24.2 C
Surabaya
17 July 2025, 6:13 AM WIB

Panduan Lengkap Mendaki Gunung untuk Pemula: Aman, Nyaman, dan Tetap Menyenangkan

METROTODAY, SURABAYA – Indonesia dikenal sebagai negeri dengan deretan gunung indah yang tersebar hampir di setiap pulau. Tak heran jika mendaki gunung menjadi salah satu aktivitas favorit bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam dari ketinggian. Selain menyegarkan pikiran, banyak orang merasa ada kepuasan tersendiri saat berhasil menjejakkan kaki di puncak.

Namun, di balik keindahannya, aktivitas ini juga menyimpan risiko. Sudah banyak kasus kecelakaan yang menimpa pendaki—mulai dari tersesat, kelelahan, hingga jatuh ke jurang. Terbaru, insiden yang menimpa WNA asal Brasil di Gunung Rinjani kembali menjadi pengingat bahwa mendaki gunung tidak bisa dilakukan tanpa persiapan yang matang.

Bagi pemula, penting untuk memahami bahwa mendaki bukan sekadar jalan-jalan santai. Perlu persiapan fisik, mental, dan perlengkapan yang memadai. Berikut adalah delapan hal penting yang wajib disiapkan sebelum memulai petualangan menuju puncak.

1. Kenali Karakter Gunung yang Akan Didaki

Pilih gunung yang sesuai dengan kemampuan. Gunung seperti Prau di Dieng, Andong di Magelang, atau Papandayan di Garut sering direkomendasikan untuk pemula karena jalurnya relatif pendek dan tidak terlalu ekstrem. Cari informasi seputar ketinggian, jalur pendakian, cuaca, dan keberadaan sumber air. Bisa juga mulai dengan pendakian tektok—naik dan turun dalam satu hari—untuk membiasakan diri sebelum mencoba gunung yang lebih tinggi.

2. Jaga Kondisi Fisik

Meski tergolong gunung ramah pemula, stamina tetap jadi kunci utama. Luangkan waktu minimal dua minggu sebelum pendakian untuk berolahraga ringan seperti jogging, naik-turun tangga, atau bersepeda. Aktivitas ini melatih otot kaki dan pernapasan agar tubuh tidak kaget menghadapi tanjakan panjang dan suhu dingin.

3. Perhatikan Cuaca dan Perizinan

Cek prakiraan cuaca terbaru, hindari mendaki saat hujan atau cuaca ekstrem. Pastikan gunung yang akan didaki dalam status buka, lalu urus surat izin masuk kawasan konservasi (SIMAKSI). Banyak gunung kini menyediakan layanan pendaftaran online untuk mempermudah pendaki.

4. Siapkan Peralatan Pendakian

Perlengkapan yang lengkap akan menentukan kenyamanan dan keselamatan pendakian. Berikut daftar perlengkapan dasar yang wajib dibawa:

  • Tas Carrier 40–60L sesuai tinggi badan.

  • Jaket gunung dan pakaian hangat, hindari bahan katun atau jeans.

  • Sepatu hiking dengan sol anti-slip.

  • Headlamp atau senter untuk kondisi gelap.

  • Jas hujan/raincoat.

  • Sleeping bag dan matras lipat (jika menginap).

  • Tenda ringan dan flysheet.

  • Trekking pole untuk membantu stabilitas.
    Bagi pemula, tidak perlu langsung membeli semua. Banyak jasa penyewaan perlengkapan outdoor dengan harga terjangkau.

5. Logistik dan Air Minum

Bawa makanan bernutrisi tinggi dan praktis, seperti roti, abon, mie instan, atau sereal. Tambahkan cemilan energi seperti cokelat atau kacang. Air menjadi prioritas, minimal 2–3 liter per orang. Jika gunung memiliki sumber air, pertimbangkan membawa filter air atau tablet purifikasi.

6. Pahami Etika Mendaki

Gunung bukan hanya tempat wisata, tapi juga rumah bagi flora, fauna, dan masyarakat sekitar. Jaga sikap dan patuhi aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Etika dasar mendaki meliputi:

  • Jangan buang sampah sembarangan.

  • Tidak mengambil apapun dari alam.

  • Hormati pendaki lain dan warga sekitar.

  • Hindari suara berisik atau musik keras.

  • Jangan mendaki sendirian.

7. Siapkan Mental dan Perlengkapan Darurat

Gunung bisa memberikan banyak kejutan—cuaca berubah, jalur yang licin, atau kondisi fisik yang tiba-tiba menurun. Bawa perlengkapan P3K seperti obat pribadi, plester luka, minyak angin, obat diare, paracetamol, dan kasa steril. Mental juga perlu disiapkan untuk tetap tenang menghadapi kondisi tak terduga.

8. Manfaatkan Aplikasi Digital

Di era digital, pendaki sangat terbantu dengan aplikasi seperti AllTrails, Komoot, atau Gaia GPS untuk membaca jalur, ketinggian, dan estimasi waktu tempuh. Meski begitu, tetap bawa peta cetak dan kompas sebagai cadangan bila baterai habis atau sinyal hilang.

Mendaki gunung bukan sekadar olahraga atau pelarian dari rutinitas, tapi juga cara untuk menyatu dengan alam dan diri sendiri. Setiap perjalanan mendaki akan memberikan pengalaman berbeda, baik itu soal tantangan, keindahan, maupun pelajaran hidup.

