14 December 2025, 5:22 AM WIB

Pemerataan Infrastruktur di Sidoarjo: Proyek Betonisasi Jalan Dikebut, Jembatan Direhabilitasi

METROTODAY, SIDOARJO – Pemerataan infrastruktur jalan di Sidoarjo terus dikebut tahun ini. Sedikitnya ada 14 proyek pembangunan jalan beton dan dua proyek rehabilitasi jembatan yang digarap sepanjang 2025.

Proyek betonisasi menjadi prioritas Pemkab Sidoarjo pada tahun ini. Selain memperlancar arus kendaraan di kawasan industri dan permukiman padat, perbaikan jalan dengan konstruksi beton diharapkan lebih awet dibanding aspal.

Bupati Sidoarjo Subandi menegaskan, pihaknya terus memantau progres di lapangan agar semua proyek selesai tepat waktu sesuai kontrak kerja.

”Proyek-proyek itu terus kita awasi. Kita ingatkan agar dikerjakan dengan kualitas bagus dan selesai tepat waktu,” ujar Bupati Subandi. ”Kami juga mengajak masyarakat ikut mengawasi supaya hasilnya benar-benar bermanfaat,” tambahnya.

Bupati Sidoarjo Subandi

Salah satu proyek yang tengah berjalan adalah pembangunan jalan beton di ruas Industri Buduran–Sidokepung sepanjang 830 meter. Proyek dikerjakan sejak 13 Agustus 2025. Pelaksana proyek menargetkan pekerjaan tuntas awal Desember, lebih cepat dari jadwal kontrak yang berakhir 19 Desember.

”Kami optimistis bisa selesai sebelum batas waktu kontrak,” katanya.

Warga setempat pun menyambut positif proyek tersebut. Mereka mengaku kini tak perlu khawatir lagi dengan jalan berlubang dan cepat rusak.

”Dulu jalan depan rumah kami sering rusak dan berlubang. Sekarang sudah dicor, jauh lebih kuat. Terima kasih kepada Pak Bupati,” ujar salah satu warga Buduran.

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sidoarjo memastikan bahwa semua proyek betonisasi berjalan sesuai rencana. Kepala DPUBMSDA Dwi Eko Saptono menyebutkan, sebelas dari empat belas ruas jalan ditargetkan rampung pada 20 Desember mendatang.

”Sampai saat ini tidak ada keterlambatan. Semua masih sesuai jadwal,” ujarnya.

Pihaknya juga rutin melakukan pemantauan. Bahkan, timnya turun langsung untuk memastikan kualitas pekerjaan dan ketepatan waktu pengerjaan.

Beberapa ruas jalan yang kini digarap antara lain Jalan Kolonel Sugiono (Kepuhkiriman–Kureksari), Jalan A. Rahman (Pabean–Ngingas), Jalan Nasi (Waru–Ngingas), Jalan Sidodadi–Bringinbendo, serta Jalan Kalanganyar–Segoro Tambak di Sedati.

Di wilayah Waru, betonisasi dilakukan di Wadungasri, Tambaksawah, dan Tambakrejo. Sebagian proyek bahkan mencatat progres di atas target, seperti di ruas Kureksari.

Dua proyek tambahan juga mulai digarap. Yakni, Jalan Wadungasri–Kedungrejo dan satu ruas di Tambak Sumur. Meski baru dimulai, Dwi optimistis keduanya bisa selesai tepat waktu karena masa pengerjaan masih cukup panjang hingga akhir tahun.

Program betonisasi menjadi bagian dari komitmen Pemkab Sidoarjo untuk pemerataan infrastruktur hingga ke pelosok. Selain mempermudah akses antarwilayah, kondisi jalan yang lebih baik diharapkan mampu memperlancar roda ekonomi masyarakat.

”Jalan yang bagus membuat mobilitas warga dan distribusi barang jadi lancar. Dampaknya terasa langsung bagi pelaku UMKM dan sektor pertanian,” terang Dwi.

Betonisasi membuat jalan lebih awet dan tidak gampang berlubang. (MT)

Tidak hanya itu, proyek besar lainnya juga sudah disiapkan. Yakni, betonisasi Jalan Lingkar Timur di Kecamatan Buduran. Pengerjaan tahap awal akan dilakukan di ruas jalan kabupaten Desa Banjarsari sepanjang 1,8 kilometer.

