4 November 2025, 23:11 PM WIB

Tim DVI Terima 32 Kantong Jenazah, Proses Identifikasi Dikebut

METROTODAY, SURABAYA – Hingga Minggu (5/10), Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim telah menerima 32 kantong jenazah korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo.

Tiga jenazah telah berhasil diidentifikasi, menyisakan 28 kantong jenazah termasuk satu body part.

Proses identifikasi jenazah korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo di posko post mortem Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya terus dipercepat.

Dari total 31 jenazah dan satu body part yang diterima, tiga di antaranya telah teridentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Hingga kini jenazah yang berada di Rumah Sakit Bhayangkara tinggal menyisakan 28 jenazah dan satu body part.

Menurut Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol M. Kusnan, proses identifikasi jenazah terus dipercepat melalui identifikasi data ante mortem dan post mortem, dengan melibatkan tim gabungan DVI dari unsur tenaga medis, INAFIS, kedokteran forensik, dan kedokteran kesehatan Polda Jatim.

“Kami terus berupaya mempercepat proses identifikasi ini dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada,” ujar Kombes Pol. Kusnan.

Sebelumnya Tim DVI Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo Sabtu malam (4/10).

Ketiganya teridentifikasi setelah ada kecocokan data ante mortem dan post mortem. Selanjutnya, tiga jenazah tersebut langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Tiga jenazah pertama yang teridentifikasi bernama Firman Nur 16, warga Jalan Tembok Surabaya. Jenazah kedua yang teridentifikasi bernama Mohammad Azka Ibadurrahman, 13, asal Kenjeran Surabaya.

Untuk jenazah ketiga teridentifikasi bernama Daul Milal, 15, dari Sido Kapasan Surabaya.

Tiga jenazah tersebut diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Sedangkan Sabtu malam, tim DVI Polda Jatim telah menerima 11 jenazah dan satu body part atau bagian tubuh korban. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – Hingga Minggu (5/10), Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim telah menerima 32 kantong jenazah korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo.

Tiga jenazah telah berhasil diidentifikasi, menyisakan 28 kantong jenazah termasuk satu body part.

Proses identifikasi jenazah korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo di posko post mortem Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya terus dipercepat.

Dari total 31 jenazah dan satu body part yang diterima, tiga di antaranya telah teridentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Hingga kini jenazah yang berada di Rumah Sakit Bhayangkara tinggal menyisakan 28 jenazah dan satu body part.

Menurut Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol M. Kusnan, proses identifikasi jenazah terus dipercepat melalui identifikasi data ante mortem dan post mortem, dengan melibatkan tim gabungan DVI dari unsur tenaga medis, INAFIS, kedokteran forensik, dan kedokteran kesehatan Polda Jatim.

“Kami terus berupaya mempercepat proses identifikasi ini dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada,” ujar Kombes Pol. Kusnan.

Sebelumnya Tim DVI Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo Sabtu malam (4/10).

Ketiganya teridentifikasi setelah ada kecocokan data ante mortem dan post mortem. Selanjutnya, tiga jenazah tersebut langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Tiga jenazah pertama yang teridentifikasi bernama Firman Nur 16, warga Jalan Tembok Surabaya. Jenazah kedua yang teridentifikasi bernama Mohammad Azka Ibadurrahman, 13, asal Kenjeran Surabaya.

Untuk jenazah ketiga teridentifikasi bernama Daul Milal, 15, dari Sido Kapasan Surabaya.

Tiga jenazah tersebut diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Sedangkan Sabtu malam, tim DVI Polda Jatim telah menerima 11 jenazah dan satu body part atau bagian tubuh korban. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/