Bagi pendaki pemula, kuncinya adalah jangan meremehkan persiapan. Pelajari gunungnya, jaga fisik, bawa perlengkapan yang sesuai, dan hormati alam. Dengan begitu, pendakian tak hanya aman dan menyenangkan, tapi juga menjadi momen berharga yang akan selalu dikenang.(alk)

METROTODAY, SURABAYA – Indonesia dikenal sebagai negeri dengan deretan gunung indah yang tersebar hampir di setiap pulau. Tak heran jika mendaki gunung menjadi salah satu aktivitas favorit bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam dari ketinggian. Selain menyegarkan pikiran, banyak orang merasa ada kepuasan tersendiri saat berhasil menjejakkan kaki di puncak.

Namun, di balik keindahannya, aktivitas ini juga menyimpan risiko. Sudah banyak kasus kecelakaan yang menimpa pendaki—mulai dari tersesat, kelelahan, hingga jatuh ke jurang. Terbaru, insiden yang menimpa WNA asal Brasil di Gunung Rinjani kembali menjadi pengingat bahwa mendaki gunung tidak bisa dilakukan tanpa persiapan yang matang.

Bagi pemula, penting untuk memahami bahwa mendaki bukan sekadar jalan-jalan santai. Perlu persiapan fisik, mental, dan perlengkapan yang memadai. Berikut adalah delapan hal penting yang wajib disiapkan sebelum memulai petualangan menuju puncak.

1. Kenali Karakter Gunung yang Akan Didaki

Pilih gunung yang sesuai dengan kemampuan. Gunung seperti Prau di Dieng, Andong di Magelang, atau Papandayan di Garut sering direkomendasikan untuk pemula karena jalurnya relatif pendek dan tidak terlalu ekstrem. Cari informasi seputar ketinggian, jalur pendakian, cuaca, dan keberadaan sumber air. Bisa juga mulai dengan pendakian tektok—naik dan turun dalam satu hari—untuk membiasakan diri sebelum mencoba gunung yang lebih tinggi.

2. Jaga Kondisi Fisik

Meski tergolong gunung ramah pemula, stamina tetap jadi kunci utama. Luangkan waktu minimal dua minggu sebelum pendakian untuk berolahraga ringan seperti jogging, naik-turun tangga, atau bersepeda. Aktivitas ini melatih otot kaki dan pernapasan agar tubuh tidak kaget menghadapi tanjakan panjang dan suhu dingin.

3. Perhatikan Cuaca dan Perizinan

Cek prakiraan cuaca terbaru, hindari mendaki saat hujan atau cuaca ekstrem. Pastikan gunung yang akan didaki dalam status buka, lalu urus surat izin masuk kawasan konservasi (SIMAKSI). Banyak gunung kini menyediakan layanan pendaftaran online untuk mempermudah pendaki.

4. Siapkan Peralatan Pendakian

Perlengkapan yang lengkap akan menentukan kenyamanan dan keselamatan pendakian. Berikut daftar perlengkapan dasar yang wajib dibawa:

  • Tas Carrier 40–60L sesuai tinggi badan.

  • Jaket gunung dan pakaian hangat, hindari bahan katun atau jeans.

  • Sepatu hiking dengan sol anti-slip.

  • Headlamp atau senter untuk kondisi gelap.

  • Jas hujan/raincoat.

  • Sleeping bag dan matras lipat (jika menginap).

  • Tenda ringan dan flysheet.

  • Trekking pole untuk membantu stabilitas.
    Bagi pemula, tidak perlu langsung membeli semua. Banyak jasa penyewaan perlengkapan outdoor dengan harga terjangkau.

5. Logistik dan Air Minum

Bawa makanan bernutrisi tinggi dan praktis, seperti roti, abon, mie instan, atau sereal. Tambahkan cemilan energi seperti cokelat atau kacang. Air menjadi prioritas, minimal 2–3 liter per orang. Jika gunung memiliki sumber air, pertimbangkan membawa filter air atau tablet purifikasi.

6. Pahami Etika Mendaki

Gunung bukan hanya tempat wisata, tapi juga rumah bagi flora, fauna, dan masyarakat sekitar. Jaga sikap dan patuhi aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Etika dasar mendaki meliputi:

  • Jangan buang sampah sembarangan.

  • Tidak mengambil apapun dari alam.

  • Hormati pendaki lain dan warga sekitar.

  • Hindari suara berisik atau musik keras.

  • Jangan mendaki sendirian.

7. Siapkan Mental dan Perlengkapan Darurat

Gunung bisa memberikan banyak kejutan—cuaca berubah, jalur yang licin, atau kondisi fisik yang tiba-tiba menurun. Bawa perlengkapan P3K seperti obat pribadi, plester luka, minyak angin, obat diare, paracetamol, dan kasa steril. Mental juga perlu disiapkan untuk tetap tenang menghadapi kondisi tak terduga.

8. Manfaatkan Aplikasi Digital

Di era digital, pendaki sangat terbantu dengan aplikasi seperti AllTrails, Komoot, atau Gaia GPS untuk membaca jalur, ketinggian, dan estimasi waktu tempuh. Meski begitu, tetap bawa peta cetak dan kompas sebagai cadangan bila baterai habis atau sinyal hilang.

Mendaki gunung bukan sekadar olahraga atau pelarian dari rutinitas, tapi juga cara untuk menyatu dengan alam dan diri sendiri. Setiap perjalanan mendaki akan memberikan pengalaman berbeda, baik itu soal tantangan, keindahan, maupun pelajaran hidup.

Bagi pendaki pemula, kuncinya adalah jangan meremehkan persiapan. Pelajari gunungnya, jaga fisik, bawa perlengkapan yang sesuai, dan hormati alam. Dengan begitu, pendakian tak hanya aman dan menyenangkan, tapi juga menjadi momen berharga yang akan selalu dikenang.(alk)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Artikel Terkait

/