14 December 2025, 13:36 PM WIB

Mengenal Purbaya Yudhi Sadewa dari Insinyur Elektro hingga Menteri Keuangan RI

METROTODAY, SIDOARJO – Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sorotan sejak Presiden Prabowo Subianto menunjuknya sebagai Menteri Keuangan RI. Lahir di Bogor pada 7 Juli 1964, Purbaya dikenal tekun sejak kecil, hingga akhirnya memilih Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Setelah lulus, ia melanjutkan studi ke Amerika Serikat dan meraih gelar Master serta Doktor Ilmu Ekonomi dari Purdue University. Perpindahannya dari dunia teknik ke ekonomi ia sebut sebagai dorongan untuk memahami bagaimana kebijakan negara bekerja.

Karier Purbaya dimulai sebagai insinyur lapangan di Schlumberger sebelum beralih ke riset ekonomi. Ia bergabung dengan Danareksa Research Institute sebagai Senior Economist hingga menjadi Chief Economist, lalu dipercaya memimpin PT Danareksa Securities. Reputasinya dikenal tajam dalam membaca data dan berani menyampaikan analisis kritis.

Di pemerintahan, Purbaya memegang berbagai posisi strategis selama lebih dari satu dekade.

Ia pernah menjadi Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010–2014), Staf Khusus Bidang Ekonomi Menko Perekonomian (2010–2014), Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis di Kantor Staf Presiden (April–September 2015), Staf Khusus Bidang Ekonomi Menko Polhukam (2015–2016), serta Staf Khusus Bidang Ekonomi Menko Maritim (2016–2018).

Perannya semakin penting ketika ia ditunjuk sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Marves pada 2018–2020.

Selain itu, hingga kini, ia juga tercatat sebagai Wakil Ketua Satgas Debottlenecking di Kemenko Perekonomian, anggota Dewan Pertimbangan Kadin, serta anggota Indonesia Economic Forum.

Pada 2020, Purbaya ditunjuk sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Di masa pandemi, ia memperkuat koordinasi dengan OJK dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas perbankan, sebuah tanggung jawab besar di tengah tekanan ekonomi. Pendekatannya selalu menekankan pentingnya data, disiplin fiskal, dan kepercayaan publik.

Pada 8 September 2025, Purbaya resmi dilantik sebagai Menteri Keuangan RI. Meski mengaku tidak menyangka, ia langsung bergerak cepat menyiapkan kebijakan awal, termasuk memastikan likuiditas perbankan tetap kuat agar kredit mengalir ke sektor produktif. Gayanya yang lugas dan berbasis angka membuatnya dikenal sebagai teknokrat yang bekerja tanpa banyak retorika.

Dengan pengalaman panjang sebagai insinyur, ekonom, peneliti, pemimpin lembaga, hingga teknokrat di berbagai instansi, Purbaya Yudhi Sadewa kini menjadi salah satu figur kunci dalam arah kebijakan ekonomi Indonesia.

Perjalanannya menunjukkan kemampuan adaptasi yang kuat serta dedikasi pada kepentingan publik, dari dunia teknik hingga memegang kendali fiskal negara. (ana/ervina/ red)

METROTODAY, SIDOARJO – Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sorotan sejak Presiden Prabowo Subianto menunjuknya sebagai Menteri Keuangan RI. Lahir di Bogor pada 7 Juli 1964, Purbaya dikenal tekun sejak kecil, hingga akhirnya memilih Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Setelah lulus, ia melanjutkan studi ke Amerika Serikat dan meraih gelar Master serta Doktor Ilmu Ekonomi dari Purdue University. Perpindahannya dari dunia teknik ke ekonomi ia sebut sebagai dorongan untuk memahami bagaimana kebijakan negara bekerja.

Karier Purbaya dimulai sebagai insinyur lapangan di Schlumberger sebelum beralih ke riset ekonomi. Ia bergabung dengan Danareksa Research Institute sebagai Senior Economist hingga menjadi Chief Economist, lalu dipercaya memimpin PT Danareksa Securities. Reputasinya dikenal tajam dalam membaca data dan berani menyampaikan analisis kritis.

Di pemerintahan, Purbaya memegang berbagai posisi strategis selama lebih dari satu dekade.

Ia pernah menjadi Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010–2014), Staf Khusus Bidang Ekonomi Menko Perekonomian (2010–2014), Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis di Kantor Staf Presiden (April–September 2015), Staf Khusus Bidang Ekonomi Menko Polhukam (2015–2016), serta Staf Khusus Bidang Ekonomi Menko Maritim (2016–2018).

Perannya semakin penting ketika ia ditunjuk sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Marves pada 2018–2020.

Selain itu, hingga kini, ia juga tercatat sebagai Wakil Ketua Satgas Debottlenecking di Kemenko Perekonomian, anggota Dewan Pertimbangan Kadin, serta anggota Indonesia Economic Forum.

Pada 2020, Purbaya ditunjuk sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Di masa pandemi, ia memperkuat koordinasi dengan OJK dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas perbankan, sebuah tanggung jawab besar di tengah tekanan ekonomi. Pendekatannya selalu menekankan pentingnya data, disiplin fiskal, dan kepercayaan publik.

Pada 8 September 2025, Purbaya resmi dilantik sebagai Menteri Keuangan RI. Meski mengaku tidak menyangka, ia langsung bergerak cepat menyiapkan kebijakan awal, termasuk memastikan likuiditas perbankan tetap kuat agar kredit mengalir ke sektor produktif. Gayanya yang lugas dan berbasis angka membuatnya dikenal sebagai teknokrat yang bekerja tanpa banyak retorika.

Dengan pengalaman panjang sebagai insinyur, ekonom, peneliti, pemimpin lembaga, hingga teknokrat di berbagai instansi, Purbaya Yudhi Sadewa kini menjadi salah satu figur kunci dalam arah kebijakan ekonomi Indonesia.

Perjalanannya menunjukkan kemampuan adaptasi yang kuat serta dedikasi pada kepentingan publik, dari dunia teknik hingga memegang kendali fiskal negara. (ana/ervina/ red)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait