Mendiktisaintek, Prof. Brian Yuliarto didampingi Rektor Unesa Prof Nurhasan saat pembukaan Konferensi Puncak Perguruan Tinggi Indonesia (KPPTI) atau Indonesia Higher Education Summit (HES) 2025 di Unesa, Rabu (19/11). (Foto: Ahmad/METROTODAY)
METROTODAY, SURABAYA – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Brian Yuliarto, menegaskan potensi besar lulusan Indonesia untuk berkiprah di pasar kerja global.
Hal ini disampaikannya dalam pembukaan Konferensi Puncak Perguruan Tinggi Indonesia (KPPTI) atau Indonesia Higher Education Summit (HES) 2025 di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rabu (19/11).
“Indonesia itu juga mengisi lapangan kerja di luar negeri, yang memang sangat besar dan kita tahu bahwa karakter bangsa kita ini sangat baik, kita ini orangnya sopan-sopan, juga ulet dalam bekerja, nah ini sudah dikenal di luar negeri,” ungkap Prof. Brian.
Mendiktisaintek menjelaskan, pihaknya tengah berupaya menggabungkan karakter positif bangsa Indonesia dengan keterampilan lulusan perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan global.
Diskusi intensif dengan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus dilakukan.
“Kita sedang intens berbicara dengan P2MI, Kemnaker, bagaimana kita juga bisa menyiapkan lulusan-lulusan kita itu menjadi siap diserap di pasar luar negeri,” imbuhnya.
Prof. Brian mengakui adanya kendala terkait sertifikasi dan standar bahasa. Namun, pemerintah sedang berupaya menyiapkan solusi agar lulusan tidak perlu mengambil sertifikasi di luar negeri.
“Harapannya, standar-standar itu bisa dilakukan di Indonesia, sehingga lulusan kita itu tidak perlu pergi ke negara-negara yang dituju untuk mengambil sertifikasi dan lain sebagainya,” jelasnya.
Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, Mendiktisaintek mendorong sinergi perguruan tinggi dengan industri dan peningkatan inovasi.
“Kita ingin lulusan kita itu bisa mengisi ruang-ruang yang ada. Karenanya sekali lagi, kerjasama industri itu sangat penting di kita,” tegasnya.
Prof. Brian juga menyoroti pentingnya inovasi untuk menciptakan lapangan kerja baru. “Kita juga ingin inovasi itu terus berkembang, kampus-kampus yang non-vokasi misalnya itu kita dorong agar lulusan-lulusan itu juga dapat membuat kreasi-kreasi, startup-startup baru yang pada akhirnya bisa membuka lapangan kerja,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unesa, Prof. Nurhasan, menambahkan bahwa KPPTI 2025 juga menghadirkan kontribusi diaspora Indonesia dan membahas cara mengkomunikasikan inisiatif kampus kepada publik.
“Selain di sektor industri tenaga kerja, pada saat calon sarjana ini juga diberikan bentuk aktivitas baik fasilitas magang, wirausaha, serta belajar UMKM sehingga para lulusan sarjana nantinya tidak melulu mencari pekerjaan, justru bisa membuka lapangan pekerjaan,” jelas Prof. Nurhasan.
KPPTI 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan menghasilkan lulusan yang siap bersaing di era global. (ahm)
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
Tim gabungan Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan,…
This website uses cookies.