UNAIR mengklaim diri sebagai pionir dalam melaksanakan verifikasi biometrik untuk calon mahasiswa baru. (Foto: Humas Unair)
METROTODAY, SURABAYA – Setelah pengumuman hasil Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) pekan lalu, calon mahasiswa baru kini dihadapkan pada serangkaian persyaratan pendaftaran.
Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi salah satu perguruan tinggi yang tengah gencar melakukan verifikasi biometrik bagi calon mahasiswa baru jalur SNBT, sebuah langkah inovatif yang berlangsung dari Senin hingga Kamis di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus Merr-C.
Prof. Dr. Sukardiman, Direktur Pendidikan UNAIR, menyatakan bahwa verifikasi biometrik ini adalah yang pertama kali dilaksanakan oleh perguruan tinggi di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa proses ini juga bertujuan untuk mengenalkan lingkungan kampus kepada mahasiswa baru, menumbuhkan rasa bangga, dan mengapresiasi keberhasilan mereka diterima di UNAIR.
Salah satu tujuan utama dari verifikasi biometrik ini adalah untuk menanggulangi kemungkinan kecurangan yang marak diperbincangkan. Dengan maraknya isu tersebut, verifikasi biometrik diharapkan dapat memvalidasi kesamaan identitas calon mahasiswa dengan data pendaftaran SNBT.
“Selain untuk registrasi, pemeriksaan biometrik dapat digunakan dalam presensi kegiatan belajar mengajar. Ke depannya, presensi mahasiswa dapat dilakukan dengan menggunakan sensor biometrik sehingga akurasi presensi lebih tinggi dan tidak dapat diwakilkan. Data biometrik juga dapat digunakan dalam presensi wisuda, sehingga ke depannya kita dapat mulai beralih pada proses digital,” ungkap Prof. Sukardiman.
Dalam proses verifikasi biometrik, petugas akan memeriksa berkas transaksi akademik seperti surat keterangan lulus, NIK pada KTP (atau surat keterangan dari instansi terkait jika belum cukup umur), dan kartu tanda pendaftaran perguruan tinggi yang akan diverifikasi dengan data di Kemendikbudristek.
Mengenai jadwal verifikasi, Prof. Sukardiman menjelaskan bahwa pendaftaran seleksi biometrik ini sudah dijadwalkan dengan baik untuk meminimalkan antrean.
Terkait keluhan jadwal, UNAIR telah mengadakan audiensi bersama BEM dan Wakil Rektor Bidang Akademik (Warek AMA), yang menghasilkan keputusan perpanjangan proses verifikasi hingga tanggal 5-8 Juni.
“Apabila terdapat kesulitan, mohon disampaikan kepada kami,” tambahnya.
UNAIR mengklaim diri sebagai pionir dalam melaksanakan verifikasi biometrik untuk calon mahasiswa baru.
Dengan berbagai manfaat dalam digitalisasi ini, ke depan verifikasi serupa akan dilakukan secara lebih menyeluruh kepada seluruh calon mahasiswa dari jalur SNBP, SNBT, Mandiri Kemitraan, hingga Mandiri Tes Tulis.
“Dalam menjaga marwah akademik, ke depannya apabila ditemukan pelanggaran yang terdeteksi melalui verifikasi biometrik, maka UNAIR akan menindak tegas segala jenis pelanggaran yang ada. Bahkan kami tidak segan untuk menindak pelanggar dengan menggunakan hukum yang berlaku. Harapannya, data ini dapat digunakan dengan baik dalam proses belajar mengajar ke depannya,” pungkas Prof. Sukardiman, menegaskan komitmen UNAIR terhadap integritas akademik. (ahm)
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
Tim gabungan Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan,…
This website uses cookies.