DONGKRAK KESEJAHTERAAN: Koperasi Merah Putih saat ditinjau langsung oleh Deputi Pengembangan Usaha Kemenkop RI, Panel Barus, di Koperasi Pasar Tambakrejo Surabaya, Kamis (14/8). (Foto: Istimewa)
METROTODAY, SURABAYA – Koperasi Merah Putih, program Presiden Prabowo untuk memberdayakan masyarakat dan mengendalikan inflasi di Kota Surabaya akan segera diluncurkan secara serentak pada September 2025.
Persiapan peluncuran ini ditinjau langsung oleh Kementerian Koperasi (Kemenkop) Republik Indonesia (RI) di Koperasi Pasar Tambakrejo, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Kamis (14/8).
Deputi Pengembangan Usaha Kemenkop RI, Panel Barus, menjelaskan bahwa Koperasi Merah Putih akan menyediakan 19 komoditas kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, seperti gula, beras, telur, minyak, daging, dan ikan. Sebanyak 153 gerai sembako akan tersebar di berbagai kelurahan di Kota Surabaya.
“Kunjungan ini untuk mengecek kesiapan Koperasi Merah Putih yang rencananya akan diresmikan langsung oleh Menteri Koperasi RI pada bulan September nanti,” ujar Panel Barus.
Panel Barus juga menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Forum Rektor Indonesia dan Majelis Tinggi Negeri Indonesia di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Rakor ini membahas peran perguruan tinggi dalam mengatasi kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami mengajak dan ingin mengikutsertakan kampus-kampus dalam program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini. Kampus dapat berperan dalam pendampingan koperasi dan pelatihan SDM koperasi,” jelasnya.
Koperasi Merah Putih merupakan transformasi dari koperasi konsumen yang sebelumnya telah ada. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berperan sebagai instrumen untuk pengendalian inflasi melalui koperasi ini.
“Konsep Koperasi Kelurahan di Surabaya ini berbeda dengan koperasi di daerah pedesaan. Titik beratnya lebih pada koperasi konsumen pasar perkotaan. Diharapkan kehadiran koperasi ini dapat memberikan dampak positif, di mana masyarakat bisa membeli kebutuhan barang konsumsi dengan harga yang murah,” imbuhnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Dinkopumdag) Surabaya, Febrina Kusumawati, menambahkan bahwa untuk mendukung operasional Koperasi Merah Putih, akan didorong hasil usaha dari 153 koperasi yang ada.
Para pengurus koperasi juga telah dilatih dan diberikan perspektif mengenai bagaimana koperasi kelurahan ini harus memiliki hak di level kota.
“153 koperasi ini nantinya, akan didorong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Surabaya,” jelas Febri.
Di tingkatan kota, akan dibentuk Distribution Center untuk mencari dan mendistribusikan barang-barang yang dibutuhkan oleh 153 koperasi primer.
“Secara konsep, semua sudah matang dan akan didukung oleh aplikasi. Kami berharap bulan depan Menteri Koperasi bisa datang ke Surabaya dan mengumumkan ke publik bahwa Surabaya bisa menjadi contoh koperasi dengan karakter kota, sehingga 97 kota lainnya bisa belajar di sini,” pungkasnya. (ahm)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.