4 November 2025, 11:52 AM WIB

Update Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 54 Santri Tewas, 10 Masih Tertimbun

METROTODAY, SIDOARJO – Tim SAR gabungan yang dipimpin Badan SAR Nasional (Basarnas) terus berupaya mengevakuasi korban reruntuhan bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Hingga Senin (6/10) dini hari, jumlah korban meninggal dunia yang berhasil ditemukan tercatat sebanyak 54 jiwa. Jumlah tersebut didapatkan setelah ditemukannya satu jenazah lagi pada Senin (6/10) pukul 03.34 WIB.

“Update terakhir pukul 03.34 WIB (Senin), kami menemukan satu jenazah lagi sehingga total menjadi 54. Jumlah ini sudah termasuk lima body parts (potongan tubuh),” terang Direktur Operasi Basarnas, Yudhi Bramantyo, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/10), seperti dikutip Antara.

Dengan demikian, dari total 158 orang yang terdampak bencana, 104 orang dinyatakan selamat dan 54 orang meninggal dunia. Jumlah jenazah utuh yang telah dievakuasi mencapai 49 orang, ditambah lima potongan tubuh.

Yudhi menjelaskan, proses pencarian yang telah memasuki hari kedelapan, Senin (29/9), masih difokuskan di sisi selatan bangunan yang roboh. Di area ini, tim SAR meyakini masih ada korban yang terjepit.

Yudhi mengungkapkan, berdasarkan hasil pemetaan, setidaknya ada empat korban yang posisinya sudah teridentifikasi. Yakni tiga di bagian depan dan satu di bagian belakang bangunan sisi selatan.

Selain fokus di selatan, pembersihan puing juga dilakukan di sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama bangunan.

Basarnas memastikan operasi pencarian ini berjalan aman melalui koordinasi dengan unsur TNI, Polri, dan tim teknis, mengingat sebagian struktur bangunan masih berisiko ambruk kembali. Ratusan personel gabungan dilibatkan dalam operasi ini dan dilaksanakan 24 jam penuh dengan sistem pola bergantian.

Terkait temuan lima potongan tubuh, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan apakah potongan-potongan tersebut saling berhubungan satu sama lain, termasuk dengan body part yang ditemukan pada Sabtu (4/10) sebelumnya.

“Kita tidak tahu apakah nanti itu berhubungan atau tidak dari body part yang pertama sama body part yang kedua, tapi tentunya itu kita tetap anggap masing-masing satu,” kata Nanang.

Nanang menambahkan bahwa identifikasi lebih lanjut mengenai bagian tubuh mana saja yang ditemukan akan dilakukan oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.

Saat ini, diperkirakan setidaknya 10 orang masih tertimbun di bawah reruntuhan. Angka ini masih bisa berubah, mengingat status potongan tubuh yang dievakuasi belum teridentifikasi hubungannya.

Musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9) sore. Gedung tiga lantai tersebut ambruk saat ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar berjemaah di bangunan yang masih dalam tahap pembangunan. (mt/red)

METROTODAY, SIDOARJO – Tim SAR gabungan yang dipimpin Badan SAR Nasional (Basarnas) terus berupaya mengevakuasi korban reruntuhan bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Hingga Senin (6/10) dini hari, jumlah korban meninggal dunia yang berhasil ditemukan tercatat sebanyak 54 jiwa. Jumlah tersebut didapatkan setelah ditemukannya satu jenazah lagi pada Senin (6/10) pukul 03.34 WIB.

“Update terakhir pukul 03.34 WIB (Senin), kami menemukan satu jenazah lagi sehingga total menjadi 54. Jumlah ini sudah termasuk lima body parts (potongan tubuh),” terang Direktur Operasi Basarnas, Yudhi Bramantyo, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/10), seperti dikutip Antara.

Dengan demikian, dari total 158 orang yang terdampak bencana, 104 orang dinyatakan selamat dan 54 orang meninggal dunia. Jumlah jenazah utuh yang telah dievakuasi mencapai 49 orang, ditambah lima potongan tubuh.

Yudhi menjelaskan, proses pencarian yang telah memasuki hari kedelapan, Senin (29/9), masih difokuskan di sisi selatan bangunan yang roboh. Di area ini, tim SAR meyakini masih ada korban yang terjepit.

Yudhi mengungkapkan, berdasarkan hasil pemetaan, setidaknya ada empat korban yang posisinya sudah teridentifikasi. Yakni tiga di bagian depan dan satu di bagian belakang bangunan sisi selatan.

Selain fokus di selatan, pembersihan puing juga dilakukan di sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama bangunan.

Basarnas memastikan operasi pencarian ini berjalan aman melalui koordinasi dengan unsur TNI, Polri, dan tim teknis, mengingat sebagian struktur bangunan masih berisiko ambruk kembali. Ratusan personel gabungan dilibatkan dalam operasi ini dan dilaksanakan 24 jam penuh dengan sistem pola bergantian.

Terkait temuan lima potongan tubuh, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan apakah potongan-potongan tersebut saling berhubungan satu sama lain, termasuk dengan body part yang ditemukan pada Sabtu (4/10) sebelumnya.

“Kita tidak tahu apakah nanti itu berhubungan atau tidak dari body part yang pertama sama body part yang kedua, tapi tentunya itu kita tetap anggap masing-masing satu,” kata Nanang.

Nanang menambahkan bahwa identifikasi lebih lanjut mengenai bagian tubuh mana saja yang ditemukan akan dilakukan oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.

Saat ini, diperkirakan setidaknya 10 orang masih tertimbun di bawah reruntuhan. Angka ini masih bisa berubah, mengingat status potongan tubuh yang dievakuasi belum teridentifikasi hubungannya.

Musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9) sore. Gedung tiga lantai tersebut ambruk saat ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar berjemaah di bangunan yang masih dalam tahap pembangunan. (mt/red)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/