Categories: Leisure

Pengalaman Horor Sutradara Danyang Wingit Jumat Kliwon: Sosok Cantik hingga Lokasi Angker di Curug Bekas Orang Tenggelam

METROTODAY, SURABAYA – Sutradara film Danyang Wingit Jumat Kliwon, Agus Riyanto, mengungkapkan bahwa produksi film ini melibatkan riset selama satu tahun di desa Kedakan, yang berada di lereng Gunung Merbabu, tentang wayang kulit yang terbuat dari kulit manusia.

“Jadi cukup panjang (riset, Red). Dan untuk pemilihan karakter pemain 6 bulan, untuk syuting satu bulan karena ada beberapa lokasi. Memang kita tempatnya lumayan jauh,” kata Agus, Minggu (23/11).

Agus juga mengakui bahwa tingkat kesulitan dalam film ini adalah ketika Celine Evangelista harus belajar menyinden. “Mulai dari logat, cengkok, harus mendalami artinya juga,” ujarnya.

Ia memuji Celine sebagai aktor yang sangat mendalami peran. Bahkan Agus mengaku mempunyai pengalaman mistis yang dialami saat syuting. Mulai dari muncul sosok cantik hingga adegan di curug (air terjun) yang sebelum dijadikan tempat syuting ada dua orang yang meninggal dunia dan jasadnya ditemukan berupa pohon pisang.

“Ya tentu ada gangguan horor. Seperti akan syuting jam 02.00 dini hari di pendopo ketika ramai tiba-tiba diam dan ada sosok cantik dan aura luar biasa ketika itu memang ada adegan sakral dan Celine dikuliti. Dan yang paling mengerikan saat ada adegan Celine di curug, ternyata curug habis ada yang meninggal laki dan perempuan dan waktu jasadnya ditemukan yang lihat hanya tiga orang, tapi masyarakat lihat jasad itu pohon pisang. Dan saya gak tau habis ada kejadian itu dan mengerikan angker lokasinya (curug),” ungkap Agus.

Pemilihan lokasi di lereng Merbabu juga bukan tanpa alasan, karena alur ceritanya dan lokasinya memang angker. “Kita ada 20 lokasi dan satu yang kita pilih karena memang itu lokasi alur cerita dan angkernya dapat,” jelas Agus.

Agus berharap film “Danyang Wingit Jumat Kliwon” dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan terus menerus ditonton. “Mengangkat wayang karena banyak melupakan wayang yang dulu untuk dakwah masuknya Islam di tanah Jawa tapi banyak yang dihilangkan. Perlu mengingat wayang. Dan nguri-nguri kebudayaan Jawa khususnya wayang,” ujarnya.

Film ini juga akan tayang di Malaysia pada bulan Desember, kemudian rencananya di Vietnam, dan juga akan tayang di Amerika Serikat. “Karena ini kultural Indonesia kental sehingga diminati di luar negeri,” tutur Agus.

Pecinta horor di Indonesia cukup besar, sehingga ia ingin menunjukkan lagi wayang dengan kolaborasi dengan horor. “Mangkanya ketika riset ada wayang kulit manusia dan ini menarik sekali. Kita juga Menguri-nguri kebudayaan,” pungkasnya. (ahm)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

16 hours ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

16 hours ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

20 hours ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

20 hours ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

22 hours ago

Tim Gabungan Unair Bantu Operasi Korban Banjir di RSUD Aceh Tamiang, Begini Langkahnya

Tim gabungan Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan,…

1 day ago

This website uses cookies.