Categories: Surabaya

Ubah Ketakutan Jadi Keberanian dalam Berkarya, Mahasiswa DKV dan IPDM PCU Gelar Pameran Adiwarna

METROTODAY, SURABAYA – Pameran Adiwarna kembali hadir di Atrium HomePro, Pakuwon Mall Surabaya. Pameran ini menampilkan perjalanan kreatif mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) dan International Program in Digital Media (IPDM) Petra Christian University (PCU).

Mengusung tema “Mekarya Tumbuh Setiap Saat, Mekar Sepanjang Masa”, Adiwarna kali ini mengajak para insan muda kreatif untuk mengubah ketakutan menjadi keberanian dalam berproses dan berkreasi.

Aniendya Christianna, dosen penanggung jawab acara, menjelaskan bahwa tema Mekarya lahir dari keresahan umum mahasiswa tingkat akhir tentang Life After Graduate.

“Adiwarna hadir untuk membuktikan bahwa rasa takut bukanlah akhir, tapi awal dari keberanian. Ini adalah momen untuk merefleksikan proses panjang para mahasiswa dalam memekarkan ide dan kreativitas mereka, sekaligus pengingat bahwa setiap orang punya waktu berbunganya masing-masing,” ujarnya, Selasa (26/8).

Sebanyak 40 mahasiswa memamerkan karya-karya mereka, mulai dari Graphic Design, Brand and Product Innovation, Campaign, Digital Media, hingga Tesis. Salah satu karya yang menarik perhatian adalah “1001 FEARS” karya Devina Sisilia, berupa seri buku cerita bergambar interaktif yang membantu anak menghadapi rasa takut.

“Mengusung cerita yang relatable, ilustrasi ekspresif, serta fitur interaktif seperti paper engineering dan Augmented Reality (AR), buku ini menjadi media edukatif sekaligus jembatan komunikasi antara anak dan orang dewasa untuk membangun keberanian, empati, dan kepercayaan diri sejak golden age,” tutur Devina.

Selain itu, ada juga karya dari Cheryl Cecilia yang membuat KOBA (Kobaran Baru), sebuah brand game petualangan interaktif untuk anak muda usia 19-25 tahun. Karya ini dirancang untuk membantu pemain dalam memahami dan mengatasi social comparison.

Selain pameran karya, Adiwarna juga menyajikan berbagai kegiatan kreatif dan interaktif, seperti Workshop Seni Karya Saku bersama Deo Sebastian dan Nataszha Aurelvanka dari In-Between Works, serta Workshop “Lokakarya Ruparasa” bersama Jevon Jeremy dari The Armchair Historian.

Pameran ini membawa pesan bahwa rasa takut yang dulu membatasi, kini bisa menjadi pendorong untuk melangkah lebih percaya diri, menyambut kehidupan kreatif yang lebih matang dan bermakna.

“Adiwarna Mekarya mengajak insan kreatif untuk terus berproses sehingga nantinya dapat berbunga dan berbuah dalam karya, bagi dirinya sendiri maupun orang lain,” pungkasnya. (ahm)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Gubernur Aceh Mualem Terima Tim Relawan Unesa: Bantuan Kesehatan, Psikososial, dan Beasiswa Korban Banjir

Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…

32 minutes ago

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

1 day ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

1 day ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

1 day ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

1 day ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

1 day ago

This website uses cookies.