METROTODAY, SURABAYA – Warga Rungkut Lor bernama Indah Lina terpaksa mendatangi Pos Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Rayon Kali Rungkut, Jumat (7/11) siang. Rupanya, ia meminta bantuan melepaskan anting yang sudah dua tahun dikenakannya.
Pasalnya, Indah Lina mengaku kesulitan melepaskan anting tersebut karena karet pengunci anting sudah mengeras. “Saya sudah coba berbagai cara, tapi tetap tidak bisa dilepas,” ujarnya.
Indah Lina pun merasa lega dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh petugas Damkar. “Saya sangat berterima kasih kepada petugas Damkar yang sudah membantu melepaskan anting saya,” ucapnya.
Kabid Pemadaman Kebakaran DPKP Kota Surabaya, Wasis Sutikno, menjelaskan dalam evakuasi petugas dengan sangat hati-hati untuk melepaskan anting di telinga kanan dan kiri Indah Lina.
“Warga meminta bantuan melepas anting yang sudah dua tahun dikenakan. Kondisi karet pengunci anting yang sudah mengeras membuat anting tidak bisa dilepas, hingga petugas Damkar harus melakukan pemotongan,” jelasnya.
Wasis mengaku untuk melepaskan anting pihaknya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit. Dengan hati-hati, petugas menggunakan alat pemotong untuk melepaskan anting tersebut.
“Karena ada di organ penting jadi kita harus hati-hati. Setelah hampir 15 menit, kedua anting akhirnya berhasil dilepas,” jelasnya.
Kejadian ini menunjukkan bahwa petugas Damkar tidak hanya bertugas memadamkan api, tetapi juga dituntut untuk bisa memberikan segala macam bantuan terhadap masyarakat. (ahm)
METROTODAY, SURABAYA – Warga Rungkut Lor bernama Indah Lina terpaksa mendatangi Pos Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Rayon Kali Rungkut, Jumat (7/11) siang. Rupanya, ia meminta bantuan melepaskan anting yang sudah dua tahun dikenakannya.
Pasalnya, Indah Lina mengaku kesulitan melepaskan anting tersebut karena karet pengunci anting sudah mengeras. “Saya sudah coba berbagai cara, tapi tetap tidak bisa dilepas,” ujarnya.
Indah Lina pun merasa lega dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh petugas Damkar. “Saya sangat berterima kasih kepada petugas Damkar yang sudah membantu melepaskan anting saya,” ucapnya.
Kabid Pemadaman Kebakaran DPKP Kota Surabaya, Wasis Sutikno, menjelaskan dalam evakuasi petugas dengan sangat hati-hati untuk melepaskan anting di telinga kanan dan kiri Indah Lina.
“Warga meminta bantuan melepas anting yang sudah dua tahun dikenakan. Kondisi karet pengunci anting yang sudah mengeras membuat anting tidak bisa dilepas, hingga petugas Damkar harus melakukan pemotongan,” jelasnya.
Wasis mengaku untuk melepaskan anting pihaknya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit. Dengan hati-hati, petugas menggunakan alat pemotong untuk melepaskan anting tersebut.
“Karena ada di organ penting jadi kita harus hati-hati. Setelah hampir 15 menit, kedua anting akhirnya berhasil dilepas,” jelasnya.
Kejadian ini menunjukkan bahwa petugas Damkar tidak hanya bertugas memadamkan api, tetapi juga dituntut untuk bisa memberikan segala macam bantuan terhadap masyarakat. (ahm)