Para mahasiswa baru (maba) berjalan kaki menuju lokasi kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) ITS 2025. (Foto: Istimewa)
METROTODAY, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerapkan kebijakan baru yang berfokus pada lingkungan selama Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Kebijakan ini meliputi larangan membawa kendaraan bermotor ke area kampus selama kegiatan PKKMB dan ajakan untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan.
Sejumlah mahasiswa baru menyambut baik kebijakan ini.
“Awalnya kaget juga dilarang bawa motor, tapi ternyata seru juga jalan kaki bareng teman-teman. Jadi lebih kenal lingkungan kampus,” ujar Rina, salah satu mahasiswa baru jurusan Teknik Industri, Rabu (13/8).
Rektor ITS, Prof. Ir. Bambang Pramujati, menyatakan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari gerakan ITS Smart Eco Campus.
“Kebijakan ini, terutama untuk mobil, akan diuji coba selama enam bulan ke depan,” ujarnya.
Selain itu, mahasiswa baru juga diajak untuk menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-12 dengan membawa tumbler dan memilah sampah. “Dengan begitu, gaya hidup berwawasan lingkungan dapat terus berjalan,” tegas Bambang.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS, Prof. Nurul Widiastuti, menjelaskan bahwa nilai-nilai keberlanjutan diintegrasikan dalam PKKMB melalui permainan interaktif.
“Pengenalan ini penting agar mahasiswa tidak hanya tahu di mana mereka belajar, tapi juga mengapa mereka belajar di sana,” jelasnya.
ITS juga mengenalkan platform pembelajaran myITS Learning untuk menunjang proses pembelajaran berkelanjutan.
“Konten yang tersedia mencakup video interaktif hingga latihan soal sebagai sarana evaluasi belajar,” kata Nurul.
Mahasiswa baru juga diajak untuk mengikuti ibadah pagi sesuai keyakinan masing-masing.
“Nilai spiritualitas yang kuat menjadi fondasi dalam menghadapi tantangan akademik dan kehidupan,” ujar Nurul.
Sebagai simbol komitmen terhadap SDGs, ITS melepaskan 1.000 ekor burung perkutut ke alam bebas saat pengukuhan mahasiswa baru serta penanaman 1.000 pohon oleh mahasiswa baru.
“Upaya kecil akan berdampak besar jika dilakukan secara kolektif,” pungkasnya. (ahm)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.