Para pemain PSG saat mengalahkan Atletico Madrid di laga pertama Grup B FIFA Club World Cup 2025. (FIFA)
METROTODAY, PASADENA – Pertemuan antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Botafogo di Grup B FIFA Club World Cup 2025 bisa disebut final kepagian. Sebab, masing-masing tim menyandang status sebagai juara di benua paling sering meraih gelar Piala Dunia FIFA.
PSG datang ke FIFA Club World Cup dengan menyandang status juara Liga Champions (Eropa). Sementara, wakil Brasil Botafogo, menyandang predikat sebagai juara Copa Libertadores (Amerika Latin).
Nah, laga yang seru pun terjadi antara dua tim terbaik di dua benua. Mereka bertemu dalam matchday kedua grup B FIFA Club World Cup 2025 tersaji di Rose Bowl, Pasadena, Jumat pagi (20/6, kickoff pukul 08.00 WIB)
Kedua tim belum pernah berjumpa sebelumnya. Jadi, perebutan serba pertama bakal mewarnai sengitnya perebutan tempa ke babak 16 besar mendatang.
PSG tidak pernah merasakan Piala Dunia Antarklub dengan format lama. Dalam format lawas, juara Liga Champions (Eropa) dan juara Copa Libertadores (Amerika Latin) otomatis tampil di semifinal. Namun, Eropa dan Amerika Latin dipisahkan dalam partai berbeda.
Seiring dengan format baru, PSG sebagai kampiun Eropa dan Botafogo sebagai peraih Copa Libertadores sudah berhadapan di fase grup. Final kepagian pun layak disematkan untuk laga kali ini.
Dalam matchday pertama (16/6), kedua tim sama-sama menang. PSG menaklukkan Atletico Madrid 4-0, sedangkan Botafogo unggul 2-1 atas Seattle Sounders FC.
’’Senang rasanya menghadapi Botafogo, klub dengan sejarah hebat. Selain itu, tim ini datang sebagai pemenang Copa Libertadores. Aku yakin bermain melawan kami akan jadi motivasi besar bagi mereka karena kami adalah juara Eropa,’’ kata entraineur PSG Luis Enrique seperti dilansir Le Parisien.
Enrique menganggap, beradu taktik dengan gaya sepak bola dari benua berbeda di Piala Dunia Antarklub merupakan tantangan besar baginya. Pelatih asli Spanyol itu memang pernah menghadapi River Plate saat menangani Barcelona dalam Piala Dunia Antarklub edisi 2015. Kala itu, Barca menang 3-0 dalam final di Stadion Internasional Yokohama, Jepang.
”Kami harus bisa menunjukkan kemampuan kami yang sebenarnya di depan Botafogo,’’ ucapnya.
Yang menarik bagi PSG saat menghadapi Botafogo, ada sosok familier di klub Brasil tersebut. Pemilik Botafogo adalah John Textor. Pengusaha AS itu merupakan pemilik salah satu rival PSG di Ligue 1, Olympique Lyon (OL).
Selain Textor, striker Botafogo Joaquin Correa pernah berada dalam atmosfer kebencian pada PSG ketika memperkuat Olympique de Marseille (OM). Dia sekali merasakan atmosfer Le Classique (laga klasik antara PSG versus OM) pada journee keenam Ligue 1 2023–2024. (*)
PERKIRAAN PEMAIN
PARIS SAINT-GERMAIN (4-3-3): 1-Donnarumma (g); 2-Hakimi, 5-Marquinhos (c), 4-Beraldo, 21-Lucas Hernandez; 33-Zaire-Emery, 17-Vitinha, 8-Fabian; 14-Doue, 9-Ramos, 29-Barcola. Pelatih: Luis Enrique
BOTAFOGO (4-4-2): 12-John (g); 2-Vitinho, 32-Jair Cunha, 20-Barboza, 13-Telles; 7-Artur, 26-Gregore, 17-Freitas (c), 10-Savarino; 99-Jesus, 30-Correa. Pelatih: Renato Paiva
Tim relawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, konselor, dan ahli…
Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…
DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…
Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…
PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…
Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…
This website uses cookies.