Categories: Fair Play

Gagal Revans atas Puerto Riko, Indonesia U-21 Harus Puas di Posisi 16

METROTODAY, SURABAYA – Tim putri Indonesia U-21 belum mampu melepaskan diri dari kutukan kalah bertarung dalam laga lima set. Skuad Merah Putih gagal memenuhi ambisi melampiaskan dendam pada Puerto RIko di Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025.

Pertandingan yang mempertemukan Indonesia dan Puerto Riko terjadi dalam klasifikasi peringkat 15-16 Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025. Laga tersebut layaknya ulangan dari pertemuan sebelumnya yang terjadi di fase Pool A, Sabtu (9/8) lalu.

Indonesia kembali kalah dalam drama full set alias lima set laga. Junaida Santi dkk menyerah 2-3 (24-26, 25-19, 25-22, 22-25, 12-15).

Pelatih Indonesia U-21 Marcos Sugiyama tak mampu menutupi kekecewaannya. Tim asuhannya tak mampu mempertahankan momentum keunggulan saat memasuki set keempat.

‘’Para pemain mendapatkan motivasi yang bagus setelah kemenangan di set kedua dan ketiga. Tapi, kondisi fisik memang tak bisa kami angkat lagi,’’ tutur Sugiyama.

Meski demikian, Pelath berkebangsaan Jepang itu tetap bangga pada tim asuhannya. Di tengah keterbatasan tim, mereka tak menyerah untuk terus berjuang.

‘’Satu hal yang membuat saya senang adalah kemauan tim ini yang berjuang hingga akhir. Kami memasuki lapangan dengan banyak kekurangan, tapi mereka tetap fight dan mendapatkan hasil ini,’’ beber Sugiyama.

Secara keseluruhan, Indonesia mengalami empat kekalahan dengan lima set sepanjang Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025. Kekalahan-kekalahan itu didapat dari Puerto RIko dua kali, Serbia, dan Korea Selatan.

Hasil tersebut menempatkan Indonesia U-21 harus puas berada di ranking 16 Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025. Sementara Puerto RIko mengamankan posisi ke-15.

Lebih lanjut, Manajer Tim Indonesia U-21 Pongky Ernita mengungkapkan timnya telah mencapai target yang dibebankan PP PBVSI di Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025. Meski demikian, mereka masih menantikan evaluasi, terutama untuk mempertahankan Marcos Sugiyama sebagai arsitek tim.

‘’Evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan. Tim pelatih juga para pemain yang ada di kejuaraan dunia ini,’’ ujar Pongky. ‘’Tentu semua juga terkait pembentukan tim menuju SEA Games (Desember) mendatang,’’ lanjutnya. (*)

 

 

Anton Hadiyanto

Recent Posts

Gubernur Aceh Mualem Terima Tim Relawan Unesa: Bantuan Kesehatan, Psikososial, dan Beasiswa Korban Banjir

Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…

33 minutes ago

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

1 day ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

1 day ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

1 day ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

1 day ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

1 day ago

This website uses cookies.