27 December 2025, 1:53 AM WIB

Bupati Sidoarjo Subandi Beri Bantuan ke Bocah Down Syndrome dan Penderita Hepatitis

METROTODAY, SIDOARJO – Di sebuah ruang tamu yang sederhana di Desa Watutulis, Kecamatan Prambon, Sidoarjo, Naysha Aulia Farzana, 8, menggerakkan tangannya ke udara. Meski terbatas oleh kondisi down syndrome yang dideritanya sejak lahir, binar matanya menyiratkan keceriaan saat menyambut kedatangan Bupati Sidoarjo, Subandi, Rabu (24/12) lalu.

Kunjungan orang nomor satu di Sidoarjo itu membawa “kaki baru” bagi Naysha, yakni sebuah kursi roda. Bagi sang ibu, Lina Listiana Ariani, 40, bantuan ini bukan sekadar alat medis, melainkan harapan agar putrinya bisa melihat dunia di luar dinding kamar tanpa harus terus mengandalkan gendongan yang kian hari kian berat bagi fisiknya.

“Dengan kursi roda ini, minimal Naysha bisa keluar rumah untuk menghirup udara segar,” kata Subandi sambil memberikan dukungan moral kepada Lina.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memastikan keluarga Lina tidak berjalan sendirian. Selain memastikan kepesertaan BPJS Kesehatan dan bantuan sosial dari Dinas Sosial tetap berjalan, Subandi menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk memberikan tunjangan tambahan.

“Nanti ada tambahan Rp600.000 per bulan dari Baznas untuk membantu kebutuhan harian Naysha,” tambah Subandi.

Mendengar hal itu, tangis haru Lina pecah. Dengan suara bergetar, ia mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, nek diparingi ngeten. Saget didhamel beraktivitas (Alhamdulillah kalau diberi begini. Bisa digunakan untuk beraktivitas),” tuturnya dalam bahasa Jawa.

Usai mengunjungi Naysha, perjalanan Bupati berlanjut ke Desa Temu untuk menemui Arif Kholiq, 55. Kondisi Arif tak kalah memprihatinkan. Ia kini hanya bisa terbaring lemah akibat hepatitis B yang membuatnya kehilangan kemampuan untuk menafkahi keluarga.

Ironi kehidupan Arif diperparah oleh kondisi huniannya. Rumah yang ia tinggali bersama istri, anak, dan cucunya berada dalam kondisi tidak layak. Atapnya bocor, temboknya retak, dan lantai kerap terendam luapan Afvour Kedunguling saat hujan tiba.

Melihat kondisi tersebut, Bupati Subandi langsung menginstruksikan Baznas Sidoarjo untuk segera mengeksekusi program Bedah Rumah.

“Kondisi rumah ini sudah tidak layak. Atap bocor dan tembok pecah-pecah. Harus segera diperbaiki dan ditinggikan agar keluarga tidak lagi kebanjiran,” tegas Subandi.

Langkah taktis Pemkab Sidoarjo tidak berhenti pada perbaikan atap dan lantai. Subandi memproyeksikan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui program Bedah Warung yang direncanakan masif pada tahun 2026.

“Tahun depan kita ada program Bedah Warung dengan bantuan Rp10 juta per warung. Jadi, selain rumahnya sehat, ekonominya juga harus jalan lewat jualan yang lebih layak,” pungkasnya. (MT)

METROTODAY, SIDOARJO – Di sebuah ruang tamu yang sederhana di Desa Watutulis, Kecamatan Prambon, Sidoarjo, Naysha Aulia Farzana, 8, menggerakkan tangannya ke udara. Meski terbatas oleh kondisi down syndrome yang dideritanya sejak lahir, binar matanya menyiratkan keceriaan saat menyambut kedatangan Bupati Sidoarjo, Subandi, Rabu (24/12) lalu.

Kunjungan orang nomor satu di Sidoarjo itu membawa “kaki baru” bagi Naysha, yakni sebuah kursi roda. Bagi sang ibu, Lina Listiana Ariani, 40, bantuan ini bukan sekadar alat medis, melainkan harapan agar putrinya bisa melihat dunia di luar dinding kamar tanpa harus terus mengandalkan gendongan yang kian hari kian berat bagi fisiknya.

“Dengan kursi roda ini, minimal Naysha bisa keluar rumah untuk menghirup udara segar,” kata Subandi sambil memberikan dukungan moral kepada Lina.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memastikan keluarga Lina tidak berjalan sendirian. Selain memastikan kepesertaan BPJS Kesehatan dan bantuan sosial dari Dinas Sosial tetap berjalan, Subandi menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk memberikan tunjangan tambahan.

“Nanti ada tambahan Rp600.000 per bulan dari Baznas untuk membantu kebutuhan harian Naysha,” tambah Subandi.

Mendengar hal itu, tangis haru Lina pecah. Dengan suara bergetar, ia mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, nek diparingi ngeten. Saget didhamel beraktivitas (Alhamdulillah kalau diberi begini. Bisa digunakan untuk beraktivitas),” tuturnya dalam bahasa Jawa.

Usai mengunjungi Naysha, perjalanan Bupati berlanjut ke Desa Temu untuk menemui Arif Kholiq, 55. Kondisi Arif tak kalah memprihatinkan. Ia kini hanya bisa terbaring lemah akibat hepatitis B yang membuatnya kehilangan kemampuan untuk menafkahi keluarga.

Ironi kehidupan Arif diperparah oleh kondisi huniannya. Rumah yang ia tinggali bersama istri, anak, dan cucunya berada dalam kondisi tidak layak. Atapnya bocor, temboknya retak, dan lantai kerap terendam luapan Afvour Kedunguling saat hujan tiba.

Melihat kondisi tersebut, Bupati Subandi langsung menginstruksikan Baznas Sidoarjo untuk segera mengeksekusi program Bedah Rumah.

“Kondisi rumah ini sudah tidak layak. Atap bocor dan tembok pecah-pecah. Harus segera diperbaiki dan ditinggikan agar keluarga tidak lagi kebanjiran,” tegas Subandi.

Langkah taktis Pemkab Sidoarjo tidak berhenti pada perbaikan atap dan lantai. Subandi memproyeksikan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui program Bedah Warung yang direncanakan masif pada tahun 2026.

“Tahun depan kita ada program Bedah Warung dengan bantuan Rp10 juta per warung. Jadi, selain rumahnya sehat, ekonominya juga harus jalan lewat jualan yang lebih layak,” pungkasnya. (MT)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait