Categories: Surabaya

Surabaya Gelar Tasyakuran HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Wali Kota Eri Cahyadi: Kemerdekaan Sejati Belum Tercapai

METROTODAY, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar tasyakuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) bersama Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan Paskibraka Kota Surabaya di depan rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam, Sabtu (16/8). Acara ini menjadi momen refleksi dan penyemangat bagi generasi muda.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam sambutannya menegaskan bahwa kemerdekaan sejati belum sepenuhnya tercapai. Ia menyoroti masalah kemiskinan, stunting, dan kesenjangan sosial sebagai ‘penjajahan’ modern yang harus dilawan.

“Hari ini, kalau eyang-eyang sudah berjuang sejak 1945 untuk memerdekakan bangsa, tapi hari ini Kota Surabaya masih ada kemiskinan, stunting, dan kesenjangan sosial. Maka sejatinya arti dari perjuangan yang direbut oleh Eyang-eyang ini belum sepenuhnya terjadi di Kota Surabaya,” ujar Eri.

Cak Eri juga mengajak pemuda, khususnya Paskibraka, untuk menjadi garda terdepan dalam mewujudkan ‘Kampung Pancasila’, sebuah proyek yang bertujuan mengatasi masalah sosial secara tuntas.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama dengan para veteran dalam rangka tasyakuran di depan rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam, Sabtu (16/8) (Foto: Istimewa)

Ketua LVRI Kota Surabaya, Eyang Kol. Laut (Purn) Gitojo, membawa hadirin bernostalgia dengan menceritakan detik-detik menjelang Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Ia mengisahkan perbedaan pendapat antara golongan muda dan tua yang berujung pada peristiwa Rengasdengklok.

“Dari golongan muda ini tetap ngotot harus merdeka. Karena kalau kita tidak merdeka, kita akan dijajah kembali,” kenang Eyang Gitojo.

Eyang Gitojo juga berpesan kepada generasi muda untuk terus mempertahankan kemerdekaan dengan menghadapi segala tantangan.

Acara malam tirakatan ini juga diisi dengan penyerahan piagam penghargaan dari LVRI kepada Wali Kota Surabaya atas perhatiannya kepada para veteran, pemotongan tumpeng, dan pemberian bantuan sebagai simbol rasa hormat dan terima kasih. (ahm)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

20 hours ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

20 hours ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

24 hours ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

1 day ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

1 day ago

Tim Gabungan Unair Bantu Operasi Korban Banjir di RSUD Aceh Tamiang, Begini Langkahnya

Tim gabungan Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan,…

1 day ago

This website uses cookies.