Dwi menjelaskan, proyek tersebut mulai dikerjakan akhir September dengan target rampung Desember 2025. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 37 miliar.

”Kerusakan di jalur Lingkar Timur kerap berulang. Karena itu, kami perkuat konstruksinya dengan beton agar tidak cepat rusak,” jelasnya.

Jalan tersebut kerap dilalui kendaraan berat, terutama truk pengangkut material maupun pengangkut bahan industri yang berada di lingkar Timur. Karena itu, kualitas Jalan perlu ditingkatkan agar tidak mudah rusak.

Selain memperbaiki badan jalan, proyek tersebut juga akan disertai normalisasi dan perbaikan drainase di sepanjang jalur. Langkah itu diambil agar genangan air saat musim hujan tidak lagi merusak struktur jalan.

”Kalau drainase lancar, air tak menggenang. Jalan pun bisa awet dan aktivitas warga tidak terganggu,” paparnya.

Menurut dia, keberadaan jalan Lingkar Timur sangat vital. Jalur itu menjadi nadi utama distribusi barang dan mobilitas masyarakat dari arah Waru menuju Buduran hingga Porong.

”Perbaikan ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga peningkatan daya saing ekonomi daerah,” tandas Dwi. Apalagi, di sepanjang Jalan Lingkar Timur terdapat banyak perusahaan besar, bahkan juga pergudangan.

Dua Jembatan Direhabilitasi

Selain jalan, Pemkab Sidoarjo juga fokus membenahi infrastruktur jembatan. Dua di antaranya, yakni Jembatan Banjarsari dan Jembatan Tambak Cemandi di Kecamatan Sedati. Keduanya mengalami kerusakan cukup parah dan segera direhabilitasi agar akses warga kembali normal.

Di Tambak Cemandi, kondisi jembatan yang ambrol beberapa waktu lalu membuat aktivitas warga terganggu. Hanya sepeda motor yang bisa melintas. Sementara mobil terpaksa memutar jauh. Akibatnya, kawasan wisata dan UMKM ikan bakar di Dusun Gisik Kidul sepi pengunjung.

”Biasanya akhir pekan ramai pengunjung yang datang untuk memancing atau makan ikan bakar. Sekarang jauh berkurang,” ujar Ketua RW 02 Gisik Kidul, Thohir.

Kondisi jembatan Gisik Kidul di Kecamatan Sedati yang ambruk segera diperbaiki Pemkab Sidoarjo.

Warga berharap perbaikan segera dilakukan agar ekonomi sekitar kembali bergairah. Harapan itu dijawab Pemkab dengan anggaran Rp 1,6 miliar dari APBD untuk merekonstruksi jembatan tersebut. Kepala DPUBMSDA Dwi Eko Saptono memastikan bahwa perbaikan dimulai dalam waktu dekat.

Selain perbaikan permanen, dinas juga menyiapkan jembatan sementara agar kendaraan roda empat dapat kembali melintas. Jembatan dari pelat baja akan dipasang untuk akses sementara. Motor maupun mobil tetap bisa melintas.

”Kami upayakan akses sementara bisa difungsikan secepatnya supaya kegiatan warga tidak lumpuh,” jelasnya.

Tidak hanya di Gisik Kidul dan Banjarsari, Pemkab juga menjadwalkan rehabilitasi delapan jembatan lain di berbagai wilayah. Masing-masing di Bluru, Penatarsewu, Kedungbanteng, Tarik–Kwatu, Candipari, Candinegoro, Watugolong, dan Banjarsari.

Selain badan jalan, proyek disertai normalisasi dan perbaikan drainase di sepanjang jalur.

Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga kelayakan, keselamatan, dan konektivitas antarwilayah di Kabupaten Sidoarjo.

