Categories: Surabaya

Nimbus Varian Baru Covid-19 Ancam Surabaya, Vaksin Lama Kurang Efektif?

METROTODAY- SURABAYA – Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini kembali mengundang perhatian. Kendati tidak separah masa puncak pandemi, masyarakat tetap perlu waspada terhadap tren peningkatan kasus.

Menurut pakar Imunologi, dr. Agung Dwi Wahyu Widodo, Covid-19 saat ini mungkin tidak separah sebelumnya, tetapi ancamannya tetap nyata. Untuk itu, kewaspadaan masyarakat perlu tetap dijaga.

“Kita sudah melewati pandemi sekitar empat tahun lalu. Jadi, kalau ada kenaikan sedikit, itu masih bisa dikatakan wajar. Namun, kita tetap harus waspada karena tidak menutup kemungkinan virus ini belum benar-benar hilang. Ia hanya mengalami mutasi menjadi lebih cepat menular, meski gejalanya lebih ringan,” terangnya, Kamis (12/6).

Peningkatan kembali kasus Covid-19 menurut dr. Agung dipicu oleh tiga faktor utama. Ketiga faktor tersebut adalah varian baru virus, penurunan kekebalan populasi, serta perubahan perilaku masyarakat pascapandemi.

Kombinasi dari ketiganya menciptakan kondisi yang rawan terhadap penyebaran ulang.

“Varian baru ini merupakan hasil mutasi Omikron, mulai dari JN.1 hingga NB.1.8.1. Varian NB.1.8.1 ini dikenal dengan nama Nimbus. Nimbus memiliki perbedaan struktur spike yang sangat signifikan dari varian Omikron sebelumnya,” ujarnya.

Selain itu faktor perubahan cuaca juga dinilai berkontribusi menurunkan daya tahan tubuh masyarakat.

Menurutnya, musim yang seharusnya panas berubah menjadi dingin dan hujan, kondisi yang ideal bagi penyebaran SARS-CoV-2.

Situasi tersebut mirip dengan saat virus pertama kali menyebar secara global.

“Perubahan musim ini memicu penurunan kekebalan tubuh masyarakat. Sementara itu, banyak orang merasa Covid-19 sudah tidak ada sehingga mereka mengabaikan protokol kesehatan. Padahal, tidak adanya pemeriksaan bukan berarti virus benar-benar hilang,” ungkap dr. Agung.

Ia juga menyebut minimnya pemeriksaan dan pelacakan membuat infeksi Covid-19 tidak terdeteksi.

Banyak orang yang batuk atau pilek tidak mengetahui apakah ia terinfeksi Covid-19. Hal ini menyebabkan munculnya infeksi lubuk yang sulit terkendali.

dr. Agung menilai vaksin lama kurang efektif terhadap varian baru. Virus mutasi seperti Omikron dan Nimbus mampu menghindari sistem kekebalan yang terbentuk oleh vaksin generasi awal.

Hal ini menjadi tantangan baru dalam menghadapi penyebaran varian mutakhir.

Ia menyarankan agar segera dibuat vaksin baru yang spesifik untuk melawan varian-varian Omikron terkini.

“Kita membutuhkan vaksin baru, sama seperti pada kasus influenza musiman. Vaksin yang diperbarui bisa memberi perlindungan lebih baik,” jelas dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) ini.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menjaga gaya hidup sehat guna memperkuat imunitas. Hal itu mencakup konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, olahraga sesuai kemampuan, serta menghindari stres.

“Meski demikian tetap menyarankan masyarakat menerapkan protokol dasar, termasuk memakai masker di tempat umum,” pungkasnya. (ahm)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Gubernur Aceh Mualem Terima Tim Relawan Unesa: Bantuan Kesehatan, Psikososial, dan Beasiswa Korban Banjir

Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…

6 hours ago

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

1 day ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

1 day ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

1 day ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

1 day ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

2 days ago

This website uses cookies.