CommonSeas dari Inggris saat berkunjung di sekolah yang mengikuti program pengendalian plastik. (Foto: istimewa)
METROTODAY, SURABAYA – Pemkot Surabaya menggandeng mitra internasional untuk meningkatkan pengelolaan lingkungan di sektor pendidikan melalui program Plastic Clever School.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan antara mitra pelaksana program, CommonSeas dari Inggris, dengan sepuluh sekolah menengah pertama (SMP) di Surabaya, Kamis (13/11) di Ruang Kartini, Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya.
Program ini bertujuan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan sekolah secara berkelanjutan.
Sepuluh SMP yang terpilih sebagai partisipan awal adalah SMP Negeri 1, SMP Negeri 19, SMP Negeri 26, SMP Negeri 30, SMP Negeri 36, SMP Al Amiin, MTsN 1, SMPK Santa Katarina, SMP Taruna Jaya 1, dan SMP Kristen Gloria 1 Surabaya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi erat antara Pemkot Surabaya, Bumbi, dan sekolah-sekolah.
“Alhamdulillah, program ini terwujud berkat kolaborasi erat, dan kami berharap manfaatnya dapat terus diimbaskan secara luas,” kata Yusuf.
Yusuf juga menekankan pentingnya menanamkan kepedulian lingkungan sejak dini.
“Kami berharap inisiatif ini tidak berhenti hanya di edukasi konvensional. Mengingat pembelajaran kini sudah mengenal digitalisasi, kami ingin melihat adanya kolaborasi digital antara siswa di Surabaya dengan rekan-rekan mereka di Inggris,” jelasnya.
Managing Director CommonSeas, Charlotte Davies, menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas sambutan luar biasa dari Surabaya.
Ia memuji komitmen kuat kota ini terhadap keberlanjutan dan perubahan positif di sektor pendidikan.
“Merupakan sebuah pencapaian besar untuk merayakan sepuluh sekolah terpilih yang secara resmi bergabung dalam gerakan Plastic Clever School,” ujar Davies.
Davies menambahkan bahwa program Plastic Clever Schools merupakan gerakan global yang mencakup lebih dari 2.000 sekolah di seluruh dunia.
“Kami sangat optimistis bahwa model dan praktik terbaik yang telah ditetapkan oleh sepuluh sekolah perintis ini dapat direplikasi di lembaga-lembaga lain,” harapnya.
MoU ini akan berlangsung hingga akhir tahun 2025. Dispendik dan CommonSeas sepakat untuk memanfaatkan platform digital agar pengawasan dan pendampingan dapat dilakukan secara berkala. Bumbi juga akan terlibat aktif mendampingi sekolah-sekolah selama proses ini. (ahm)
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
Tim gabungan Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan,…
This website uses cookies.