Categories: Surabaya

Semburan Gas di Sungai Kebon Agung Rungkut Surabaya Berhasil Dihentikan Usai Kebocoran Pipa PGN Ditemukan

METROTODAY, SURABAYA – Semburan gas yang sempat menggegerkan warga di kawasan Rungkut, Surabaya, akhirnya berhasil dihentikan setelah petugas menemukan titik kebocoran pada saluran pipa gas di depan sebuah restoran cepat saji.

Semburan gas ini terjadi sejak Kamis (16/10) sore di Jalan Rungkut Surabaya, dan sempat membuat warga panik karena mengeluarkan bau menyengat dan meninggi hingga 75 sentimeter.

Namun, pada Jumat (17/10) sore sekira pukul 16.15 WIB, petugas BPBD Kota Surabaya bersama tim teknis berhasil menghentikan semburan tersebut.

Komandan Kompi BPBD Kota Surabaya, Tito Sumarsono, menjelaskan bahwa petugas melakukan penggalian pada lima titik yang berjarak sekitar satu setengah meter di depan restoran cepat saji tersebut.

Pada titik kelima, petugas menemukan kebocoran pada pipa gas yang menjadi sumber semburan. Setelah dilakukan penutupan, semburan akhirnya berhenti total.

“Petugas melakukan penggalian pada lima titik yang berjarak sekitar satu setengah meter di depan restoran cepat saji di Jalan Rungkut. Dan pada titik kelima, petugas menemukan kebocoran pada pipa gas yang menjadi sumber semburan. Setelah dilakukan penutupan, semburan akhirnya berhenti total,” ujar Tito Sumarsono, Sabtu (18/10).

Tito menambahkan, dugaan awal yang mengatakan semburan berasal dari gas alam peninggalan zaman Belanda telah dipatahkan oleh temuan terbaru ini.

Dengan ditemukannya kebocoran pada pipa gas, petugas menegaskan lokasi sudah dalam kondisi aman dan terkendali.

Di awal kejadian, semburan gas muncul setinggi 50 hingga 75 sentimeter dan sempat terhenti sementara selama 5 hingga 10 menit, namun kemudian kembali muncul dengan tekanan lebih kuat.

Kini, warga Rungkut dapat bernapas lega setelah semburan gas yang mengkhawatirkan itu berhasil diatasi.

Salah satu warga yang rumahnya dekat lokasi semburan, Slamet mengaku lega karena semburan di sungai yang beraroma gas dapat berhenti.

Ia khawatir kejadian tersebut seperti dengan Lapindo. “Syukurlah kalau sudah berhenti. Karena waktu pertama muncul saya khawatir kalau itu bakal seperti Lapindo,” ujar Slamet. (ahm)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Gubernur Aceh Mualem Terima Tim Relawan Unesa: Bantuan Kesehatan, Psikososial, dan Beasiswa Korban Banjir

Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…

16 minutes ago

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

1 day ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

1 day ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

1 day ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

1 day ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

1 day ago

This website uses cookies.