METROTODAY, SURABAYA – Sebagai wujud komitmen terhadap keselamatan penumpang, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya berkolaborasi dengan Direktorat Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menggelar simulasi dan evaluasi manajemen tanggap darurat.
Kegiatan ini bertujuan menguji kesiapsiagaan dan Standard Operasional Prosedur (SOP) dalam menghadapi potensi keadaan darurat di stasiun maupun selama perjalanan kereta api.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya KAI Daop 8 untuk senantiasa menjamin keselamatan dan keamanan seluruh pengguna jasa kereta api.
Pentingnya kegiatan ini ditekankan untuk memastikan setiap unsur di lapangan memahami peran masing-masing saat situasi darurat sesuai dengan SOP yang berlaku.
“Dalam simulasi ini, dilakukan berbagai skenario di antaranya penanganan kecelakaan kereta api, evakuasi penumpang secara cepat, prosedur pertolongan pertama pada korban, evakuasi sarana kereta api, penanganan kebakaran ringan, perbaikan prasarana perkeretaapian, dan pemulihan layanan pasca kejadian,” ujar Luqman, Jumat (20/6).
Simulasi ini diselenggarakan di beberapa lokasi strategis, yaitu Stasiun Surabaya Pasar Turi, Stasiun Wonokromo, Stasiun Lawang, Stasiun Malang, Stasiun Surabaya Kota, dan Depo Lokomotif Sidotopo.
Kegiatan ini melibatkan unsur internal KAI Daop 8 Surabaya seperti awak sarana perkeretaapian, petugas operasional, pengamanan, dan paramedis. Tim Direktorat Keselamatan Perkeretaapian juga turut hadir untuk menyaksikan langsung dan memberikan evaluasi.
Selain simulasi, dilakukan juga evaluasi menyeluruh terhadap alur manajemen tanggap darurat yang diterapkan. Hal ini krusial untuk mengidentifikasi kekurangan dan memperkuat prosedur yang sudah berjalan dengan baik.
KAI Daop 8 Surabaya juga mengimbau seluruh pelanggan untuk tetap tenang dan mengikuti arahan petugas apabila menghadapi kondisi darurat saat menggunakan layanan kereta api.
“Kami mengimbau kepada seluruh penumpang untuk tidak panik, tetap tenang, dan mengikuti petunjuk dari petugas kereta atau stasiun saat terjadi kondisi darurat. Di stasiun maupun di dalam kereta telah dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan dan seluruh petugas kami terlatih untuk menangani berbagai situasi,” jelasnya.
PT KAI Daop 8 Surabaya berkomitmen untuk secara berkala melakukan pelatihan dan menyelenggarakan simulasi tanggap darurat. Ini dilakukan guna mengevaluasi kesiapan seluruh personel maupun peralatan pendukung dalam keadaan darurat, serta memastikan semua prosedur berjalan sesuai standar keselamatan.
“Melalui kegiatan ini, KAI Daop 8 Surabaya berharap dapat terus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api yang selamat, aman, nyaman, dan andal,” pungkas Luqman. (ahm)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.