Categories: Fair Play

Tambah Motivasi, Emil Audero Kenakan Gelang Tradisional Lombok agar Selalu Terikat dengan Indonesia

METROTODAY, JAKARTA – Kiper timnas Indonesia Emil Audero akhir akhir ini tampak selalu mengenakan gelang asli asal Lombok di pergelangan tangan kanannya. Kiper klub Palermo Italia ini pun mengungkap alasannya selalu mengenakan gelang tradisional dari daerah asal ayahnya itu.

Usut punya usut, ternyata Emil ingin agar selalu terikat dengan daerah asalnya dengan mengenakan asesoris tersebut.

“Ya, ini dari Lombok, pulau saya. Saya benar-benar merasakan ikatan antara saya dan Indonesia. Tentu saja, karena saya lahir di sini,” ungkap Emil kepada wartawan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, ini juga bentuk kecintaannya kepada tempat kelahirannya Mataram di Lombok, NTB. Sekaligus, ia ingin menambah motivasinya menjelang debut bersama timnas melawan China pada laga kesembilan kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/6) pukul 20.45 WIB.

Emil berpeluang besar menjalani debut bersama timnas Garuda karena kiper utama Maarten Paes berhalangan bermain akibat akumulasi dua kartu kuning.

Paes mendapatkan kartu kuning pertamanya pada laga pembuka melawan Arab Saudi pada September tahun lalu. Kiper FC Dallas itu kemudian mendapatkan kartu kuning keduanya pada laga terakhir timnas melawan Bahrain pada Maret.

“Saya tidak sabar untuk mewakili negara saya. Saya harap semuanya berjalan dengan baik. Namun, tentu saja, saya tahu bahwa kalian semua, semua penggemar dan pendukung di stadion, juga di rumah, akan mendukung kami. Jadi ini hal terbaik yang dapat dimiliki dan dirasakan oleh seorang pemain,” kata dia.

Laga menghadapi China adalah laga kandang kedua Emil setelah pertandingan melawan Bahrain, ketika dia menjadi pemain cadangan.

Indonesia berada di posisi keempat klasemen dengan sembilan poin, tiga poin di atas Bahrain dan China pada posisi kelima dan keenam.

Indonesia tertinggal satu poin dari Arab Saudi di posisi ketiga, empat poin dari Australia di posisi kedua, dan 11 poin dari Jepang di posisi pertama. (red)

Jay Wijayanto

Recent Posts

Kebakaran di Belakang Aspol Pawiyatan Surabaya, 3 Warung dan 13 Motor Terbakar

Tiga stand warung semi permanen di Jalan Pawiyatan, Surabaya tepatnya belakang Aspol, terbakar, Sabtu (13/12)…

20 hours ago

Profesor Tanpa Gelar

DALAM sebuah momen yang berlangsung sederhana namun sarat makna, di ruang yang hangat dan penuh kekeluargaan,…

20 hours ago

Raperda Hunian Layak di Surabaya Masih Banyak Miss Persepsi, Aturan Rumah Kos Jadi Fokus

Raperda tentang hunian yang layak, yang mencakup kebijakan perencanaan, pengelolaan, tata ruang, dan keberlanjutan hunian…

24 hours ago

PWI Pusat Terbitkan Edaran Soal Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

PWI Pusat menerbitkan tiga Surat Edaran (SE) untuk seluruh anggota se-Indonesia, yakni SE tentang Rangkap…

1 day ago

Copet Beraksi di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, KAI Daop 8 Tingkatkan Keamanan Jelang Nataru

Masyarakat dihebohkan dengan video viral aksi pencopetan di Stasiun Surabaya Gubeng Lama, beberapa waktu lalu.…

1 day ago

Tim Gabungan Unair Bantu Operasi Korban Banjir di RSUD Aceh Tamiang, Begini Langkahnya

Tim gabungan Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan,…

1 day ago

This website uses cookies.