Tactician Mikel Arteta menurunkan nyaris starting XI minus bek kanan Jurrien Timber yang digantikan Ben White. Martin Odegaard dkk pun seperti meneruskan tren sulit menang musim ini pada saat berbagi fokus dengan Liga Champions. Terlebih sejak lolos fase knockout atau sejak menghadapi PSV Eindhoven di 16 besar.

Kepada Daily Mirror, Odegaard telah mengakui bahwa beban harus selalu memenangi laga masih ada dalam pikirannya. Meski, gelar juara Premier League sudah jadi milik Liverpool FC dan status Arsenal main di Liga Champions musim depan telah aman. ’’Kami gagal memenuhi ekspektasi itu,’’ keluh kapten sekaligus gelandang serang Arsenal itu.

’’Kami harus melampiaskan kekalahan ini untuk memotivasi kami menang atas PSG,’’ imbuh Ode, sapaan akrabnya.

Di Liga Champions, Arsenal hanya butuh satu laga lagi untuk menyamai capaian terbaik mereka. Yakni, ketika lolos ke final edisi 2005–2006 di era Arsene Wenger dengan pemain bintang seperti Thierry Henry, Ashey Cole, Robert Pires, Sol Campbell, hingga Fredrik Ljungberg dan Jens Lehmann. (*)

METROTODAY, LONDON – Paris Saint-Germain (PSG) dan Arsenal bakal kembali berhadapan di leg 2 semifinal Liga Champions 2024-2025 di Paris, Kamis dini hari WIB. Sebelum menjalani laga menentukan menuju final itu, mereka malah mendapatkan hasil buruk di kompetisi domestic masing-masing.

Paris Saint-Germain (PSG) memenangi leg 1 semifinal Liga Champions kontra Arsenal di Stadion Emirates, London, pekan lalu (30/4). Meski begitu, kemenangan dengan skor tipis 1-0 itu masih belum aman untuk PSG dalamleg 2 di Parc des Princes, Paris. Arsenal masih terbuka untuk membalikkan keadaan.

Hal itu pula yang membuat PSG maupun Arsenal seolah kompak ”mengorbankan” laga di liga domestik pekan kemarin (4/5). Kedua tim sama-sama menelan kekalahan.

The Gunners –julukan Arsenal– tumbang 1-2 di kandang sendiri kontra AFC Bournemouth. Sementara PSG mencatat dua laga beruntun kalah di Ligue 1 saat menyerah dengan skor serupa oleh tuan rumah RC Strasbourg. Kekalahan PSG masih bisa dimaklumi karena klub berjuluk Les Parisiens itu telah memastikan gelar juara ke-13 Ligue 1 sebulan lalu (5/4).

Pelatih PSG Luis Enrique juga merotasi sepuluh dari starternya alias hanya menyisakan gelandang Joao Neves. Bahkan, PSG jadi klub pertama di liga elite Eropa yang menurunkan empat pemain kelahiran 2006 (usia 19 tahun) ke atas sebagai starter.

Hal berbeda dengan kekalahan Arsenal. Tactician Mikel Arteta menurunkan nyaris starting XI minus bek kanan Jurrien Timber yang digantikan Ben White. Martin Odegaard dkk pun seperti meneruskan tren sulit menang musim ini pada saat berbagi fokus dengan Liga Champions. Terlebih sejak lolos fase knockout atau sejak menghadapi PSV Eindhoven di 16 besar.

Kepada Daily Mirror, Odegaard telah mengakui bahwa beban harus selalu memenangi laga masih ada dalam pikirannya. Meski, gelar juara Premier League sudah jadi milik Liverpool FC dan status Arsenal main di Liga Champions musim depan telah aman. ’’Kami gagal memenuhi ekspektasi itu,’’ keluh kapten sekaligus gelandang serang Arsenal itu.

’’Kami harus melampiaskan kekalahan ini untuk memotivasi kami menang atas PSG,’’ imbuh Ode, sapaan akrabnya.

Di Liga Champions, Arsenal hanya butuh satu laga lagi untuk menyamai capaian terbaik mereka. Yakni, ketika lolos ke final edisi 2005–2006 di era Arsene Wenger dengan pemain bintang seperti Thierry Henry, Ashey Cole, Robert Pires, Sol Campbell, hingga Fredrik Ljungberg dan Jens Lehmann. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/