Categories: Surabaya

Meski Dana Transfer Pusat Dipangkas, Eri Cahyadi Pastikan Pembangunan Surabaya Tak Berhenti

METROTODAY, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pembangunan Kota Pahlawan akan terus berjalan meskipun menghadapi pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Paripurna Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Kota Surabaya Tahun 2026 di Gedung DPRD, Selasa (7/10).

Eri menekankan komitmen Pemkot Surabaya untuk memprioritaskan masyarakat dalam pembangunan tahun 2026. Ia menyerukan keberanian, keteguhan, dan kebersamaan antara eksekutif dan legislatif untuk memastikan anggaran tetap menggerakkan perekonomian kota tanpa mengabaikan kesejahteraan warga.

“Hari ini kita sampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi kita, dengan pengurangan-pengurangan transfer daerah, Surabaya tidak boleh mundur. Maka, di situ dibutuhkan keberanian, dibutuhkan keteguhan, dan dibutuhkan kekuatan kebersamaan,” tegasnya.

Cak Eri, sapaan akrabnya, memastikan program-program unggulan seperti Satu Keluarga Satu Sarjana, bantuan operasional sekolah swasta, hingga perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) akan tetap berjalan.

“Kami akan memberikan bantuan operasional tambahan sebesar Rp 350.000 per bulan (sekitar Rp3,5 juta per tahun) kepada sekolah-sekolah swasta setingkat SMA/SMK di Surabaya. Bantuan ini diberikan supaya pihak sekolah tidak lagi menahan ijazah siswa dari keluarga kurang mampu,” jelasnya.

Terkait Rutilahu, Pemkot Surabaya bersama Komisi A DPRD tengah menyusun Peraturan Daerah (Perda) Rumah Layak Huni (Rutilahu) untuk menyeleksi penerima bantuan secara lebih ketat, sehingga dampak terhadap penurunan kemiskinan dapat terukur dan tepat sasaran.

Eri juga mengakui bahwa kekuatan fiskal Kota Surabaya menjadi tantangan tersendiri karena berbanding lurus dengan pemotongan transfer pusat yang semakin besar.

“Surabaya dibuat contoh. Ketika fiskalnya kuat, maka bantuannya juga akan berkurang. Di situlah dibutuhkan inovasi-inovasi. Meskipun fiskalnya kuat, transfernya turun, bantuannya juga turun, tapi kemiskinan tetap harus turun,” paparnya.

Meski menghadapi tantangan fiskal, Eri menegaskan bahwa target kinerja Pemkot Surabaya tetap harus ditingkatkan. Pertumbuhan ekonomi ditargetkan naik menjadi 5,8 persen, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) harus terus meningkat, serta angka Kematian Ibu dan Anak ditargetkan semakin menurun.

“Dengan kolaborasi ini, kami berharap program pro-rakyat, terutama untuk masyarakat miskin, akan tetap tersentuh dan pembangunan infrastruktur kota akan terus berjalan,” pungkasnya. (ahm)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Gubernur Aceh Mualem Terima Tim Relawan Unesa: Bantuan Kesehatan, Psikososial, dan Beasiswa Korban Banjir

Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…

2 minutes ago

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

1 day ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

1 day ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

1 day ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

1 day ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

1 day ago

This website uses cookies.