METROTODAY, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggebrak dengan Sekolah Kepemimpinan 2025, sebuah ajang prestisius yang dirancang untuk menggembleng para pejabatnya menjadi pemimpin berkaliber.
Mengusung tema inspiratif From Zero to Hero, acara yang digelar di Gedung Research Center ITS ini menghadirkan sosok fenomenal, Tri Rismaharini, Menteri Sosial RI periode 2020-2024, yang juga merupakan alumnus kebanggaan ITS.
Dalam paparannya yang penuh semangat, Risma menegaskan bahwa kepemimpinan sejati jauh melampaui sekadar gelar atau jabatan. “Kepemimpinan yang kuat dibentuk oleh kesungguhan dalam menjalankan amanah yang diberikan,” tutur Risma, Selasa (15/7).
Ia menekankan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah katalisator yang mampu mendorong potensi lingkungannya untuk mencapai keunggulan.
Mantan Wali Kota Surabaya ini, yang dikenal dengan ketegasannya, menyoroti konsistensi sebagai fondasi utama kepemimpinannya. Ia berujar, “Apabila mau berkembang, kita juga harus bergerak jangan diam saja.”
Sebuah perencanaan sehebat apapun, menurutnya, tidak akan membuahkan hasil tanpa eksekusi yang berkelanjutan dan tanpa henti.
Risma juga tak sungkan berbagi kenangan manisnya saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
Ia mengungkapkan apresiasinya terhadap kontribusi ITS yang luar biasa selama masa kepemimpinannya, mulai dari masterplan jaringan jalan utama kota hingga pengembangan pusat daur ulang di Jambangan.
“Selama saya menjabat (walikota) sering sekali saya bekerja sama dengan ITS,” ungkapnya.
Risma menyatakan keyakinannya bahwa ITS adalah kawah candradimuka bagi calon-calon pemimpin masa depan. Inovasi-inovasi ITS yang berdampak positif bagi masyarakat adalah bukti nyata potensi tersebut.
“Semangat menciptakan solusi inilah yang menjadi ciri pemimpin yang berani,” tegas Risma.

Senada dengan Risma, Wakil Rektor II Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sarana Prasarana ITS, Machsus, turut menegaskan bahwa kepemimpinan hebat bukanlah hadiah instan, melainkan hasil dari proses panjang yang penuh dedikasi.
“Nilai-nilai seperti integritas, konsistensi, dan komitmen perlu ditanamkan sejak awal,” tegas Machsus.
Machsus menekankan bahwa Sekolah Kepemimpinan ini adalah langkah konkret ITS dalam menyiapkan pemimpin visioner. Ia optimis bahwa proses yang dimulai hari ini akan melahirkan sosok pemimpin tangguh yang siap menghadapi tantangan zaman.
“Apa yang disampaikan semoga dapat memantik semangat untuk berkontribusi lebih luas di berbagai lini kehidupan,” tutur dosen Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS ini.
Melalui inisiatif ini, ITS tidak hanya mencetak pemimpin, tetapi juga secara aktif mendukung pemenuhan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yaitu Pendidikan Berkualitas.
“Sekolah kepemimpinan ini menjadi platform vital untuk melahirkan pemimpin yang berintegritas, adaptif, dan siap membawa perubahan positif bagi bangsa,” pungkasnya. (ahm)