METROTODAY, SURABAYA – Meskipun penyelenggaraan haji tahun 2026 mendatang akan beralih ke Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Agama (Kemenag) masih menunggu kepastian dari kementerian baru tersebut.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Akhmad Sruji Bahtiar, menyatakan bahwa persiapan administrasi tetap berada di Kemenag hingga ada kejelasan dari Kementerian Haji dan Umrah.
“Proses administrasinya sampai saat ini masih ada di Kementerian Agama, karena kita tunggu kepastian juga,” ujar Bahtiar di Surabaya, kemarin.
Terkait pemindahan pegawai, Bahtiar menjelaskan bahwa hal ini sudah tercantum dalam undang-undang haji. Nantinya, akan ada rekrutmen untuk mengisi posisi di Kementerian Haji dan Umrah.
“Personel nantinya dicantumkan di Undang-undang haji bahwa lembaga kementerian di bidang haji akan direkrut menjadi bagian Kementerian Haji, dan akan melalui sebuah proses seleksi,” jelasnya.
Bahtiar menegaskan komitmen untuk menyukseskan pelaksanaan haji 2026.
“Prinsipnya ingin menyukseskan pelaksanaan haji 2026 dan itu kita buktikan, sampai saat ini tidak ada perubahan apapun proses yang dilakukan oleh Kementerian Agama dalam penyelenggaraan haji 2025 kemarin,” tuturnya.
Mengenai kantor Kementerian Haji dan Umrah, Bahtiar menyatakan masih menunggu kebijakan pusat.
“Kita tunggu saja, karena itu kebijakan pusat. Tupoksi baru ini undang-undang sudah ada, tapi belum dilembaran negara,” jelas Bahtiar.
Lebih lanjut, Bahtiar memastikan bahwa Asrama Haji Sukolilo Surabaya akan tetap menjadi tempat transit jemaah haji dan tidak ada perubahan signifikan dalam fungsinya.
“Tidak ada perubahan yang signifikan karena di Asrama Haji, tempat dan fungsinya sama untuk transit sebelum ke tanah suci,” ujarnya.
Dengan adanya transformasi ini, diharapkan kualitas pelayanan dan pengelolaan ibadah haji dan umrah di Indonesia dapat meningkat. (ahm)