Gerai Kue Lumpur Bu Lilik di Jalan Hang Tuah No.45 RT.16/RW.07, Sidomukti, Sidoklumpuk, Sidokumpul, Sidoarjo. (Foto: Amelia/METROTODAY)
METROTODAY, SIDOARJO – Kue lumpur Bu Lilik menjadi salah satu kuliner legendaris yang hingga kini tetap menjadi favorit masyarakat Sidoarjo.
Berdiri sejak tahun 2006, usaha yang dirintis Lilik Resiyowati atau akrab disapa Bu Lilik ini sudah bertahan selama kurang lebih 19 tahun dengan konsistensi rasa dan kualitas yang tidak berubah.
Berlokasi di Jalan Hang Tuah No.45 RT.16/RW.07, Sidomukti, Sidoklumpuk, Sidokumpul, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Kue lumpur Bu Lilik buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga sore hari. Sejak awal berdiri, Bu Lilik mengaku tidak memiliki resep istimewa, melainkan hanya menjaga kualitas bahan dan konsistensi rasa.
Hal senada juga disampaikan oleh anak Bu Lilik yang kini ikut membantu mengelola usaha. Ia menegaskan bahwa tidak ada rahasia khusus dalam pembuatan kue lumpur tersebut.
“Nggak ada resep spesial, sama saja seperti kue lumpur pada umumnya,” jelasnya.
Keunikan kue lumpur Bu Lilik terletak pada proses memasaknya yang masih tradisional, yaitu adonan dibakar dengan bara arang, lalu di atas cetakan juga diberi tindihan arang agar matang merata.
Teknik inilah yang membuat kue lumpur Bu Lilik memiliki aroma smoky yang khas.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menyaksikan langsung proses memasak atau live cooking, sehingga menambah daya tarik tersendiri.
Soal tekstur, kue lumpur Bu Lilik terkenal tidak padat, melainkan lembut dan lumer di mulut.
Perpaduan antara rasa manis yang pas dengan kelembutan tekstur membuat jajanan ini selalu diburu pelanggan, baik untuk dinikmati langsung maupun dijadikan oleh-oleh.
Ada dua varian utama yang ditawarkan, yaitu original dan degan (kelapa muda), dengan harga mulai dari Rp18.500 hingga Rp82.000 sesuai varian dan jumlah pesanan.
Salah satu pengunjung, Azmi, mengungkapkan kesan saat mencicipi kue lumpur legendaris ini.
“Kue lumpur Bu Lilik memang legend di Sidoarjo, rasanya enak dan lembut. Cara masaknya yang unik membuat cita rasanya berbeda,” katanya.
“Kue lumpur ini sering juga dibuat oleh-oleh khas dari Sidoarjo,” tambahnya.
Tak hanya kue lumpur, Bu Lilik juga menyediakan berbagai jajanan tradisional lainnya seperti kue talam, onde-onde, dadar gulung, pastel, sosis solo, dan masih banyak lagi.
Ragam pilihan ini semakin memperkuat posisinya sebagai pusat kuliner tradisional yang digemari masyarakat.
Kini, kue lumpur Bu Lilik bukan hanya sekadar jajanan pasar, tetapi juga telah menjadi oleh-oleh khas Sidoarjo yang legendaris.
Dengan usia usaha yang hampir dua dekade, Bu Lilik berhasil menjaga eksistensinya sebagai bagian dari identitas kuliner Sidoarjo yang patut dilestarikan. (Amelia/red)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.