Suasana Jalan Raya Darmo Surabaya yang tampak lengang oleh pengendara pasca kejadian dua hari yang berlangsung anarkis oleh massa. (Foto: Ahmad/METROTODAY)
METROTODAY, SURABAYA – Aksi anarkisme massa yang terjadi pada Sabtu (30/8) di Surabaya, yang mengakibatkan terbakarnya Gedung Negara Grahadi sisi barat, Mapolsek Tegalsari, serta kerusakan fasilitas umum, masih menyisakan kekhawatiran di benak masyarakat.
Pantauan pada Minggu (31/8) sore menunjukkan suasana yang tidak biasa di beberapa wilayah jantung kota Surabaya.
Lalu lintas tampak lengang, diduga karena masih beredar informasi mengenai potensi aksi lanjutan di Gedung DPRD Kota Surabaya maupun DPRD Jawa Timur.
Jalan Raya Darmo dan Jalan Basuki Rachmat, lokasi Mapolsek Tegalsari, juga terlihat sepi pada Minggu sore.
Meskipun demikian, Jalan Basuki Rachmat sempat ramai pada pagi hari karena warga ingin melihat langsung kondisi terkini bangunan Mapolsek yang dibakar. Kawasan Grahadi juga sempat ramai namun berangsur sepi menjelang sore.
Widyasari, seorang warga Surabaya, mengungkapkan bahwa situasi kota saat ini memang tidak seperti biasanya.
Ia bahkan mengaku takut untuk keluar rumah karena merasa situasi tidak kondusif. “Takut, mending di rumah saja. Dipantau dari rumah,” ujarnya.
Kekhawatiran Widya dipicu oleh amarah massa demonstran yang tidak terkendali, yang berujung pada perusakan dan pembakaran fasilitas umum serta gedung.
“Brutal gitu massanya. Khawatir pas di jalan ada apa-apa juga. Tiba-tiba ada yang ribut sampai bakar-bakar,” tuturnya.
Ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengendalikan massa yang sudah tidak terkendali amarahnya. “Ya semoga saja pemerintah ada upaya menghentikan massa,” harapnya.
Senada dengan Widya, Sutikno, seorang pedagang sayur di Pasar Keputran, juga merasa waswas untuk keluar rumah dini hari.
“Sekarang kalau melihat dua hari ini huru haranya malam kemudian sampai pagi. Khawatir juga. Apalagi takutnya di pasar juga dibakar sama massa,” ujar Sutikno.
Meski diliputi kekhawatiran, ia tetap memberanikan diri untuk pergi ke pasar. “Ya tetap tapi khawatir juga, kalau gak gitu gak makan,” ungkapnya.
Hingga sore ini, situasi di Surabaya, terutama di jalan protokol, masih dalam penjagaan ketat. Gedung Negara Grahadi dan DPRD Kota Surabaya mendapatkan pengawalan ketat dari TNI. (ahm)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.