14 December 2025, 19:23 PM WIB

Dari Jamur Hingga Luka Bernanah, Bahaya Genangan Air di Musim Hujan yang Sering Dianggap Sepel

METROTODAY, SIDOARJO – Memasuki musim hujan, genangan air yang sering dianggap sepele bisa menjadi sumber infeksi kulit dan penyakit serius lainnya.

Air tergenang di lingkungan rumah atau jalanan membawa risiko kuman, bakteri, dan jamur yang memanfaatkan kondisi lembap untuk berkembang biak.

Infeksi jamur seperti kutu air (tinea pedis) adalah salah satu yang paling sering muncul akibat paparan genangan air. Gejala yang terlihat termasuk kulit pecah-pecah di sela jari kaki, gatal, dan bau tidak sedap. Jika dibiarkan, infeksi bisa meluas hingga menimbulkan luka bernanah.

Selain itu, lingkungan lembap juga memungkinkan bakteri seperti Staphylococcus memicu infeksi kulit yang lebih serius.

Laman Hello Sehat menyebut bahwa genangan air pada musim hujan membuat bakteri Leptospira interrogans dari urine dan darah hewan pengerat dapat dengan mudah menular ke manusia.

Hal ini menunjukkan bahwa ancaman tidak hanya sebatas infeksi kulit, tapi juga penyakit berat seperti Leptospirosis yang dapat berakibat gagal ginjal atau kerusakan otak.

Untuk mencegah risiko tersebut, masyarakat disarankan agar tidak berjalan di genangan air tanpa alas kaki, segera mencuci kaki dan mengeringkannya setelah terkena air hujan, serta mengganti kaus kaki dan sepatu yang basah karena lembap.

Jika muncul iritasi atau luka kecil, penting untuk segera dibersihkan dan diberi penanganan antiseptik. Bila terlihat nanah, nyeri berlebih atau tanda infeksi lainnya, segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan.

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan tetap menjadi kunci utama untuk menghindari dampak buruk dari genangan air di musim hujan. Jangan remehkan genangan air karena dari hal kecil bisa muncul masalah kesehatan yang serius. (ana sofiana/red)

METROTODAY, SIDOARJO – Memasuki musim hujan, genangan air yang sering dianggap sepele bisa menjadi sumber infeksi kulit dan penyakit serius lainnya.

Air tergenang di lingkungan rumah atau jalanan membawa risiko kuman, bakteri, dan jamur yang memanfaatkan kondisi lembap untuk berkembang biak.

Infeksi jamur seperti kutu air (tinea pedis) adalah salah satu yang paling sering muncul akibat paparan genangan air. Gejala yang terlihat termasuk kulit pecah-pecah di sela jari kaki, gatal, dan bau tidak sedap. Jika dibiarkan, infeksi bisa meluas hingga menimbulkan luka bernanah.

Selain itu, lingkungan lembap juga memungkinkan bakteri seperti Staphylococcus memicu infeksi kulit yang lebih serius.

Laman Hello Sehat menyebut bahwa genangan air pada musim hujan membuat bakteri Leptospira interrogans dari urine dan darah hewan pengerat dapat dengan mudah menular ke manusia.

Hal ini menunjukkan bahwa ancaman tidak hanya sebatas infeksi kulit, tapi juga penyakit berat seperti Leptospirosis yang dapat berakibat gagal ginjal atau kerusakan otak.

Untuk mencegah risiko tersebut, masyarakat disarankan agar tidak berjalan di genangan air tanpa alas kaki, segera mencuci kaki dan mengeringkannya setelah terkena air hujan, serta mengganti kaus kaki dan sepatu yang basah karena lembap.

Jika muncul iritasi atau luka kecil, penting untuk segera dibersihkan dan diberi penanganan antiseptik. Bila terlihat nanah, nyeri berlebih atau tanda infeksi lainnya, segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan.

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan tetap menjadi kunci utama untuk menghindari dampak buruk dari genangan air di musim hujan. Jangan remehkan genangan air karena dari hal kecil bisa muncul masalah kesehatan yang serius. (ana sofiana/red)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait