29.1 C
Surabaya
5 May 2025, 0:30 AM WIB

Gelang Identitas Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Tahan Api, Anti Karat, dengan Proses Pembuatan Super Cepat

METROTODAY, SURABAYA – Jemaah haji Embarkasi Surabaya yang diberangkatkan ke tanah suci wajib mengenakan gelang identitas di lengannya.

Gelang berbahan baja stainless steel ini mencantumkan nama, nomor paspor, dan kloter asal jemaah. Gelang ini juga dilengkapi simbol bendera Merah Putih sebagai penanda bahwa pemakainya adalah jemaah haji asal Indonesia.

Gelang identitas jemaah haji yang digunakan di tanah suci ini memiliki keunggulan luar biasa.

Selain terbuat dari bahan tahan api dan anti karat, gelang ini diproduksi dengan proses yang cepat dan efisien oleh tim khusus di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

Menurut penanggung jawab produksi gelang jemaah haji Embarkasi Surabaya, Ifan Avian, bahan gelang disiapkan dari Jepara, Jawa Tengah.

Setibanya di Asrama Haji Surabaya, proses pencetakan nama dilakukan menggunakan bahan kimia yang dipanaskan secara elektrik agar tulisan identitas timbul permanen pada gelang.

“Setelah nama, kloter, dan paspor dicetak, gelang ditempelkan ke baja panas, dibentuk melingkar, lalu dikemas. Semua diserahkan ke Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH),” jelas Ifan, Minggu (4/5).

Ifan menyebutkan, tim yang hanya terdiri dari enam orang ini mampu menyelesaikan hingga 1.140 gelang setiap hari untuk 3 hingga 4 kloter jemaah.

Tahun ini, total kloter berkurang menjadi 97 dari tahun sebelumnya sebanyak 104 kloter.

Meski tenaga kerja dikurangi dari delapan menjadi enam orang karena jumlah jemaah yang juga menurun (dari 39.322 menjadi 36.845 jemaah), proses produksi tetap berjalan lancar.

Untuk mencegah kesalahan data, satu petugas khusus ditugaskan melakukan pengecekan akhir setiap gelang sebelum dikemas.

“Semua nama sudah kami terima, tapi tetap ada bagian verifikasi agar tidak ada kesalahan cetak atau kekurangan gelang,” imbuhnya.

Gelang identitas ini telah menjadi ciri khas jemaah dan petugas haji Indonesia selama bertahun-tahun.

Menariknya, tahun ini jemaah juga dibekali kartu identitas khusus yang dikalungkan di leher.

Kartu ini memuat informasi lengkap mulai dari tanggal keberangkatan, nama ketua kloter, nomor telepon penting, hingga data akomodasi selama di Makkah dan Madinah.

Lebih canggih lagi, kartu identitas tersebut kini dilengkapi QR barcode yang bisa discan untuk menampilkan seluruh data jemaah secara digital, mempercepat proses identifikasi dan membantu dalam situasi darurat.

Dengan inovasi ini, pemerintah terus meningkatkan kualitas pelayanan haji, demi kenyamanan dan keamanan para tamu Allah dalam menunaikan ibadah di tanah suci. (*)

METROTODAY, SURABAYA – Jemaah haji Embarkasi Surabaya yang diberangkatkan ke tanah suci wajib mengenakan gelang identitas di lengannya.

Gelang berbahan baja stainless steel ini mencantumkan nama, nomor paspor, dan kloter asal jemaah. Gelang ini juga dilengkapi simbol bendera Merah Putih sebagai penanda bahwa pemakainya adalah jemaah haji asal Indonesia.

Gelang identitas jemaah haji yang digunakan di tanah suci ini memiliki keunggulan luar biasa.

Selain terbuat dari bahan tahan api dan anti karat, gelang ini diproduksi dengan proses yang cepat dan efisien oleh tim khusus di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

Menurut penanggung jawab produksi gelang jemaah haji Embarkasi Surabaya, Ifan Avian, bahan gelang disiapkan dari Jepara, Jawa Tengah.

Setibanya di Asrama Haji Surabaya, proses pencetakan nama dilakukan menggunakan bahan kimia yang dipanaskan secara elektrik agar tulisan identitas timbul permanen pada gelang.

“Setelah nama, kloter, dan paspor dicetak, gelang ditempelkan ke baja panas, dibentuk melingkar, lalu dikemas. Semua diserahkan ke Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH),” jelas Ifan, Minggu (4/5).

Ifan menyebutkan, tim yang hanya terdiri dari enam orang ini mampu menyelesaikan hingga 1.140 gelang setiap hari untuk 3 hingga 4 kloter jemaah.

Tahun ini, total kloter berkurang menjadi 97 dari tahun sebelumnya sebanyak 104 kloter.

Meski tenaga kerja dikurangi dari delapan menjadi enam orang karena jumlah jemaah yang juga menurun (dari 39.322 menjadi 36.845 jemaah), proses produksi tetap berjalan lancar.

Untuk mencegah kesalahan data, satu petugas khusus ditugaskan melakukan pengecekan akhir setiap gelang sebelum dikemas.

“Semua nama sudah kami terima, tapi tetap ada bagian verifikasi agar tidak ada kesalahan cetak atau kekurangan gelang,” imbuhnya.

Gelang identitas ini telah menjadi ciri khas jemaah dan petugas haji Indonesia selama bertahun-tahun.

Menariknya, tahun ini jemaah juga dibekali kartu identitas khusus yang dikalungkan di leher.

Kartu ini memuat informasi lengkap mulai dari tanggal keberangkatan, nama ketua kloter, nomor telepon penting, hingga data akomodasi selama di Makkah dan Madinah.

Lebih canggih lagi, kartu identitas tersebut kini dilengkapi QR barcode yang bisa discan untuk menampilkan seluruh data jemaah secara digital, mempercepat proses identifikasi dan membantu dalam situasi darurat.

Dengan inovasi ini, pemerintah terus meningkatkan kualitas pelayanan haji, demi kenyamanan dan keamanan para tamu Allah dalam menunaikan ibadah di tanah suci. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/