Categories: Surabaya

Pemuda di Surabaya Ciptakan Gitar Listrik Ramah Lingkungan dari Kardus, Terinspirasi Leo Fender

METROTODAY, SURABAYA – Ada saja cara orang berkreativitas untuk membuat sebuah gitar. Hal ini yang dilakukan oleh pemuda asal Surabaya ini yang mempunyai kreativitas di luar nalar masyarakat lain.

Pasalnya, kardus yang biasa dianggap barang tak mempunyai nilai ternyata disulap menjadi sebuah gitar dengan suara unik.

Di tangan Tristan Fawwaz Alvaro, kardus menjadi bahan untuk membuat gitar listrik. Tristan memberi nama gitar dari kardus itu Duscaster.

Menurut Tristan, Duscaster gabungan kata kardus dan telecaster yang memiliki desain yang terinspirasi dari gitar elektrik Fender Telecaster.

Yang menarik, gitar berukuran 440 mm x 290 mm x 45 mm ini menghasilkan vibrasi suara unik. Terdengar kasar namun ringan, bahkan tanpa amplifier.

“Karena suka eksperimen, saya mencoba membuat gitar listrik yang bukan dari material kayu, supaya anti-mainstream,” ujar Tristan, Kamis (31/7).

Mahasiswa Program Studi Desain dan Manajemen Produk (DMP) Fakultas Industri Kreatif, Universitas Surabaya (Ubaya) ini mengaku suara yang dihasilkan dari gitar kardus ini unik.

“Ternyata suaranya jadi unik karena menggunakan kardus yang memiliki banyak rongga,” ujarnya.

Proses pembuatan Duscaster yang memiliki bobot 4,5 kilogram ini memakan waktu 6 bulan. Tristan mengaku kesulitan menentukan komposisi ideal antara kardus dan resin. Ia harus melakukan riset terhadap komponen yang akan digunakan untuk membuat gitar listrik.

“Dimulai dari awal semester, saya sudah melakukan brainstorming mulai dari riset material dan produk, eksplorasi bentuk, observasi gitar yang sudah ada, termasuk eksperimen material menggunakan kardus dan resin sampai final desain ke bentuk ini,” ungkapnya.

Ke depan, Tristan berencana mengembangkan Duscaster dengan mengeksplorasi bentuk yang lebih eksperimental dan mengurangi bobot gitar.

“Karena bentuk yang sekarang terlalu terinspirasi dari Telecaster, masih perlu eksplorasi bentuk yang lebih eksperimental. Termasuk fokus ke pengurangan berat dari produk,” pungkasnya. (ahm)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Gubernur Aceh Mualem Terima Tim Relawan Unesa: Bantuan Kesehatan, Psikososial, dan Beasiswa Korban Banjir

Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…

12 minutes ago

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

1 day ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

1 day ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

1 day ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

1 day ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

1 day ago

This website uses cookies.