Pesawat Yemeni Airlines yang hancur dibom pesawat militer Israel. (Foto: CNN Indonesia/reuters)
METROTODAY, YAMAN – Mimpi ratusan calon jemaah haji asal Yaman untuk menunaikan ibadah di Tanah Suci Mekkah pupus sudah. Agresi terbaru Israel yang menyasar Bandara Internasional Sanaa menghancurkan sebuah pesawat haji yang tengah bersiap memberangkatkan sekitar 800 calon jemaah haji dari Yaman.
Direktur Jenderal Bandara Internasional Sanaa, Khaled Al-Shaif, kepada RIA Novosti pada Jumat (30/5) menyatakan bahwa pesawat dalam kondisi kosong karena jemaah belum naik ke pesawat. Namun, rencana keberangkatan ratusan jemaah haji itu ke Bandara Jeddah, Arab Saudi, terpaksa dibatalkan.
“Pesawat itu sedang bersiap untuk penerbangan ke kota Jeddah di Arab Saudi untuk mengangkut para jemaah asal Yaman. Tidak ada tokoh politik atau pejabat di dalam pesawat,” tegasnya.
Pemerintah di Sanaa mengecam keras tindakan pesawat tempur Israel yang menargetkan infrastruktur sipil krusial tersebut.
Serangan terjadi pada Rabu (29/5), tepat saat rombongan calon haji tengah bersiap untuk terbang menuju Arab Saudi.
Pemerintah Sanaa menyebut serangan ini sebagai “pelanggaran berat dan pelanggaran serius terhadap hukum internasional serta prinsip-prinsipnya.”
Lebih lanjut, Al-Shaif memastikan tidak ada korban jiwa dalam serangan udara tersebut. Namun, satu-satunya pesawat sipil milik Yemeni Airlines yang tersisa, yang sebelumnya melayani tiga penerbangan sehari, hancur total. Akibatnya, seluruh lalu lintas udara di bandara tersebut terpaksa ditutup.
Al-Shaif menambahkan bahwa serangan terbaru ini menambah daftar panjang pesawat sipil yang hancur di Bandara Internasional Sanaa menjadi delapan sejak agresi Israel di Yaman dimulai.
Pemerintah di Sanaa mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dewan Keamanan PBB, dan seluruh organisasi internasional terkait untuk mengambil tanggung jawab penuh atas serangan berulang Israel terhadap bandara dan infrastruktur sipil lainnya.
Mereka menyerukan posisi internasional yang jelas dan tegas untuk mengutuk “kejahatan tercela” ini, sambil menegaskan hak Yaman untuk membela rakyat dan wilayahnya dari agresi eksternal yang melanggar kedaulatan negara.
Agresi terbaru Israel ini terjadi tak lama setelah Bandara Sanaa kembali dibuka untuk penerbangan sipil terbatas. Fasilitas tersebut baru saja melanjutkan operasinya dengan empat penerbangan mingguan antara Sanaa dan Amman, Yordania, setelah melalui perbaikan ekstensif.
Sebelumnya, pada tanggal 6 Mei, pesawat Israel juga melancarkan 30 serangan udara langsung ke bandara, menyebabkan kerusakan parah pada pesawat sipil, terminal, dan infrastruktur vital, termasuk landasan pacu utama dan sekunder.
Serangan udara yang terus berulang ini semakin memperjelas pola penargetan infrastruktur sipil, khususnya bandara, dan memperburuk dampak agresi “Israel” terhadap kehidupan penduduk Yaman secara keseluruhan. (*)
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.