METROTODAY, SIDOARJO – Kabar duka menyelimuti musibah ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo.
Dua santri yang menjadi korban reruntuhan akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sidoarjo.
Kedua korban tersebut sebelumnya berhasil dievakuasi pada Selasa pagi dan langsung dilarikan ke RSUD Sidoarjo. Namun, upaya tim medis tidak berhasil menyelamatkan nyawa keduanya.
Korban meninggal dunia diketahui bernama Muhammad Maskhudul Haq, warga Surabaya, dan Muhammad Soleh, warga Tanjung Pandan, Bangka Belitung.
Isak tangis keluarga pecah saat menerima kabar duka tersebut. Saat ini, jenazah kedua korban masih berada di ruang pemulasaraan jenazah RSUD Sidoarjo.
Direktur Utama RSUD Sidoarjo, dr. Atok Irawan, menjelaskan bahwa pihaknya telah merawat total 40 pasien korban reruntuhan bangunan pesantren Al-Khoziny.
“Dari 40 pasien yang kami rawat, 30 pasien sudah dinyatakan pulih dan diperbolehkan pulang. Sementara itu, 5 korban mengalami luka berat, 4 korban mengalami luka sedang, dan 2 korban meninggal dunia pagi tadi,” ujarnya, Selasa (30/9).
Dengan bertambahnya dua korban meninggal dunia di RSUD Sidoarjo, total korban meninggal dunia akibat peristiwa ini menjadi tiga orang.
Sebelumnya, satu korban dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RSI Siti Hajar Sidoarjo. (ahm)