30 C
Surabaya
29 May 2025, 23:18 PM WIB

Banjir Rob Kembali Landa Kalianak Timur Surabaya, Warga Terganggu, Pemkot Diminta Beri Solusi

METROTODAY, SURABAYA – Banjir rob kembali melanda kawasan Kalianak Timur hingga Margomulyo, Surabaya, Rabu (28/5).

Genangan air setinggi 15 hingga 30 sentimeter merendam permukiman warga selama dua hari terakhir sejak Selasa (27/5) dan mengganggu aktivitas warga sehari-hari.

Ketinggian air di dekat Sungai Kalianak bahkan lebih tinggi dibandingkan di depan rumah warga. Banjir rob biasanya mulai terjadi sekitar pukul 09.00 WIB dan surut sekitar pukul 15.00 WIB.

Kondisi ini membuat warga harus berjuang ekstra. Anak-anak terpaksa melepaskan sepatunya agar tetap bisa berangkat sekolah.

Sementara beberapa warga memilih untuk berhenti bekerja sementara menunggu air surut.

Air laut yang masuk ke rumah juga memaksa warga menghabiskan waktu untuk mengurasnya.

“Banjir rob hampir terjadi setiap bulan, tapi tidak setinggi dua hari ini,” ungkap Muhammad Sari, warga Kalianak Timur.

Ia dan warga lainnya menolak anggapan bahwa banjir rob disebabkan oleh proyek pembangunan di sekitar kawasan Kalianak.

Mereka berharap pemerintah kota segera memberikan solusi konkret, seperti menyediakan pompa air untuk mengatasi masalah ini.

“Kami butuh solusi permanen, bukan hanya penanganan sementara. Pintu air mungkin bisa menjadi solusi yang efektif untuk mencegah banjir rob berulang,” katanya.

Selain mengganggu aktivitas warga, banjir rob juga berdampak pada lalu lintas di Jalan Raya Kalianak, jalur utama provinsi jalur Surabaya-Gresik. Kemacetan pun tak terhindarkan.

Warga berharap Pemkot Surabaya segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi masalah banjir rob yang terus berulang.

Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Ady Hermanto mengatakan, potensi banjir rob akan semakin besar jika pasang maksimum bertepatan dengan hujan lebat. Ketinggian air pasang bisa mencapai 2,5 hingga 4 meter.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa puncak pasang maksimum diperkirakan terjadi pada pagi dan siang hari, saat aktivitas masyarakat cukup tinggi.

Wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob meliputi seluruh pesisir Surabaya, baik di bagian timur maupun barat.

“Wilayah pesisir Surabaya, terutama di Krembangan dan Kalianak, akan mengalami kenaikan air laut yang cukup signifikan,” terang Ady.

Ia menyebut beberapa kawasan yang perlu diwaspadai, antara lain Tanjung Perak, Kalianak, Krembangan, Kenjeran, dan Bulak.

Sebagai langkah antisipasi, Ady mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan drainase agar mencegah terjadinya genangan air. (*)

METROTODAY, SURABAYA – Banjir rob kembali melanda kawasan Kalianak Timur hingga Margomulyo, Surabaya, Rabu (28/5).

Genangan air setinggi 15 hingga 30 sentimeter merendam permukiman warga selama dua hari terakhir sejak Selasa (27/5) dan mengganggu aktivitas warga sehari-hari.

Ketinggian air di dekat Sungai Kalianak bahkan lebih tinggi dibandingkan di depan rumah warga. Banjir rob biasanya mulai terjadi sekitar pukul 09.00 WIB dan surut sekitar pukul 15.00 WIB.

Kondisi ini membuat warga harus berjuang ekstra. Anak-anak terpaksa melepaskan sepatunya agar tetap bisa berangkat sekolah.

Sementara beberapa warga memilih untuk berhenti bekerja sementara menunggu air surut.

Air laut yang masuk ke rumah juga memaksa warga menghabiskan waktu untuk mengurasnya.

“Banjir rob hampir terjadi setiap bulan, tapi tidak setinggi dua hari ini,” ungkap Muhammad Sari, warga Kalianak Timur.

Ia dan warga lainnya menolak anggapan bahwa banjir rob disebabkan oleh proyek pembangunan di sekitar kawasan Kalianak.

Mereka berharap pemerintah kota segera memberikan solusi konkret, seperti menyediakan pompa air untuk mengatasi masalah ini.

“Kami butuh solusi permanen, bukan hanya penanganan sementara. Pintu air mungkin bisa menjadi solusi yang efektif untuk mencegah banjir rob berulang,” katanya.

Selain mengganggu aktivitas warga, banjir rob juga berdampak pada lalu lintas di Jalan Raya Kalianak, jalur utama provinsi jalur Surabaya-Gresik. Kemacetan pun tak terhindarkan.

Warga berharap Pemkot Surabaya segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi masalah banjir rob yang terus berulang.

Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Ady Hermanto mengatakan, potensi banjir rob akan semakin besar jika pasang maksimum bertepatan dengan hujan lebat. Ketinggian air pasang bisa mencapai 2,5 hingga 4 meter.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa puncak pasang maksimum diperkirakan terjadi pada pagi dan siang hari, saat aktivitas masyarakat cukup tinggi.

Wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob meliputi seluruh pesisir Surabaya, baik di bagian timur maupun barat.

“Wilayah pesisir Surabaya, terutama di Krembangan dan Kalianak, akan mengalami kenaikan air laut yang cukup signifikan,” terang Ady.

Ia menyebut beberapa kawasan yang perlu diwaspadai, antara lain Tanjung Perak, Kalianak, Krembangan, Kenjeran, dan Bulak.

Sebagai langkah antisipasi, Ady mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan drainase agar mencegah terjadinya genangan air. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/