METROTODAY, SURABAYA – Tidur seharusnya menjadi waktu istirahat yang tenang, namun bagi sebagian orang, tidur justru jadi sumber gangguan. Entah bagi diri sendiri maupun orang di sekitar karena kebiasaan mengorok.
Mengorok atau mendengkur adalah suara keras yang keluar saat tidur karena adanya hambatan udara di saluran pernapasan.
Walau sering dianggap sepele atau bahkan bahan candaan, ngorok bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius.
Mengorok terjadi ketika aliran udara di hidung dan mulut terhambat saat tidur. Beberapa hal yang bisa menyebabkan hambatan ini antara lain:
1. Posisi tidur
Tidur telentang membuat lidah dan jaringan lunak di tenggorokan mudah jatuh ke belakang dan menyempitkan saluran udara, sehingga menimbulkan getaran saat bernapas itulah yang menimbulkan suara ngorok.
2. Kelebihan berat badan
Lemak berlebih di sekitar leher dapat menekan saluran pernapasan. Menurut National Sleep Foundation, obesitas merupakan salah satu penyebab utama mendengkur karena mempersempit jalan napas.
3. Masalah struktur tubuh
Misalnya, septum hidung yang bengkok atau ukuran amandel yang besar juga bisa menyebabkan gangguan aliran udara saat tidur.
4. Kebiasaan merokok dan minum alkohol
Nikotin dan alkohol bisa melemahkan otot tenggorokan dan mengganggu pola tidur, membuat seseorang lebih mudah ngorok.
5. Gangguan tidur seperti sleep apnea
Sleep apnea adalah kondisi serius di mana pernapasan seseorang terhenti beberapa kali saat tidur. Salah satu gejala utamanya adalah ngorok keras disertai tersedak atau terbangun tiba-tiba.
Tidak semua orang yang ngorok atau mendengkur memiliki gangguan kesehatan serius.
Namun, jika suara dengkuran sangat keras, tidak teratur, atau disertai dengan gejala lain seperti rasa mengantuk ekstrem di siang hari, sakit kepala saat bangun, atau sulit konsentrasi, itu bisa jadi tanda masalah yang harus diwaspadai.
Mendengkur yang berlebihan dapat menjadi gejala obstructive sleep apnea (OSA), sebuah kondisi serius yang meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan stroke.
Orang dengan OSA biasanya mengalami gangguan oksigen saat tidur, yang memengaruhi kualitas istirahat dan kesehatan secara keseluruhan.
Jadi, bila menemukan orang yang tidur dengan ngorok keras yang disertai jeda napas atau sering terbangun dengan rasa tercekik, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Menghentikan kebiasaan mendengkur bisa dimulai dengan perubahan kecil dalam gaya hidup, seperti:
- Ubah posisi tidur
Tidur menyamping bisa membantu menjaga saluran pernapasan tetap terbuka. Beberapa orang bahkan menggunakan bantal khusus atau alat bantu seperti body pillow untuk mempertahankan posisi menyamping sepanjang malam.
2. Turunkan berat badan
Orang dengan kelebihan berat badan rawan untuk tidur dengan mengorok. Maka dari itu, coba untuk menurunkan beberapa kilogram bisa secara signifikan mengurangi dengkuran.
Penurunan berat badan mengurangi jaringan lemak di sekitar tenggorokan yang menyebabkan penyempitan saluran napas.
3. Kurangi konsumsi alkohol dan berhenti merokok
Menghindari alkohol setidaknya 3 jam sebelum tidur dapat membantu menjaga otot tenggorokan tetap aktif. Sementara berhenti merokok membantu mengurangi peradangan dan penyumbatan saluran pernapasan.
4. Rutin berolahraga
Latihan fisik secara teratur tak hanya membantu menjaga berat badan ideal, tapi juga memperkuat otot-otot saluran pernapasan, termasuk tenggorokan, yang bisa mengurangi dengkuran.
5. Gunakan humidifier
Udara kering bisa mengiritasi saluran napas dan memperburuk dengkuran. Humidifier dapat menjaga kelembaban ruangan agar saluran pernapasan tetap nyaman.
6. Coba Pakai Alat Bantu
Ada banyak produk yang digunakan untuk mengurangi bahkan menghilangkan kebiasaan mengorok. Seperti nasal strip, nasal dilator, snore stopper, dan alat bantu lainnya.
Baiknya konsultasikan ke ahli professional sebelum memakai alat tersebut meski sudah banyak alat yang direkomendasikan oleh medis.
7. Periksakan ke dokter Jika semua langkah di atas sudah dilakukan tapi masih tetap mengorok atau mendengkur terutama jika disertai gejala gangguan tidur lainnya, coba lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Tes tidur (sleep study) bisa membantu mendiagnosis apakah kamu mengalami sleep apnea atau gangguan lain.
Kondisi mengorok atau mendengkur memang umum terjadi, tapi tidak bisa dianggap biasa. Bisa jadi itu sinyal bahwa tubuhmu sedang dalam kondisi tidak ideal, entah karena gaya hidup, berat badan, atau bahkan masalah medis yang lebih serius.
Maka dari itu, penting untuk mengenali penyebab dan tanda-tanda bahayanya, dan mulai lakukan perubahan gaya hidup. (alk)