Dengan sederet proyek jalan beton dan rehabilitasi jembatan tersebut, Pemkab Sidoarjo berupaya memperkuat fondasi ekonomi dari sisi infrastruktur. Tahun 2025 menjadi momentum penting untuk menuntaskan pemerataan pembangunan di berbagai kawasan. ”Target kami, jalan mulus, jembatan kuat, ekonomi rakyat lancar,” tutup Bupati Subandi. (*)

METROTODAY, SIDOARJO – Pemerataan infrastruktur jalan di Sidoarjo terus dikebut tahun ini. Sedikitnya ada 14 proyek pembangunan jalan beton dan dua proyek rehabilitasi jembatan yang digarap sepanjang 2025.

Proyek betonisasi menjadi prioritas Pemkab Sidoarjo pada tahun ini. Selain memperlancar arus kendaraan di kawasan industri dan permukiman padat, perbaikan jalan dengan konstruksi beton diharapkan lebih awet dibanding aspal.

Bupati Sidoarjo Subandi menegaskan, pihaknya terus memantau progres di lapangan agar semua proyek selesai tepat waktu sesuai kontrak kerja.

”Proyek-proyek itu terus kita awasi. Kita ingatkan agar dikerjakan dengan kualitas bagus dan selesai tepat waktu,” ujar Bupati Subandi. ”Kami juga mengajak masyarakat ikut mengawasi supaya hasilnya benar-benar bermanfaat,” tambahnya.

Bupati Sidoarjo Subandi

Salah satu proyek yang tengah berjalan adalah pembangunan jalan beton di ruas Industri Buduran–Sidokepung sepanjang 830 meter. Proyek dikerjakan sejak 13 Agustus 2025. Pelaksana proyek menargetkan pekerjaan tuntas awal Desember, lebih cepat dari jadwal kontrak yang berakhir 19 Desember.

”Kami optimistis bisa selesai sebelum batas waktu kontrak,” katanya.

Warga setempat pun menyambut positif proyek tersebut. Mereka mengaku kini tak perlu khawatir lagi dengan jalan berlubang dan cepat rusak.

”Dulu jalan depan rumah kami sering rusak dan berlubang. Sekarang sudah dicor, jauh lebih kuat. Terima kasih kepada Pak Bupati,” ujar salah satu warga Buduran.

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sidoarjo memastikan bahwa semua proyek betonisasi berjalan sesuai rencana. Kepala DPUBMSDA Dwi Eko Saptono menyebutkan, sebelas dari empat belas ruas jalan ditargetkan rampung pada 20 Desember mendatang.

”Sampai saat ini tidak ada keterlambatan. Semua masih sesuai jadwal,” ujarnya.

Pihaknya juga rutin melakukan pemantauan. Bahkan, timnya turun langsung untuk memastikan kualitas pekerjaan dan ketepatan waktu pengerjaan.

Beberapa ruas jalan yang kini digarap antara lain Jalan Kolonel Sugiono (Kepuhkiriman–Kureksari), Jalan A. Rahman (Pabean–Ngingas), Jalan Nasi (Waru–Ngingas), Jalan Sidodadi–Bringinbendo, serta Jalan Kalanganyar–Segoro Tambak di Sedati.

Di wilayah Waru, betonisasi dilakukan di Wadungasri, Tambaksawah, dan Tambakrejo. Sebagian proyek bahkan mencatat progres di atas target, seperti di ruas Kureksari.

Dua proyek tambahan juga mulai digarap. Yakni, Jalan Wadungasri–Kedungrejo dan satu ruas di Tambak Sumur. Meski baru dimulai, Dwi optimistis keduanya bisa selesai tepat waktu karena masa pengerjaan masih cukup panjang hingga akhir tahun.

Program betonisasi menjadi bagian dari komitmen Pemkab Sidoarjo untuk pemerataan infrastruktur hingga ke pelosok. Selain mempermudah akses antarwilayah, kondisi jalan yang lebih baik diharapkan mampu memperlancar roda ekonomi masyarakat.

”Jalan yang bagus membuat mobilitas warga dan distribusi barang jadi lancar. Dampaknya terasa langsung bagi pelaku UMKM dan sektor pertanian,” terang Dwi.

Betonisasi membuat jalan lebih awet dan tidak gampang berlubang. (MT)

Tidak hanya itu, proyek besar lainnya juga sudah disiapkan. Yakni, betonisasi Jalan Lingkar Timur di Kecamatan Buduran. Pengerjaan tahap awal akan dilakukan di ruas jalan kabupaten Desa Banjarsari sepanjang 1,8 kilometer.

