Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kanwil Kemenag Jatim, Muh. Amak Burhanudin. (Foto: istimewa)
METROTODAY, SIDOARJO – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Timur menyatakan keprihatinannya atas insiden pesta sesama jenis yang terjadi di sebuah hotel di Surabaya beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kanwil Kemenag Jatim, Muh. Amak Burhanudin, mengecam keras kejadian tersebut dan berharap agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.
“Kami sangat prihatin atas kejadian tersebut. Kami mengutuk keras dan berharap kejadian serupa tidak akan terjadi lagi,” ujar Amak pada Sabtu (1/11).
Sebagai langkah antisipasi, Kanwil Kemenag Jatim telah menjalankan berbagai program, termasuk program PAIS Berkarakter dan School Religious Culture di berbagai sekolah di Jawa Timur. Program ini menyasar siswa dari jenjang TK hingga SMK, dengan fokus pada penanaman karakter dan pembiasaan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
Program-program tersebut meliputi kegiatan mengaji Al-Quran, penekanan pada pelaksanaan sholat fardhu dan amalan sunnah, penanaman karakter moderat dan anti kekerasan, serta pembinaan keagamaan untuk meningkatkan pengetahuan agama Islam.
Amak juga menekankan pentingnya peran guru agama dalam memberikan pembinaan dan pengarahan yang lebih intensif kepada siswa. Selain itu, komunikasi dengan wali murid juga dianggap krusial untuk memantau perilaku anak-anak di luar lingkungan sekolah.
“Kami meminta guru agama untuk lebih intensif dalam memberikan pembinaan dan pengarahan kepada murid-murid. Komunikasi dengan wali murid juga sangat penting untuk memantau perilaku anak-anak di luar sekolah,” tuturnya.
Kanwil Kemenag Jatim juga melaksanakan sosialisasi program melalui guru PAI, guru madrasah, dan penyuluh agama. Program-program tersebut mencakup sekolah moderasi beragama, bimbingan remaja usia sekolah (BRUS), gerakan cinta lingkungan dan penguatan ekoteologi, serta berbagai lomba untuk memotivasi siswa agar lebih fokus pada prestasi.
Amak menegaskan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Ia menekankan bahwa menegakkan kebaikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas Kementerian Agama. Kontrol dari keluarga dan masyarakat juga memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Menegakkan kebaikan adalah tugas kita bersama. Kontrol dari keluarga dan masyarakat sangat penting untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan,” tegasnya.
Kementerian Agama terus berupaya maksimal untuk menyukseskan program-program Kemenag dan pemerintah. Terkait kasus pesta sesama jenis, Amak menekankan pentingnya bimbingan orang tua terhadap anak, pengawasan terhadap perilaku dan pergaulan, serta kehati-hatian dalam menggunakan media sosial.
“Kami tidak menginginkan kejadian ini terulang kembali. Semua pihak harus bersama-sama berjuang dan berupaya melakukan hal-hal terbaik. Mari kita mulai dari diri kita masing-masing dan lingkungan terdekat. Insyaallah, depan akan lebih baik,” harapnya.
Selain itu, Kemenag juga terus berupaya meningkatkan kualitas program yang telah dilaksanakan dan menerapkan praktik-praktik baik pada seluruh ASN Kemenag sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing. (ahm)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.