29 September 2025, 10:26 AM WIB

Parade Livery dan Fashion Show di Kereta dari Surabaya ke Sidoarjo Cetak Rekor MURI

METROTODAY, SURABAYA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya mencetak sejarah baru dengan meraih dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) tepat di hari jadinya yang ke-80. Penghargaan ini diraih melalui acara bertajuk parade kereta penumpang livery terbanyak dari masa ke masa.

Acara ini sukses mencatatkan dua rekor sekaligus parade kereta dengan jenis livery terbanyak dan fashion show pakaian adat pertama di atas kereta.

Kegiatan ini menjadi bentuk apresiasi terhadap perjalanan panjang perkeretaapian nasional, dari era DKA hingga KAI saat ini.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengatakan parade ini menampilkan 11 livery kereta penumpang dari periode 1980 hingga 2008, menggunakan rangkaian Kereta Luar Biasa (KLB).

“Parade tersebut terdiri dari enam livery kelas eksekutif, dua livery kelas bisnis, dan tiga livery kelas ekonomi, termasuk livery ikonik KA Argo Bromo Anggrek berwarna merah jambu,” ujar Luqman, Minggu (28/9).

Parade kereta dengan jenis livery terbanyak dalam ranha HUT ke-80 PT KAI Daop 8 Surabaya. (Foto: Istimewa)

Dua lokomotif klasik, CC2018348 dan CC2030203, turut memeriahkan parade ini. Selain itu, ditampilkan juga inovasi terbaru dari Balai Yasa Surabaya Gubeng, yaitu Kereta Petani.

Rute perjalanan dimulai dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Sidoarjo, Tulangan, Tarik, Mojokerto, dan kembali ke Surabaya Gubeng.

Sebanyak 30 peserta fashion show memperagakan pakaian adat dari seluruh provinsi Indonesia di atas kereta yang melaju, diiringi musik akustik.

“Kegiatan ini melibatkan sekitar 400 peserta, termasuk komunitas pecinta kereta api, perwakilan eksternal, dan anak-anak panti asuhan. MURI secara resmi menyerahkan dua piagam penghargaan di Stasiun Tulangan atas pencapaian ini,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan pemecahan rekor MURI ini menjadi kado istimewa tepat di HUT ke-80 KAI.

“Melalui parade livery dan fashion show pakaian adat di atas kereta, kami ingin menghadirkan pengalaman berkesan yang membangkitkan kebanggaan budaya Indonesia sekaligus mendekatkan KAI dengan penumpang. Momentum ini juga menjadi hadiah bagi masyarakat serta menegaskan komitmen kami untuk terus Semakin Melayani,” ujarnya.

Dengan menggabungkan sejarah, budaya, dan inovasi, KAI Daop 8 Surabaya tidak hanya memecahkan rekor, tetapi juga menorehkan sejarah dalam perjalanan perkeretaapian nasional. (ahm)

METROTODAY, SURABAYA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya mencetak sejarah baru dengan meraih dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) tepat di hari jadinya yang ke-80. Penghargaan ini diraih melalui acara bertajuk parade kereta penumpang livery terbanyak dari masa ke masa.

Acara ini sukses mencatatkan dua rekor sekaligus parade kereta dengan jenis livery terbanyak dan fashion show pakaian adat pertama di atas kereta.

Kegiatan ini menjadi bentuk apresiasi terhadap perjalanan panjang perkeretaapian nasional, dari era DKA hingga KAI saat ini.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengatakan parade ini menampilkan 11 livery kereta penumpang dari periode 1980 hingga 2008, menggunakan rangkaian Kereta Luar Biasa (KLB).

“Parade tersebut terdiri dari enam livery kelas eksekutif, dua livery kelas bisnis, dan tiga livery kelas ekonomi, termasuk livery ikonik KA Argo Bromo Anggrek berwarna merah jambu,” ujar Luqman, Minggu (28/9).

Parade kereta dengan jenis livery terbanyak dalam ranha HUT ke-80 PT KAI Daop 8 Surabaya. (Foto: Istimewa)

Dua lokomotif klasik, CC2018348 dan CC2030203, turut memeriahkan parade ini. Selain itu, ditampilkan juga inovasi terbaru dari Balai Yasa Surabaya Gubeng, yaitu Kereta Petani.

Rute perjalanan dimulai dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Sidoarjo, Tulangan, Tarik, Mojokerto, dan kembali ke Surabaya Gubeng.

Sebanyak 30 peserta fashion show memperagakan pakaian adat dari seluruh provinsi Indonesia di atas kereta yang melaju, diiringi musik akustik.

“Kegiatan ini melibatkan sekitar 400 peserta, termasuk komunitas pecinta kereta api, perwakilan eksternal, dan anak-anak panti asuhan. MURI secara resmi menyerahkan dua piagam penghargaan di Stasiun Tulangan atas pencapaian ini,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan pemecahan rekor MURI ini menjadi kado istimewa tepat di HUT ke-80 KAI.

“Melalui parade livery dan fashion show pakaian adat di atas kereta, kami ingin menghadirkan pengalaman berkesan yang membangkitkan kebanggaan budaya Indonesia sekaligus mendekatkan KAI dengan penumpang. Momentum ini juga menjadi hadiah bagi masyarakat serta menegaskan komitmen kami untuk terus Semakin Melayani,” ujarnya.

Dengan menggabungkan sejarah, budaya, dan inovasi, KAI Daop 8 Surabaya tidak hanya memecahkan rekor, tetapi juga menorehkan sejarah dalam perjalanan perkeretaapian nasional. (ahm)

Artikel Terkait

Pilihan Editor

Pilihan Editor

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/