PERTAHANAN BARU: Prof Agoes saat melakukan peninjauan uji fungsi kapal ADRI LII yang didesain bersama ITS. (Foto: istimewa)
METROTODAY, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan kontribusi signifikan bagi kemajuan teknologi pertahanan nasional. Tim dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan (DTSP) ITS berhasil merancang desain kapal perang multifungsi terbesar untuk TNI Angkatan Darat (AD), yaitu Landing Craft Utility 2.500 DWT bernama ADRI LIII. Kapal sepanjang 102 meter dan lebar 18 meter ini resmi diserahkan 14 Juli lalu.
“ADRI LIII dirancang untuk mengangkut berbagai alutsista hingga kapasitas 2.500 Deadweight Tonnage (DWT),” jelas Prof. Dr. Ir. Agoes Santoso, desainer utama ADRI LIII, Senin (28/7).
Ia menjelaskan proses perancangan yang memakan waktu dua tahun (2023-2025) ini melibatkan kolaborasi dosen, mahasiswa, alumni ITS, dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).
Prof. Agoes menjelaskan, tim DTSP ITS mengembangkan spreadsheet dan database khusus untuk memastikan konsistensi teknis desain. “Prosesnya cukup rumit karena harus memenuhi regulasi kelas dan standar Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI,” tambahnya.
Tahapan krusial terletak pada pembuatan key-plan drawings yang menjamin kekuatan, kenyamanan, keselamatan, dan umur operasional kapal. ITS bertanggung jawab atas seluruh proses desain, mulai dari eksterior hingga interior, termasuk permesinan dan kelistrikan.
“ITS juga terlibat dalam pendampingan dan evaluasi pembangunan fisik serta uji fungsi kapal,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Desain Kapal Perang Science Techno Park (STP) Maritim ITS.
Setelah pembangunan fisik selesai, dilakukan serangkaian uji coba untuk memastikan semua sistem berfungsi optimal. “Uji coba meliputi pengangkutan berbagai alutsista, mulai dari kendaraan taktis hingga tank, serta pengujian performa kapal untuk menjamin kenyamanan awak,” terangnya.
Respon positif dari TNI AD terhadap ADRI LIII membuka peluang kerjasama lebih lanjut. “TNI AD memberikan apresiasi dan berencana memprioritaskan ITS untuk proyek desain kapal selanjutnya,” ungkap Prof. Agoes. Ia menambahkan, keahlian ITS dalam perencanaan kapal memungkinkan pemanfaatan maksimal fasilitas yang dibangun Kemhan.
Keberhasilan ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), menunjukkan komitmen ITS dalam mendukung inovasi dan infrastruktur industri pertahanan nasional. “Semoga ini membuka peluang pengembangan kapal militer di Indonesia dan memajukan keilmuan di ITS,” pungkasnya. (ahm)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.