METROTODAY, SURABAYA – Inovasi kreatif datang dari Salvina Adelia Susetyo, mahasiswa Interior Design and Styling Petra Christian University (PCU) Surabaya.
Ia berhasil menyulap sampah plastik rumah tangga jenis polypropylene menjadi bahan alternatif yang fungsional dan estetik untuk elemen interior.
Inisiatif ini menjadi solusi nyata dalam upaya mengurangi masalah sampah plastik yang sulit terurai dan terus mencemari lingkungan.
Salvina menjelaskan bahwa proses ini dimulai dengan mengumpulkan berbagai sampah plastik rumah tangga seperti gayung, pot bunga, dan figura. Sampah-sampah tersebut kemudian dicacah untuk diolah lebih lanjut.
Motivasi Salvina didasari oleh keprihatinannya terhadap isu lingkungan. “Sampah selalu jadi masalah tak berujung. Pertumbuhan jumlah sampah tidak sebanding dengan pengelolaannya,” ujar Salvina, Rabu (24/9).
Ia menunjukkan komitmennya untuk melakukan penelitian yang ramah lingkungan dan memberikan dampak positif bagi alam.
Setelah melalui serangkaian proses seperti pengovenan, pencampuran dengan semen atau resin, serta penggunaan heat-gun untuk melelehkan cacahan sampah plastik, Salvina berhasil menciptakan lima jenis karya inovatif.
Produk-produk tersebut meliputi parquet, nightstand, roster, terrazzo, dan katalog RHPP (Recycled Household Polypropylene).
“Parquet bisa digunakan untuk dinding dan lantai, Nightstand dipakai untuk menaruh barang dan penerangan, Roster bisa diaplikasikan di halaman rumah, dan terrazzo merupakan campuran cacahan plastik dan semen yang kemudian diolesi resin,” jelas Salvina.
Ia juga menambahkan bahwa hasil inovasi daur ulang sampah plastik ini telah dicoba untuk dinding, lantai, hingga hiasan kursi yang estetik.
“Sedangkan Katalog RHPP menunjukkan berbagai hasil pengolahan sampah plastik rumah tangga yang dapat diaplikasikan untuk berbagai elemen interior,” tambahnya.
Salvina berharap, ke depannya dunia interior dapat lebih banyak mengaplikasikan material ramah lingkungan seperti plastik daur ulang.
Ia juga bercita-cita dapat berkolaborasi dengan perusahaan interior untuk memproduksi interior yang berkelanjutan. Lebih jauh, ia ingin masyarakat memahami adanya bahan alternatif yang ramah lingkungan dan sustainable untuk elemen interior. (ahm)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.