14 December 2025, 13:53 PM WIB

BMKG Tanjung Perak Imbau Kewaspadaan Cuaca Ekstrem di Surabaya pada November-Desember

METROTODAY, SURABAYA – Hujan merata yang mengguyur seluruh wilayah Surabaya beberapa hari inimenyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir.

Koordinator Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak, Surabaya, Ady Hermanto, menjelaskan bahwa hujan saat ini sudah mulai merata di Surabaya dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan biasanya turun pada siang hingga malam hari.

“Sekarang hujan di Surabaya sudah merata karena masa peralihan hingga nanti puncaknya Januari,” ujar Ady.

Ia menambahkan, pasang air laut yang disebabkan oleh supermoon menjadi salah satu faktor penyebab kondisi banjir di beberapa wilayah Surabaya.

“Apalagi dibarengi dengan adanya pasang air banjir rob yang disebabkan adanya supermoon ditambah kondisi hujan ditambah debit air. Otomatis tidak secara bebas menuju ke laut karena ada hambatan. Sehingga menyebabkan banjir di beberapa tempat di Surabaya,” jelasnya.

Ady juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama masa pancaroba ini.

“Pancaroba intensitas guntur dan petir juga lumayan. Dipengaruhi awan cumulonimbus (CB) menyebabkan angin kencang,” tuturnya.

Lebih lanjut Ady menyebut kecepatan angin dapat mencapai 15-30 knot dan bisa lebih jika dipengaruhi oleh awan CB.

Sedangkan kondisi suhu masih dalam ambang klimatologis dan kelembaban lebih dari 60 persen, dengan suhu berkisar antara 31-32 derajat celcius.

“Meskipun hujan tapi pada masa peralihan ini juga suhu udara juga masih agak panas berkisar 31-32. Mangkanya agak gerah kalau siang,” jelas Ady.

Menghadapi musim penghujan ini, Ady mengimbau masyarakat untuk membersihkan drainase dan memangkas dahan pohon yang berpotensi tumbang.

“Memasuki musim penghujan membersikan drainase karena penyebab utama sumbatan sehingga air tidak mengalir. Juga melakukan perantingan untuk antisipasi pohon roboh disebabkan angin kencang,” imbaunya.

Sementara itu, kondisi di pesisir Selat Madura relatif aman dengan kecepatan angin di bawah 10 knot. Namun, Ady tetap mengingatkan untuk waspada terhadap potensi pembentukan awan CB. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Hujan merata yang mengguyur seluruh wilayah Surabaya beberapa hari inimenyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir.

Koordinator Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak, Surabaya, Ady Hermanto, menjelaskan bahwa hujan saat ini sudah mulai merata di Surabaya dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan biasanya turun pada siang hingga malam hari.

“Sekarang hujan di Surabaya sudah merata karena masa peralihan hingga nanti puncaknya Januari,” ujar Ady.

Ia menambahkan, pasang air laut yang disebabkan oleh supermoon menjadi salah satu faktor penyebab kondisi banjir di beberapa wilayah Surabaya.

“Apalagi dibarengi dengan adanya pasang air banjir rob yang disebabkan adanya supermoon ditambah kondisi hujan ditambah debit air. Otomatis tidak secara bebas menuju ke laut karena ada hambatan. Sehingga menyebabkan banjir di beberapa tempat di Surabaya,” jelasnya.

Ady juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama masa pancaroba ini.

“Pancaroba intensitas guntur dan petir juga lumayan. Dipengaruhi awan cumulonimbus (CB) menyebabkan angin kencang,” tuturnya.

Lebih lanjut Ady menyebut kecepatan angin dapat mencapai 15-30 knot dan bisa lebih jika dipengaruhi oleh awan CB.

Sedangkan kondisi suhu masih dalam ambang klimatologis dan kelembaban lebih dari 60 persen, dengan suhu berkisar antara 31-32 derajat celcius.

“Meskipun hujan tapi pada masa peralihan ini juga suhu udara juga masih agak panas berkisar 31-32. Mangkanya agak gerah kalau siang,” jelas Ady.

Menghadapi musim penghujan ini, Ady mengimbau masyarakat untuk membersihkan drainase dan memangkas dahan pohon yang berpotensi tumbang.

“Memasuki musim penghujan membersikan drainase karena penyebab utama sumbatan sehingga air tidak mengalir. Juga melakukan perantingan untuk antisipasi pohon roboh disebabkan angin kencang,” imbaunya.

Sementara itu, kondisi di pesisir Selat Madura relatif aman dengan kecepatan angin di bawah 10 knot. Namun, Ady tetap mengingatkan untuk waspada terhadap potensi pembentukan awan CB. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait