Categories: Surabaya

Jam Malam Anak Berlaku 3 Juli di Surabaya, Orang Tua Diminta Aktif Cegah Anak Berkeliaran di Luar Rumah agar Tak Jadi Korban Sweeping

METROTODAY, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan mulai menerapkan aturan pembatasan jam malam bagi anak-anak mulai Kamis (3/7) besok.

Anak-anak yang masih berkeliaran di luar rumah setelah pukul 22.00 WIB akan menjadi sasaran sweeping oleh Satgas yang dibentuk di tingkat Rukun Warga (RW).

Kebijakan ini bukan semata-mata penertiban, namun bagian dari upaya serius Pemkot untuk melindungi generasi muda dari potensi risiko negatif yang mengintai di malam hari.

Mulai dari pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, hingga kekerasan, menjadi latar belakang diberlakukannya aturan ini.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa sweeping hanya akan menindak anak-anak yang tidak berada dalam aktivitas positif, seperti belajar atau kegiatan yang diketahui dan disetujui oleh orang tua.

“Kalau anaknya sedang belajar, silakan. Tapi kalau boncengan bertiga tanpa helm atau pacaran di taman malam-malam, itu yang akan kami amankan,” ujar Eri pada Rabu (2/7).

Pemkot juga telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 400.2.4/12681/436.7.8/2025 sebagai dasar hukum pelaksanaan aturan ini.

Dalam pelaksanaannya, Satgas RW akan dilibatkan secara aktif untuk mengawasi dan membina anak-anak yang melanggar, tanpa menjatuhkan sanksi administratif.

“Anak-anak yang terjaring sweeping akan dikembalikan ke orang tua atau Satgas RW untuk dibina. Karena perubahan budaya itu tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri, harus bersama keluarga dan masyarakat,” kata Eri.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa ini bukan program jangka pendek, tetapi gerakan jangka panjang untuk membentuk karakter anak sejak dini.

Untuk itu, Pemkot akan melibatkan LSM, tokoh agama, dan komunitas dalam pelaksanaannya.

Eri juga mengajak para orang tua untuk lebih terlibat aktif mendampingi dan mengarahkan anak-anak ke kegiatan yang bermanfaat. “Agar mereka tumbuh dengan mental yang kuat dan akhlakul karimah. Ini yang ingin kita bentuk bersama,” pungkasnya. (ahm)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Gubernur Aceh Mualem Terima Tim Relawan Unesa: Bantuan Kesehatan, Psikososial, dan Beasiswa Korban Banjir

Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…

6 hours ago

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

1 day ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

1 day ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

1 day ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

1 day ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

2 days ago

This website uses cookies.