Categories: Leisure

Celine Evangelista Jadi Tumbal Ritual Keabadian dalam Danyang Wingit Jumat Kliwon

METROTODAY, SURABAYA – Danyang Wingit Jumat Kliwon, film horor yang berlatar di dunia pedalangan Jawa, kini hadir untuk memanjakan para penggemar genre ini. Film ini mengupas ambisi seorang dalang dalam memburu kehidupan abadi melalui ritual terlarang.

Telah diputar perdana pada 20 November lalu di Indonesia, film ini disutradarai sekaligus diproduseri oleh Agus Riyanto, dengan naskah yang ditulis oleh Dirmawan Hatta.

Danyang Wingit Jumat Kliwon mengedepankan horor okultisme yang berakar pada tradisi lokal, bukan sekadar menyajikan jump scare semata.

Kisah berpusat pada Ki Mangun Suroto (Whani Darmawan), seorang maestro dalang karismatik yang menempuh ilmu-ilmu kuno demi memperkaya diri dan meraih keabadian.

Pada tahun 2021, Citra yang diperankan oleh aktris Celine Evangelista merupakan keponakan Mbok Ning yang diperankan Djenar Maesa Ayu yang merupakan asisten setia Ki Mangun, direkrut sebagai sinden baru di padepokan. Namun, di balik panggilan seni itu, Citra diam-diam ditetapkan sebagai tumbal terakhir untuk ritual keabadian.

Celine Evangelista yang memerankan Citra dalam film Danyang Wingit Jumat Kliwon. (Foto: Ahmad/METROTODAY)

Demi upah yang sangat ia harapkan untuk membantu pengobatan adiknya, Dewi diperankan oleh Aisyah Kanza, Citra bertahan meskipun teror gaib semakin menyesakkan. Kecurigaan Bara yang diperankan oleh Fajar Nugra, salah satu penjaga padepokan, semakin menguat.

Alih-alih menyerah, ia memilih untuk menentang majikannya dan berupaya menyelamatkan Citra. Sebuah keputusan berisiko yang memacu mereka untuk berpacu melawan waktu menuju puncak ritual Gerhana Bulan Merah yang bertepatan dengan malam keramat Jumat Kliwon.

Danyang Wingit Jumat Kliwon berhasil menautkan atmosfer ritual, pusaka, dan mitos danyang dengan drama psikologis tentang harga sebuah ambisi. Antagonis yang kompleks, heroine yang dipaksa bertahan, serta momentum budaya yang lekat di ingatan publik menjadi pendorong ketegangan dari awal hingga klimaks.

Deretan pemain yang turut memperkuat film ini antara lain Nathalie Holscher sebagai Putri Kusuma Ratih, serta Norma Cinta, Dimas Tedjo, Putri Maya Rumanti, Angga Wijaya, Keona Cinta, dan Bilqis Hafsa. (ahm)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

16 hours ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

16 hours ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

20 hours ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

20 hours ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

22 hours ago

Tim Gabungan Unair Bantu Operasi Korban Banjir di RSUD Aceh Tamiang, Begini Langkahnya

Tim gabungan Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan,…

1 day ago

This website uses cookies.