Dwi menjelaskan, proyek tersebut mulai dikerjakan akhir September dengan target rampung Desember 2025. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 37 miliar.

”Kerusakan di jalur Lingkar Timur kerap berulang. Karena itu, kami perkuat konstruksinya dengan beton agar tidak cepat rusak,” jelasnya.

Jalan tersebut kerap dilalui kendaraan berat, terutama truk pengangkut material maupun pengangkut bahan industri yang berada di lingkar Timur. Karena itu, kualitas Jalan perlu ditingkatkan agar tidak mudah rusak.

Selain memperbaiki badan jalan, proyek tersebut juga akan disertai normalisasi dan perbaikan drainase di sepanjang jalur. Langkah itu diambil agar genangan air saat musim hujan tidak lagi merusak struktur jalan.

”Kalau drainase lancar, air tak menggenang. Jalan pun bisa awet dan aktivitas warga tidak terganggu,” paparnya.

Menurut dia, keberadaan jalan Lingkar Timur sangat vital. Jalur itu menjadi nadi utama distribusi barang dan mobilitas masyarakat dari arah Waru menuju Buduran hingga Porong.

”Perbaikan ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga peningkatan daya saing ekonomi daerah,” tandas Dwi. Apalagi, di sepanjang Jalan Lingkar Timur terdapat banyak perusahaan besar, bahkan juga pergudangan.

Dua Jembatan Direhabilitasi

Selain jalan, Pemkab Sidoarjo juga fokus membenahi infrastruktur jembatan. Dua di antaranya, yakni Jembatan Banjarsari dan Jembatan Tambak Cemandi di Kecamatan Sedati. Keduanya mengalami kerusakan cukup parah dan segera direhabilitasi agar akses warga kembali normal.

Di Tambak Cemandi, kondisi jembatan yang ambrol beberapa waktu lalu membuat aktivitas warga terganggu. Hanya sepeda motor yang bisa melintas. Sementara mobil terpaksa memutar jauh. Akibatnya, kawasan wisata dan UMKM ikan bakar di Dusun Gisik Kidul sepi pengunjung.

”Biasanya akhir pekan ramai pengunjung yang datang untuk memancing atau makan ikan bakar. Sekarang jauh berkurang,” ujar Ketua RW 02 Gisik Kidul, Thohir.

Kondisi jembatan Gisik Kidul di Kecamatan Sedati yang ambruk segera diperbaiki Pemkab Sidoarjo.

Warga berharap perbaikan segera dilakukan agar ekonomi sekitar kembali bergairah. Harapan itu dijawab Pemkab dengan anggaran Rp 1,6 miliar dari APBD untuk merekonstruksi jembatan tersebut. Kepala DPUBMSDA Dwi Eko Saptono memastikan bahwa perbaikan dimulai dalam waktu dekat.

Selain perbaikan permanen, dinas juga menyiapkan jembatan sementara agar kendaraan roda empat dapat kembali melintas. Jembatan dari pelat baja akan dipasang untuk akses sementara. Motor maupun mobil tetap bisa melintas.

”Kami upayakan akses sementara bisa difungsikan secepatnya supaya kegiatan warga tidak lumpuh,” jelasnya.

Tidak hanya di Gisik Kidul dan Banjarsari, Pemkab juga menjadwalkan rehabilitasi delapan jembatan lain di berbagai wilayah. Masing-masing di Bluru, Penatarsewu, Kedungbanteng, Tarik–Kwatu, Candipari, Candinegoro, Watugolong, dan Banjarsari.

Selain badan jalan, proyek disertai normalisasi dan perbaikan drainase di sepanjang jalur.

Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga kelayakan, keselamatan, dan konektivitas antarwilayah di Kabupaten Sidoarjo.

Dengan sederet proyek jalan beton dan rehabilitasi jembatan tersebut, Pemkab Sidoarjo berupaya memperkuat fondasi ekonomi dari sisi infrastruktur. Tahun 2025 menjadi momentum penting untuk menuntaskan pemerataan pembangunan di berbagai kawasan. ”Target kami, jalan mulus, jembatan kuat, ekonomi rakyat lancar,” tutup Bupati Subandi. (*)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait